4

201 29 0
                                    



Hari itu Ye Ri dan Jung Kook baru saja mengerjakan tes dari Guru Woon. Gadis itu berjalan tenang keluar ruangan, begitu pula Jung Kook. Mereka berhenti sejenak setelah sampai di luar ruangan.

"Bagaimana?" tanya Ye Ri.

Jung Kook meletakkan dua tangan di pinggang. "Aku pasti lulus. Ingat itu!" Ia mengangguk mantap, membuat Ye Ri tersenyum. "Dan, aku berjanji akan mendapatkan nilai yang bagus di setiap tes."

"Apa kau yakin?"

"Kalau seandainya bisa, apakah kau akan menerimaku?" Jung Kook menunjuk dirinya sendiri.

"Apa?"

"Kupastikan jawabannya iya." Jung Kook tampaknya hendak menggoda Ye Ri lagi. Ia berjalan dengan tanpa memedulikan raut kebingungan gadis itu.

**********


Seorang laki-laki berjalan dengan susah payah melewati orang-orang yang berlalu lalang. Sebelah kakinya digantikan tongkat yang disangga dengan tangannya. Pria itu menenteng satu kotak makanan hasil kerja kerasnya hari ini. Jalannya dipercepat. Ia ingin segera pulang dan menemui anaknya, meski kaki yang tidak sempurna itu sedikit menyusahkan geraknya di antara banyak orang di jalan itu.

Pria itu semakin mempercepat jalannya saat suasana semakin ramai. Sedetik kemudian pria itu merutuki dirinya sendiri, ketika secara tak sengaja ia menabrak seseorang. Makanannya terjatuh, terinjak kaki-kaki lain. Remuk. Orang yang menabraknya sama sekali tak menolong atau bahkan meminta maaf.

Pria itu berusaha mencapai makanan yang sudah tak berbentuk itu. Padahal makanan itu ingin ia berikan pada anaknya. Sekarang bagaimana? Ia harus membeli makanan lagi yang berarti ia harus mengurangi uang yang ia dapat hari ini. Uang yang seharusnya ia tabung.

Pria itu kembali berjalan setelah dengan sedih hati membuang makanan itu ke tempat sampah. Melangkah pincang untuk kembali ke rumah.


**********


Jung Kook baru menginjakkan kaki di depan rumah ketika hampir senja, karena sepulang sekolah tadi ia mampir ke rumah Tae Hyung. Jung Kook melepas sepatu dan kaos kakinya di pelataran rumah. Sebenarnya itu bukan rumah miliknya, namun rumah bibinya. Ia dan ayahnya hidup menumpang di rumah bibinya, setelah kejadian beberapa tahun lalu, yang membuat hidupnya berubah.

Jung Kook baru saja hendak bangkit ketika seseorang tiba-tiba menghampirinya.

"Kenapa kau baru pulang?" tanya pria yang sebagian rambutnya mulai memutih sambil duduk di samping Jung Kook.

Pemuda itu tersenyum. "Aku ke rumah Tae Hyung, Abeoji." jawab Jung Kook singkat.

"Ya sudah, mandi dan makan! Aku sudah menyiapkan makan malam untukmu." Ayahnya itu menyentuh bahu Jung Kook.

Pemuda itu memutar kepalanya. "Di mana bibi?"

"Bibimu belum pulang, mungkin dia baru pulang pukul delapan nanti."

Jung Kook hanya mengangguk, kemudian masuk ke dalam rumah, meninggalkan ayahnya.

Jeon Gyu Jin, ayah Jung Kook itu mendesah ringan. Ia selalu mencoba untuk dekat dengan anak semata wayangnya itu, namun sepertinya sampai saat ini perasaan Jung Kook terhadapnya belum berubah. Gyu Jin tahu masa lalulah yang membuat Jung Kook bersikap seperti itu padanya. Dan Gyu Jin tidak tahu bagaimana cara memperbaiki kesalahannya meski ia mencoba untuk berubah, menjadi orang yang lebih baik untuk anaknya.

YOU ARE MY MYSTERY [JUNGRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang