3

213 40 0
                                    


Ye Ri berjalan tenang menuju lokernya. Ia kemudian membuka loker berwarna merah untuk mengambil satu novel dari banyak novel yang disimpannya di loker. Ye Ri hanya menyimpan beberapa buku pelajaran. Namun, bukan berarti Ye Ri tidak pernah belajar. Gadis itu terbilang cerdas terhadap pelajaran-pelajaran di sekolah.

Gadis itu termangu ketika mendapati lokernya ternyata tidak hanya berisi buku dan barang-barangnya sendiri. Di atas tumpukan buku tergeletak sebungkus cokelat. Ye Ri mengambil satu buku dari tumpukan itu begitu pula dengan cokelatnya. Ye Ri menimang-nimang makanan itu. Cokelat itu sama dengan cokelat yang diberikan Jung Kook kemarin. Mungkin saja Jung Kook sengaja menaruhnya di sana, tapi bagaimana mungkin? Bukankah setiap loker memiliki kunci yang hanya dipegang si pemilik?

Ye Ri menggeleng cepat kemudian segera menutup pintu loker dan menguncinya. Ia berjalan menuju kelas sambil menenteng buku dan cokelat yang sekarang di genggamannya. Sedikit keberatan di hatinya karena pemuda itu dengan lancang membuka lokernya entah dengan apa.

Gadis itu berjalan cepat melewati anak-anak lain, berniat menuju kelas. Namun, ia segera berhenti ketika mendapati sosok Jung Kook sedang duduk sendiri di taman sekolah. Ye Ri mengamati sejenak dari balik dinding kaca, sedikit menyipit hingga yakin bahwa sosok yang membelakanginya itu Jung Kook.

Pemuda itu sedang menikmati alunan musik dengan earphone yang bertengger di kedua telinganya ketika seorang perempuan tiba-tiba berdiri di sampingnya. Jung Kook yang menyadari itu langsung melepas sebelah earphone-nya tanpa menyadari raut muka Ye Ri yang terlihat sangat dingin.

"Apa yang kau lakukan?" Gadis itu bertanya dingin.

Jung Kook beranjak, secepatnya ia menangkap maksud Ye Ri. "Maaf jika kau sangat tidak suka. Aku hanya ingin memastikan kau memiliki suasana hati yang baik hari ini. Bukankah cokelat dapat meningkatkan mood seseorang?" jawab Jung Kook.

Gadis itu masih memasang wajah dingin. Tanpa merespon, walaupun terlihat ia menghela napas perlahan. "Kau bisa memberikannya padaku tanpa harus dengan lancang membuka loker orang lain."

Jung Kook menunduk. "Maaf, itu pasti sangat membuatmu tidak nyaman."

Jung Kook berjalan selangkah, membuat gadis itu juga sedikit memundurkan badannya. Pemuda itu melangkah perlahan sehingga gadis itu terlihat memundurkan punggungnya. Ada rasa sedikit tidak nyaman tertangkap di wajah Ye Ri, namun Jung Kook justru tampak tenang. Perlahan, Jung Kook mendekatkan kepalanya seperti hendak menyentuh wajah gadis itu. Perlahan membuat gadis itu sedikit takut. Wajah Jung Kook dan Ye Ri hampir bersentuhan, tapi gerakan pelan itu tiba-tiba berhenti. Memberikan gaya di mana mata Jung Kook dan Ye Ri lurus bertatapan.

Mereka dalam keadaan seperti itu sampai Jung Kook mencairkannya dengan membentuk senyum. Segera ia menarik kembali tubuhnya ke posisi semula dengan senyum yang mengembang. "Kau terlihat ketakutan." ujar Jung Kook sambil terkekeh.

Kedua pipi Ye Ri memerah karena malu. Ia mengusap-usap batang hidungnya sambil menunduk. "Apa kau tidak punya malu?" gerutu Ye Ri.

"Tidak." jawab Jung Kook mantap. "Aku hanya ingin membuatmu tidak sedingin tadi, tapi memang tidak berhasil."

Ye Ri bergeming.

"Nanti malam, aku akan mengajakmu ke suatu tempat untuk kita belajar. Apa kau masih ingat perjanjian kita kemarin?" tanya Jung Kook mengalihkan pembicaraan. Gadis itu mengangguk pelan. "Baiklah, sekarang mari kita ke kelas!" Jung Kook melangkah meninggalkan Ye Ri yang masih terdiam, entah memikirkan apa.


**********


Jung Kook memarkirkan sepedanya di depan sebuah kafe kecil. Ia mempersilakan Ye Ri untuk masuk terlebih dulu ke dalam kafe. Mereka menempati posisi, duduk berhadapan di salah satu sudut kafe. Jung Kook kemudian memanggil pelayan dan memesan dua cangkir lemon tea untuk mereka.

YOU ARE MY MYSTERY [JUNGRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang