Aku takut, kenapa semua ini terjadi padaku? Akankah semuanya baik baik saja? Seseorang, tolonglah ...
~Keynara Gafriona~"Keyna ... Lo harus kuat keyna ... Gue percaya sama lo, lo bukan cewek yang kayak gitu, udah yah, jangan nangis lagi ... " ucap wanita cantik dan manis dengan warna kulit eksotis itu dengan lembut sambil berusaha menenangkan sahabatnya.
Lesya Grendyna adalah sahabat Keyna. Mereka sudah bersahabat sejak pertama kali masuk sekolah di SMA GRAND SCHOOL. Lesya adalah Gadis yang pintar, cerewet, dan baik.
"Gue gak ngelakuin itu Sya ... hiks ...hiks ... Gue gak pernah ngelakuin hal sekotor itu hiks ... hiks .... " ucap Keyna.
Keynara Gafriona, yang akrab di sapa Key atau Keyna. Kelas XI SMA, berumur 16 tahun, Gadis berparas cantik dengan bentuk wajah oval, alis cekung, hidung lumayan mancung, mata bulat dan cokelat pekat, serta bibir sedikit berisi dan berwarna kemerahan. Gadis ini adalah anak yang ramah dan periang. Ia juga baik hati dan pintar. Ia hidup di keluarga yang sederhana saja. Tinggal bersama dengan ibunya dan kakak tirinya. Ibunya bernama Sari, kakaknya bernama Davina Andestia yang sekarang kuliah di salah satu kampus terkenal di kota nya. Ayah Keyna sudah meninggal sejak ia masih berumur 10 tahun, karena sakit diabetes. Semenjak ayahnya meninggal, ia hidup susah karena tak ada yang mencari uang untuk biaya makan dan kebutuhan sehari harinya. Dulu, sebelum ibunya menikah dengan ayah kandungnya, ibunya bercerai dengan ayah dari Davina karena ayah Davina selalu memukul, marah bahkan mabuk mabukan. Karena tidak tahan dengan semua itu akhirnya Sari bercerai dengan suami nya itu, sementara Davina pada waktu itu masih berumur 1 tahun. Kemudian Sari pulang ke kampung halamannya, disana ia bertemu dengan Bustan (ayah kandung keyna) akhirnya mereka menikah dan dua tahun kemudian lahirlah Keyna. Bustan bekerja sebagai Guru di salah satu Madrasah sekolah tingkat pertama. Namun beberapa tahun kemudian Bustan di vonis terkena Diabetes Melitus, sakitnya sangat parah, dan akhirnya setelah beberapa bulan Bustan menderita sakit, Ia berpulang ke Rahmatullah.
Davina dan Keyna tidak pernah akur. Apalagi Davina cemburu karena Bustan selalu lebih memperhatikan Keyna dari pada dirinya. Davina membenci Keyna. Ia tidak suka, kasih sayang orang tuanya terbagi. Oleh karena itu Davina selalu memaki dan menghina Keyna. Ia juga selalu menyalahkan Keyna. Hingga sampai saat ini pun Davina tetap membenci Keyna. Ia tidak pernah menganggap Keyna sebagai adiknya. Bahkan ia menganggap Keyna adalah musuh bebuyutan nya. Karena setelah Bustan meninggal kehidupan mereka mulai susah, akhirnya Sari membuka usaha kecil kecilan yaitu membuat kue-kue untuk di titip di warung dan di jual kembali. Ia juga menjadi tukang cuci untuk menambah-nambah pemasukan. Keyna anak yang baik dan rajin, ia selalu membantu ibunya membuat kue, mencuci pakaian, dan apapun pekerjaan ibunya ia selalu siap membantu. Sedangkan Davina? Davina adalah anak yang malas, dan ia selalu egois dan keras kepala. Saat Keyna sudah masuk SMA, ia berusaha mencari pekerjaan part time agar bisa membayar uang sekolahnya sendiri, karena ibunya tak akan sanggup membayar uang sekolahnya yang cukup mahal. Apalagi Davina sedang kuliah dan biayanya sangat mahal, apalagi Davina memilih Universitas terkenal di kotanya. Otomatis biaya nya pasti lah mahal. Oleh karena itu Keyna tidak mau membuat beban ibunya bertambah, maka ia pun bekerja part time di salah satu supermarket di kotanya. Setiap pulang sekolah Keyna akan segera ke tempat kerjanya. Ia pulang pada jam 7 malam. Setelah pulang barulah ia akan membantu ibunya membuat kue untuk jualannya esok hari, setelah membantu ibunya barulah keyna akan belajar lalu istirahat. Keyna tidak punya waktu untuk sekedar nongkrong atau jalan-jalan dan shopping bersama dengan teman temannya. Gadis yang malang. Tapi sangat kuat dan tangguh.Keyna berjalan pulang ke arah rumahnya. Matanya sembab dan wajahnya sangat lusuh. Ini benar benar ujian yang sangat berat baginya. Bagaimana bisa Tuhan begitu tidak adil padanya?
Bip ... bip ...
Keyna berhenti dan menoleh. Mobil mewah hitam legam berhenti tepat di dekatnya. Keyna menatap mobil itu penasaran. Pintu mobil itu terbuka dan keluarlah sepasang suami istri. Pria yang berumur sekitar 45 tahun dengan tuxedo hitam dilengkapi dasi yang sangat rapi, wanita berumur 40 tahun dengan rambut pendek sebahu dan dress berwarna merah maroon serta highills dan perhiasan yang sangat banyak berkilauan menempel indah di tubuhnya. Keduanya menatap kearah Keyna. Keyna pun tersenyum kaku dan menunduk. Keyna tahu siapa mereka.
"Kamu keyna kan?" tanya wanita itu
Keyna mengangguk dan menjawab "Iya, saya Keyna" ucapnya hati hati.
"Ikut kami" ucap wanita itu lagi sambil memerintahkan kedua bodyguard berpakaian serba hitam dengan tubuh kekar dan kepala botak yang sangat menyeramkan bagi Keyna, untuk menyeretmya ke dalam mobil mewah itu. Tapi mobil yang di kendarai Keyna berbeda dengan mobil kedua orang tadi. Mungkin mereka merasa tidak level bahkan untuk semobil dengan Keyna.
Keyna meringis karena lengannya di cengkeram lumayan kuat oleh kedua bodyguard itu. "Saya mau dibawa kemana?" tanya Keyna dengan wajah takut. Tidak ada yang merespon. Akhirnya Keyna memilih diam dan mengikuti saja ia akan dibawa kemana.
Keyna khawatir, gelisah, takut, tangannya dingin dan bergetar. Aku akan di bawa kemana? Batinnya.
Mobil pun berbelok masuk ke halaman yang sangat luas, bahkan mungkin seluas lapangan sepak bola? Pikir Keyna. Keyna membulatkan mata takjub saat melihat rumah? eh ralat mungkin istana yang begitu megah dengan warna cat putih bersih itu. "Turun" ucap salah satu bodyguard menyeramkan itu sambil menarik paksa Keyna untuk turun. Keyna kembali meringis. Kenapa mereka begitu kasar padanya?
"Bawa dia ke dalam" perintah wanita itu. Lalu Keyna pun di arahkan untuk masuk ke dalam istana itu. Sebenarnya hanya rumah, namun itu lebih terlihat seperti istana bagi Keyna. Baru saja sampai di depan pintu, sudah berjejer belasan orang yang diyakini Keyna mereka adalah para asisten rumah tangga di sini. Keyna berjalan dengan ragu sambil menunduk. Keyna di bawa ke suatu ruangan. "Duduk" ucap wanita itu. Lalu wanita itu mengisyaratkan agar para pelayan dan bodyguard itu meninggalkan mereka bertiga di ruangan itu. Keyna duduk di sofa yang sangat empuk dan nyaman itu dengan hati hati.
"Kamu tahu siapa kami?" tanya laki laki itu kali ini.
Keyna mengangguk kaku "Iya, saya tau" ucap Keyna hati hati.
"Langsung saja, kami akan membicarakan soal masalah kamu dengan putra saya, saya akan bertanya beberapa pertanyaan tapi kamu harus menjawabnya dengan jujur, paham?" ucap laki laki itu sambil melonggarkan dasi nya dan menatap Keyna dengan serius.
Keyna mengangguk paham. Ia sangat gugup. "Apa itu yang diajarkan ibumu padamu?" ucap wanita itu dengan ketus. Keyna kaget dan langsung menatap wanita itu. "Apa kamu tidak punya mulut untuk menjawab? Apa fungsi mulutmu itu?" tanya wanita itu lagi dengan nada ketus dan tidak suka."Maafkan saya, saya hanya .... "
"Sudahlah Mah, jangan membuatnya takut" ucap Tuan Edward yang namanya ku ketahui dari name tag yang ada di tuxedonya.
"Baiklah, bicarakan segera dan buat keputusan yang matang, aku sudah pusing dan muak dengan semua ini" ucap wanita itu sambil menatap Keyna. Keyna pun menunduk.
Tok tok tok
"Masuk" ucap wanita itu.
Keyna menoleh kearah pintu. Ia tersentak kaget dan semakin gugup.
Do you like my story?
Sebenarnya aku gak pernah kepikiran mau buat cerita ini. Sebelum cerita ini, aku sudah menulis cerita yang sekarang sudah chapter 20an mungkin.
Tapi ... Karena sahabat aku yang minta, jadi aku buatin khusus buat dia. Buat kalian juga kok hehe ...Semoga kalian suka yah ...
Maaf, kalo ada typo atau penulisan yang kurang tepat.I hope you enjoy with my story😊
Oh yah, aku mau memperkenalkan diri, panggil aja aku Mrs. Loey park. Oke? Hehe ...
Maaf perkenalannya belakangan😁😂
KAMU SEDANG MEMBACA
ME
Teen Fiction[UPDATE SETIAP HARI SABTU & MINGGU] [17+] *padahal authornya masih umur 16 wkwkwk Baca ajalah hehe "SUDAH KU KATAKAN ANAK INI TIDAK SEHARUSNYA LAHIR DI KELUARGA INI!" suara bentakan yang membuat hati siapa saja bagai tersayat sayat. "Aku tidak melak...