"Saya benar benar tidak melakukannya, saya tidak tahu kenapa saya tiba-tiba berada di kamar itu dan tidur di satu ranjang yang sama dengan pria ini, saya tidak berbohong" ucap Keyna menjelaskan.
"Ceritakan apa yang kamu ingat sebelum kamu berada di dalam hotel" ucap Tuan Edward
"Jadi waktu itu..."
Flashback off 3 hari yang lalu
"*Keyna tolong antarkan pesanan ini alamat ini"
"Baiklah" akhirnya Keyna pergi ke alamat itu untuk mengantarkan pesanan. Saat Keyna sampai di tempat itu ia sedikit takut untuk masuk ke dalam. Karena ia tahu tempat ini sangat di larang oleh ibunya untuk datang ke sini. Tapi ia berfikir lagi, toh ia ke sini hanya untuk mengantarkan pesanan pelanggan, dia tidak berbuat macam macam. Akhirnya Keyna menghembuskan nafas panjang lalu melangkah masuk ke dalam Club malam itu. Ya tempat itu adalah Club malam.
"Bro lo liat cewek itu gak?" ucap seorang remaja dengan kondisi setengah mabuk.
"Iya, kenapa emangnya?" ucap temannya sambil melirik perempuan yang di maksud sahabatnya itu.
"Cantik juga, lumayan seksi juga, boleh lah"
"Heh bangsat! Yang bener aje lo, ogah gua, lo aja sono"
"Ayolah bro, buat seneng seneng aja"
"Kebiasaan lo kalo lagi mabok! Udah pulang aja yok"
"Gak, gue mau seneng seneng dulu, dan lo harus bantuin gue buat dapetin cewek itu"
Laki laki itu menghembuskan nafas kasar. Sahabatnya ini sungguh keterlaluan. Akhirnya ia memesan dua minuman dan menambahkan obat tidur di dalamnya.
Emangnya kalian kira obat apa? Cuma obat tidur kok. Laki-laki ini juga tidak akan membiarkan sahabatnya melakukan hal yang tidak-tidak. Jadi, untuk mencegah hal itu terjadi, ia hanya mencampurkan obat tidur dalam minuman itu.Keyna celingak celinguk mencari cari orang yang bernama Fero itu. Ia ingin bertanya tapi tidak tahu harus bertanya dengan siapa.
Tiba tiba seseorang menepuk bahunya dari belakang. Keyna agak kaget dan langsung berbalik."Cari siapa dek?" tanya seorang laki laki tampan padanya.
"Mm... Saya bawa pesanan ini kak, saya lagi cari orangnya, mau nanya tapi gak tau mau nanya ke siapa" ucapnya polos.
Laki laki di hadapannya itu pun tersenyum. "Atas nama siapa?" tanyanya pada Keyna.
"Atas nama Tn. Fero Glorden kak, oh yah, kakak tau gak orangnya?""Tau, dia temen gue, mau gue anterin?" tawar nya
"Eh gausah kak, kakak tunjukin aja di dimana biar saya langsung anter sendiri" tolak Keyna."Kamu tau kan ini Club? Banyak cowok idung belang yang berkeliaran, emang kamu mau jadi mangsa mereka kalo jalan sendirian di sini?"
Keyna berfikir sejenak lalu menyetujui tawaran laki laki itu.
Yes dapat! Batin Gio. Laki laki itu bernama Gio. Dia pria yang tampan dan baik serta ramah pada perempuan, jujur saja dia tidak pernah berniat bermain perempuan walaupun ia sering ke Club malam, paling hanya menghibur diri bersama teman temannya.
Akhirnya Gio mengantarkan Keyna pada laki laki bernama Fero. Setelah itu keyna hendak mengucapkan terima kasih dan pamit. Namun Gio menahannya. Awalnya Keyna curiga, namun karena Gio meyakinkannya, akhirnya ia pun menerima tawarannya untuk sekedar minum jus di sana. Hanya sebentar, itu kata Gio.
"Silahkan di minum" ucap Gio dengan senyum hangatnya. Jujur saja, Keyna berpendapat dalam hatinya bahwa Gio ini memang laki laki yang tampan dan ramah. Tipe laki laki idamannya.
"Iya kak" jawab Keyna singkat sambil memperlihatkan senyum manisnya. Lalu Keyna pun meminum minuman itu, karena Keyna memang sangat haus, akhirnya ia meminumnya sampai habis.
"Oh yah, nama kamu siapa?" tanya Gio
"Keynara kak, bisa panggil Key atau Keyna" ucap Keyna dengan senyum manisnya. Mereka saling berkenalan dan berbincang-bincang singkat.
Beberapa menit kemudian, Keyna merasa pusing dan sangat mengantuk, dan akhirnya ia tidak bisa merasakan apa apa lagi. Samar samar Keyna mendengar suara Gio memanggilnya, namun ia tak bisa membuka matanya.
Gio dengan sigap langsung menggendong Gadis itu dan membawanya ke alamat yang di berikan oleh sahabatnya, Devan.
Devan Anugrah Dhamvord adalah pewaris tunggal dari keluarga Dhamvord. Siapa yang tidak kenal dengan keluarga Dhamvord? Keluarga tajir melintir tujuh turunan yang tak tersaingi. Namun sayangnya putra yang sangat di harapkan sebagai pewaris tunggalnya memiliki tingkah laku yang brutal, apalagi akhir-akhir ini tingkahnya semakin aneh dan begitu brutal. Hingga membuat kedua orang tuanya sakit kepala karena ulahnya.
Dan sampailah Gio di hotel bintang lima dengan kamar VVIP nomor 4. Gio menggendong Keyna ke dan membawanya masuk.
Terlihatlah laki laki yang begitu tampan dan nyaris sempurna yang selalu di gandrungi wanita-wanita kelas atas itu tengah duduk menyilang kaki di atas ranjang king size. Dengan memasang senyum smirknya.
"Kerja bagus" ucap Devan lalu menepuk bahu Gio. Gio tersenyum lalu membaringkan Keyna di kasur empuk itu. Setelah itu ia pamit pulang.
Devan mendekat dan membaringkan tubuhnya di samping wanita manis itu. "Viona ku..." ucapnya lirih sambil mengusap surai Gadis manis yang sangat mirip dengan Vionanya. Matanya berkaca kaca. Devan menatap dengan instens wajah Gadis itu, sesekali mengecup lembut keningnya sambil membayangkan Viona, kekasihnya yang sangat ia sayangi dan cintai itu.
Cukup lama ia menatap dengan intens wajah Keyna, Devan tersenyum miring lalu mulai membuka semua pakaian yang di kenakan Keyna. Mencium aroma lembut dari parfum yang digunakan Keyna. Membuatnya mabuk. Devan melepas bajunya lalu beralih memeluk tubuh Keyna erat.Skip pagi hari
Keyna terbangun dari tidur panjangnya lalu segera sadar sesuatu yang hangat memeluk tubuh mungilnya.
"AAAA .... " pekik Keyna saat menyadari tubuhnya polos tanpa pakaian atas, tapi celananya dan kaos kakinya masih terpasang dan tubuhnya di tutupi selimut tebal yang hangat dan tangan kekar lelaki tampan bahkan sangat tampan yang melingkar mesra di perutnya. Kepala Keyna berdenyut, jantungnya terpacu, keringat dingin mengucur, perasaan takut, marah, gelisah dan khawatir berkecamuk dalam dirinya. Ya Tuhan ... Apa yang terjadi? Ku harap semua ini hanya mimpi. Tolong ..... Siapapun tolong bangun kan aku dari mimpi buruk ini* ....
"Apa yang kalian lakukan semalaman?" tanya Larasati yang tidak lain adalah ibunda Devan.
"Sa ... saya tidak tau, saya tidak tidak mengingat apapun" ucap Keyna sambil menunduk dengan mata yang mulai berkaca kaca.
"Devan, apa yang kamu lakukan pada Keyna malam itu?" tanya Edward pada putranya
Devan menghembuskan nafas kasar, lalu memperbaiki posisi duduknya.
"Hanya bersenang-senang, aku tidak melakukannya sampai ke situ, hanya tidur bersama, tidak lebih" jawab Devan dengan santai."Pah, sekarang sudah jelas, kan? Beri saja wanita ini uang untuk tutup mulut. Dan juga, hotel itu serta karyawan yang tahu bahwa Devan dan seorang wanita tidur dalam satu kamar hotel yang sama juga di beri uang agar tutup mulut, dengan begitu semuanya selesai" ucap Larasati dengan entengnya.
Salam dari Mrs. Park
KAMU SEDANG MEMBACA
ME
Teen Fiction[UPDATE SETIAP HARI SABTU & MINGGU] [17+] *padahal authornya masih umur 16 wkwkwk Baca ajalah hehe "SUDAH KU KATAKAN ANAK INI TIDAK SEHARUSNYA LAHIR DI KELUARGA INI!" suara bentakan yang membuat hati siapa saja bagai tersayat sayat. "Aku tidak melak...