Cobaan

19 2 0
                                    

Kuatlah
Bertahanlah

~Keynara Gafriona~

Devan poof

Gue bener-bener bingung. Masa gue harus nikah sama perempuan itu. Ya kali, dia bukan tipe gue banget. Lagian satu-satunya cewek yang gue mau itu cuma Viona. Viona seorang. Yah meskipun Viona udah mutusin gue, tapi gue tetep sayang sama Viona. Dan gue harus cari cara buat bisa balikan lagi sama Viona. Harus!

"Devan!"

"Devan!" suara papah dari bawah.

"Iya pah, sebentar"

Devan segera menghampiri Edward.

"Ada apa pah?"

"Kamu jemput Keyna di tempat kerjanya jam 7 malam, ini alamatnya"
"Jemput? Buat apa?"

"Bawa dia jalan-jalan malam ini, papah dengar dia itu terlalu sibuk untuk bekerja setiap hari sepulang sekolah dan tidak pernah punya waktu untuk jalan-jalan, kasihan dia, lagipula dia calon istrimu, jadi ajak lah dia jalan-jalan malam ini" ucap papah yang ngebuat gue kesal. Gue gak bisa ngebantah permintaan papah.

"Iya pah"

Akhirnya Devan segera bersiap-siap dan menjemput Keyna tepat pada pukul 7 malam di tempat kerjanya. What? Jadi selama ini dia kerja? Emang orang tuanya dimana? Kok dia yang kerja sih. Lagian dia kan masih sekolah. Bener-bener tangguh. Eh kenapa gue jadi muji cewek itu sih.

Devan sudah sampai di depan toko tempat kerja Keyna. Devan masuk dan segera melirik sekitar.

"Cari siapa mas?" tanya salah satu karyawan di sana.

"Keyna" ucap Devan datar.

"Ooh sebentar mas, saya panggilkan" ucapnya lalu segera pergi.

Devan menunggu agak lama hingga Keyna terlihat berjalan kearahnya dengan masih memakai seragam, wait! Seragam sekolah?! Apa dia tidak pulang kerumahnya saat pulang sekolah? Dia langsung ke tempat kerja? Astaga.

"Ada apa yah kak?" tanya Keyna

"Gue disuruh papah buat ajak lo
jalan-jalan malam ini" ucap Devan begitu dingin.

"Eh tapi aku ada janji sama Lesya kak"

"Yaudah"

Devan segera pergi dari sana. Keyna pun menghembuskan nafas kasar. Pemarah sekali laki-laki itu? Yasudahlah, toh Lesya lebih penting dari dia.

Keyna poof

Bip bip

"Keyna!"

Aku menoleh saat mendengar namaku di panggil dan ternyata itu Leysa. Aku segera berlari keluar dan masuk ke mobil Lesya.

"Kita mampir beli kue dulu yuk" usul Lesya.

"Boleh" ucapku menyetujui.

Kami mampir di salah satu toko yang menjual berbagai macam kue-kue yang menggiurkan.

Setelah membeli kue, kami pun melanjutkan perjalanan ke rumah Lesya. "Oh yah Key, lo bawa baju ganti kan?" tanya Lesya yang ku balas dengan anggukan. "Oke deh" Lesya kembali fokus menyetir. Sesekali kami bercanda dan bergosip riang.

Tok tok tok

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab seseorang dari dalam yang ku tebak adalah mamahnya Lesya.

Ceklek

"Eh, nak Keyna, apa kabar nak?" ucap tante Marin sambil memelukku.

"Hehe baik tante, tante sama om,apa kabar?" tanya ku balik

METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang