Me 10

14 2 0
                                    

Aku sudah merasa lebih baik
Tapi ... Ada sesuatu yang hampa dalam diriku
Ibuku
Aku rindu pada ibuku

~Keynara Gafriona~

hari ini Keyna sudah merasa lebih baik, hanya saja ia masih butuh bantuan tongkat untuk berjalan. Karena kondisi kakinya belum sepenuhnya membaik.

"Aku berangkat, jaga dirimu baik-baik, jangan bertingkah dan bertindak ceroboh lagi,  aku akan menyuruh pelayan dan bodyguard untuk selalu mengawasimu" ceramah Devan yang membuat Keyna mendengus kesal.

"baiklah, aku tidak akan macam-macam, hati-hati dijalan" ucap Keyna

"Ya"

Seperti biasa Devan akan memberikan kecupan dikening Keyna sebelum berangkat kerja.

~~~

Disinilah Keyna berada, berjalan dipusat kota sendirian. Pikirannya terus tertuju pada ibunya. Ia benar-benar sangat merindukan ibunya. Ya, dia keluar rumah tanpa sepengetahuan siapapun. Ia tahu resiko yang akan ia terima setelah apa yang ia lakukan sekarang. Tapi ia benar-benar stress memikirkan ibunya. Ia berjanji akan cepat kembali, ia hanya ingin bertemu ibunya walau hanya sebentar.

Ditengah-tengah perjalanan menuju kerumah ibunya, Keyna melewati satu toko roti. Melihat toko roti itu,  Keyna jadi teringat sesuatu.

"Aku mampir dulu deh" gumamnya.

Setelah membeli kue kesukaan ibunya, Keyna pun segera melanjutkan perjalanannya. Ia memilih naik taksi agar lebih cepat sampai.

Setelah sekitar 20 menit perjalanan akhirnya Keyna sampai di depan rumah tempat ia,  ibu dan kakaknya tinggal dulu. Keyna menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Ia memantapkan hatinya untuk melangkah. Sungguh,  yang ia inginkan hanya bertemu dan melepas rindu pada ibunya.

Tok tok tok

"Assalamualaikum"

Tok tok tok

"Ibu? Kak Davina? "

Tapi tak kunjung ada jawaban. Keyna pun mengetuk

"huffttt ... Ibu sama kak Davina kemana yah?  Kok gak ada orang dirumah? Apa mereka lagi keluar? "
Gumam Keyna kecewa. Rencananya untuk bertemu ibunya gagal hari ini. Akhirnya Keyna hanya menyimpan kue dan sepucuk surat di depan pintu rumah, lalu ia kembali dengan rasa kecewa dan sedih.

*****

Hari ini Devan lumayan sibuk. Ia harus meeting dengan rekan bisnisnya. Dan masih banyak urusan perusahaan lain yang harus ia tangani. Benar-benar melelahkan.

Ditengah-tengah kesibukannya,  telfonnya berdering. Telfon dari rumahnya.

Ada masalah apa lagi? Apa Gadis itu membuat masalah lagi? . Batin Devan

"halo"

"Maaf tuan, mungkin saya mengganggu tapi ini masalah nona muda Keyna"

"ada apa dengannya? "

"nona muda tidak ada dirumah tuan, kami sudah mencari nona muda keseluruh ruangan tapi tidak ditemukan, tapi saya sudah meminta para bodyguard untuk mencari nona muda"

"saya akan segera pulang"

Tuutt....
Devan memutuskan telfonnya.

"Benar-benar menyusahkan! " ucap Devan dengan sangat frustasi.

*****

Keyna mengendap-ngendap masuk ke kamarnya lewat jendela. Bagaimana bisa? Itu rahasia Keyna. Setelah memastikan untuk menutup jendela dengan hati-hati, Keyna pun bisa bernafas lega. Ia buru-buru mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur lalu merebahkan tubuhnya di ranjang yang sangat empuk itu. 

"hah ... Hari ini benar-benar melelahkan, meskipun aku tidak bertemu dengan ibu,  tapi setidaknya aku bisa menikmati udara segar diluar sana dan berjalan-jalan sebentar" ucap Keyna sambil tersenyum.

Tapi ... Tunggu!

"Awh ... Kenapa kakiku sakit banget sekarang?  Padahal tadi baik-baik aja kok. Ya Tuhan ... Sakit banget hiks ... Seperti saat pertama kali jatuh,  sakit sekali hiks...  Hiks ...." Keyna terduduk sambil memegangi kakinya sangat sakit. Ia pun mulai menangis.

Ceklek

Pintu tiba-tiba terbuka. Keyna tidak menyadari bahwa Devan masuk ke kamar mereka dan melihat Keyna yang menangis sambil memegangi kakinya.

"Dari mana saja kau? Bagaimana caramu tiba-tiba ada didalam kamar ini,  padahal dari tadi aku tidak melihatmu masuk lewat pintu depan rumah" ucap Devan sambil berdiri tepat di samping Keyna.

"Aku-"

"Sudah ku katakan jangan berulah, sekarang apa yang terjadi? Kakimu mulai sakit lagi kan?"

"Maaf, aku hanya kangen ibu. Aku ingin bertemu ibuku walau hanya sebentar" ucap Keyna menahan tangisnya sambil menunduk

"hah ... Kenapa tidak bilang?  Aku akan mengantarmu menemui ibu seandainya kau mengatakannya" ucap Devan menghembuskan nafas frustasi. Ia benar-benar lelah hari ini. Ditambah lagi Keyna yang banyak ulah hingga membuatnya tambah pusing. Devan mulai berfikir, besok-besok ia akan membawa Keyna ikut kekantornya agar ia bisa memantau Keyna. Dan agar ia tidak pusing lagi.

"apa masih sangat sakit? " tanya Devan sambil melepas dasi dan pakaiannya.

"I-iya... " jawab Keyna

"Aku akan sudah meminta dokter untuk datang kemari,  kau diamlah disitu. Aku akan mandi dulu" ucap Devan lalu segera masuk ke kamar mandi

Sementara itu,  Keyna merasa bersalah karena selalu membuat Devan susah dan pusing karena tingkahnya. Padahal kalau dilihat-lihat, Devan cukup perhatian padanya. Meskipun masih terkesan agak dingin dan cuek.

*****

Setelah beberapa hari beristirahat dirumah dengan pengawalan yang ketat,  akhirnya Keyna sudah sembuh sepenuhnya dan sudah bisa berjalan seperti semula tanpa bantuan tongkat lagi.

Hari ini Keyna bangun lebih pagi untuk menyiapkan pakaian dan memasakkan sarapan untuk Devan.

"Panggilkan nona muda, suruh dia ke kamar sekarang" pinta Devan pada salah satu bodyguardnya.

Keyna yang sedang asyik memasak pun segera menghentikan kegiatannya dan segera menuju kekamarnya.

"Ada apa? " tanya Keyna

Devan membalikkan badannya menghadap Keyna.
Keyna terdiam sejenak melihat suaminya itu. Sangat sangat sangat tampan. Itulah yang ada dibenak Keyna saat ini.

"Hei...  Kenapa bengong? Aku tau aku tampan, tidak perlu memasang wajah seperti itu" ucap Devan

Keyna pun langsung cemberut dan mengalihkan pandangannya.

"Ada apa memanggilku kemari?" tanya Keyna lagi

"Aku hanya ingin memberimu hadiah" ucap Devan sambil membungkukkan tubuhnya agar sejajar dengan Keyna dengan wajahnya yang sangat dekat dengan wajah Keyna. Itu membuat Keyna kesulitan untuk bernafas sekaligus terkena serangan jantung mendadak.

"Hadiah apa? " ucap Keyna berusaha tenang.

Devan tersenyum miring "tutup matamu" ucap Devan.

Keyna pun menurut.

CUP

Kecupan dibibir Keyna membuatnya tersentak kaget. Apa ini?!

"Sekarang cepat bersiap-siap,  kau akan ikut denganku ke kantor mulai hari ini sampai seterusnya" ucap Devan lalu kembali mempersiapkan berkas-berkasnya.

Keyna hanya melongo atas kejadian barusan. Memang sih,  Devan sudah sering menciumnya, tapi setiap kali Devan menciumnya, ia merasa sangat gugup sekaligus senang.

"Aku tunggu 30 menit dari sekarang, mandi atau aku yang akan memandikanmu sekarang" ucap Devan. Mendengar itu,  Keyna langsung buru-buru masuk kekamar mandi tanpa protes sedikitpun.

*****
Di dalam mobil, perjalanan menuju kantor Devan

"Em...  Devan? Aku sangat malu datang ke kantormu" ucap Keyna

"kenapa harus malu?  Kau ini istriku" ucap Devan sambil masih fokus menyetir.

Salam mrs. Park





METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang