8. keluh kesah

59 19 40
                                    

[Bagian delapan]

"Setiap orang punya caranya sendiri untuk berekspresi." –Aji.

"Gue gak mau kehilangan mereka, tapi apa mereka juga ngelakuin hal yang sama kayak gue?" –Adira.

***

Pagi Aji hari ini tak seindah libur di hari sabtu. Hari ini diawali dengan hal berisik. Karena dia libur dihari Jum'at, papanya memukul mangkuk bak tukang bakso abang-abang sangat keras hingga membangun kan dia yang sedang terlena dengan mimpi nya.

"Huhhh! Berisik banget," ucap Aji yang baru terbangun dari tidurnya. Dia menghela napas panjang seraya mengacak-acak rambutnya yang sudah berantakan.

"Aji! Jangan mentang-mentang libur, kamu malah bangun siang. Bangun!"

Suara papanya–Haris menggema di bawah, Haris sedang bersiap-siap untuk pergi kerja. Tapi dia tak bisa meninggalkan rumah jika Aji masih belum bangun maka dari itu dia memanfaatkan mangkuk untuk membangunkan Aji.

"IYA!" ujar Aji lalu bangun menghampiri papanya dibawah. Nyawanya belum terkumpul sempurna, kepalanya masih pusing.

"Beres-beres rumah."

"Iya."

"Kalau mau makan masak sendiri."

"Iya pa."

"Kalau mau keluar kunci pintu."

"Iya papa."

Aji merespon Haris dengan mata yang kantuk dan badan yang tak tegap, dia masih terhuyung saat menghampiri Haris.

Aji semalam bergadang untuk bermain PS, ditambah dia menonton serial action favoritnya.

"Papa berangkat."

"Iya."

Saat Haris sudah berada di ambang pintu, Aji menempelkan kepalanya di meja makan. Dia hendak melanjutkan tidur kembali.

"AJI BANGUN!"

Aji tersentak dan terjatuh dari kursi sangking terkejut nya. Lalu dia mengatupkan bibirnya agar tidak keluar sumpah serapah untuk papanya.

Dengan kantung mata yang hitam dan muka yang lusuh dia pergi kekamar mandi untuk melakukan rutinitasnya.

"Beres-beres kan?"

***

Drrrttt...

Ponsel Aji bergetar, dia sedang makan sambil menonton series yang tertunda semalam. Tetapi ada yang menelpon nya, siapa ya?

Nomor tak dikenal

Aji me-reject- panggilan tersebut. Lalu melanjutkan makan nya dan menonton film.

Drrrttt....

Telepon nya bergetar lagi. Aji tak menanggapi dia terus melanjutkan aktivitas nya.

Drrrttt..

Aji memutuskan untuk mengeluarkan benda pipih tersebut dari sakunya dan mengangkat telepon karena mengganggu, siapa sih yang berani nya mengganggu waktu santai Aji!?

"Ini siapa sih?!" Ucap Aji pada orang diseberang sana.

"Ini gue Farhan."

Brightest Star [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang