Brightest Star [HIATUS]

10. her eyes

[Bagian sepuluh]

"Jangan pernah sentuh-sentuh milik gue! Haram!" –Aditya farizzi

***

"Ra?"

Bella bingung, sedari tadi Dira hanya diam, bahkan dia tidak menyadari bel pulang sekolah sudah berbunyi.

"Padahal ulangan kimia tadi Lo dapet A."

"Pr fisika lo juga cuma salah satu."

"Kenapa sih lo kayak orang susah? Diem aja."

Bella mengoceh, baginya hidup Dira itu sempurna. Punya rumah bagus, kaya, punya saudara, cantik, pintar. Kurang apalagi?

Bella selama ini menganggap nya seperti itu karena Dira tak pernah curhat apapun tentang keluarganya.

Dira masih terpaku di tempat. Dia masih dalam pose melamunnya, padahal kelasnya sudah sepi. Hanya tinggal dia dan Bella saja.

"Ra gue duluan ya, Farhan udah nunggu." Bella menepuk pundak Dira, lalu tersenyum dan berlalu meninggalkan nya.

Drrtt... Hpnya bergetar.

1 Message from Aji.

Aji.
lo dimana? Gece gue tunggu di parkiran motor.

Dira.
Pulang aja sana.

Aji.
lo gak mau dianterin pulang?

Dira.
Ya.

Aji.
lo tau gak sih? Gue udah belagak keren di depan si Farhan, kalo gue mau anterin pacar pulang.

Eh pacar nya malah kayak gini! Huu

Dira.
Berisik.

Aji.
Anjjjjk!

Sudah 30 menit berlalu dan belum ada tanda-tanda Dira akan beranjak dari tempatnya.

"Gue kenapa si?"

Dira tersadar dari lamunannya. Sekolah nya sudah sepi dan dia bergidik ngeri karena hanya tinggal dia seorang diri disana.

"Gue kan harus jemput Rafi!"

Dia terbangun dan berlari sekencang-kencangnya berharap bisa sampai tepat waktu walau siang kini sudah berganti dengan sore.

***

Dira berhenti di depan gerbang sekolah, sekolah nya belum sepi-sepi banget ternyata. Masih ada anak ekskul dan OSIS disekolah yang belum pulang.

"Tapi kan gue gak bawa sepeda. Naik ojek aja kali ya?"

Dira tengah berpikir, apa yang akan ia lakukan untuk bisa sampai ke sekolah nya Rafi dengan cepat. Hari sudah sore.

"Mending suruh si Aji aja! Gratis gak pake ongkos."

Dira mengambil ponselnya, lalu dia segera menelepon Aji.