Tahun ke 2 di Royal High School
Jungkook bangun dengan keringat mengucur deras dari keningnya
" Mimpi itu lagi..."
Suara ketukan pintu menyentak kesadarannya, pelayan utama di rumahnya masuk dan menyapa pemuda keturunan wolf tersebut
" Apa Tuan bermimpi buruk lagi? "
Sang pelayan bertanya prihatin. Tuannya tampak gelisah pagi ini,sama seperti pagi pagi sebelumnya selama setahun belakangan." Mimpi yang sama.. Teriakan yang sama. Tapi tetap aku tidak mengerti,kenapa-aku? "
" Mungkin ini saatnya Tuan bertanya pada Nyonya? Tuan selalu menolak menghubungi pack selama ini "
Pelayan itu tak habis pikir dengan kekeras kepalaan Jungkook." Mungkin paman Oh benar,aku harus menghubungi ibu dan bertanya padanya ".
Jungkook bangkit dari kasurnya dan mengambil keperluan sekolah yang sudah di siapkan oleh sang pelayan.
*
*
*Lotte bersyukur di tahun kedua ini semua masih berjalan lancar,banyak teman yang menyayanginya. Terlebih Meg dan Jo yang selalu ada di sampingnya. Hubungannya dengan Jungkook Jeon,masih sama seperti saat awal perkenalan. Jungkook selalu mengenyitkan hidungnya jika berada di dekat Lotte,awalnya Lotte mencoba abai akan hal itu,tapi kemudian dia kesal juga. Apa memang dia sebau itu? Jungkook pun selalu mengatainya dengan sebutan "bau". Membuat Lotte murka dan berujung melempar segala macam benda yang ada di dekatnya kepada sang werewolf.
" Lotte,ikut pelajaran renang di jam terakhir?". Meg bertanya sambil membereskan alat tulisnya di meja.
Lotte mengangguk
" Benarkah? Tidak apa-apa? ".
Lotte tersenyum,
" Aku hanya berendam dan bermain air saja tapi "." Itu juga bagus! ". Meg memeluk teman sebangkunya gemas.
" Apa si Jung bolos lagi hari ini?" Lotte melihat bangku di pojok kosong sejak tadi.
" Bukannya tadi pagi dia ada? Sudahlah tak usah mengurusi si anjing itu. Ayo Lotte kita bersiap-siap menuju kolam renang!! "
Lotte tertawa, " Baiklaah.. Ayo..!!"
Saat memasuki area kolam renang,Lotte melihat sepupunya dari jauh,sebelum memasuki ruang ganti,Lotte menghubungi supirnya dan berkata dia akan menumpang mobil Tammy saat pulang nanti,jadi dia tak perlu di jemput.
Pikirnya kelas akan berakhir sore hari, saat itu sekolah sudah sepi jadi dia akan aman jika pulang bersama Tammy nanti.
Jungkook tampak bersandar pada tembok rooftop di sisi Timur menara sekolahnya. Tangannya memegang ponsel dengan mode vidio call terhubung dengan sang ibu.
" ingat apa yang peri takdir katakan melalui ibu dulu? "
" Aku harus melindungi mate ku dari diriku sendiri atau bahaya lebih besar akan merenggutnya dariku "
Sang ibu tersenyum
" pintar "
" Tapi bu, kalau dia harus terluka karenaku,bukannya sejak awal aku seharusnya tidak usah bertemu dengannya? "
" Jungkook,itu sudah takdirmu. Yang bisa ibu lakukan hanyalah mengingatkanmu agar kau tetap bisa mengendalikan dirimu. Ibu selalu berdoa untukmu dari sini,penuhi takdirmu sayang.. Hanya itu jalannya.. ".
KAMU SEDANG MEMBACA
The pincess's destiny
FanfictionTentang dunia dimana kaum immortal yang sudah berbaur dengan manusia dengan sangat dinamis. penyihir,werewolf,peri dan vampir memutuskan untuk masuk ke dalam dunia manusia demi mencegah musnahnya kaum mereka. Dunia dimana semua berjalan damai sepert...