Who Are You? [Kook♡Hope||Jung♡Hope]

Who Are You? [Four]

Title : Who Are You?

Cast : Jung Hoseok||Jeon Jungkook

Guest : Kim Taehyung

Genre : Crime || Thriller

Rate : 18+ || BxB

Lenght : Chaptered [04]

****

*

*

*

“Datanglah, maka apapun dan siapapun yang berada didekat Mu akan tetap menghirup udara segar
Jk.”

Victory King's.

Sepenggal kalimat itu tertulis rapi pada secarik kertas note yang menempel pada buket bunga mawar hitam yang diantarkan oleh kurir pagi-pagi sekali, bahkan Hoseok harus rela saat wajah bantalnya Ia perlihatkan pada sang kurir.

Mau bagaimana lagi, minggu pagi yang benar-benar masih pagi-tepatnya pukul 05:34. Kurir tersebut menekan bel pintu unit Apartemen-nya berulang kali, hingga yeah, Hoseok dengan langkah sempoyongan buru-buru membuka dan menerima buket bunga tersebut.

"Hoammh ... Astaga, ini bukan jam bangun Ku." Gerutuan itu terus berdengung disetiap langkahnya menjauhi pintu masuk yang telah tertutup.

Buket bunga itu Ia taruh diatas nakas, dekat televisi. Setengah melemparnya, hingga kertas note berwrna merah muda itu terlepas-jatuh ke lantai.

Yang tentunya tidak Hoseok sadari.

"Huh? Kemana Dia?" Langkahnya untuk memasuki kembali kamarnya terhenti, tepat saat mata kecilnya bergulir melirik sofa yang kosong. Hanya terdapat satu bantal dan selimut yang sudah dilipat rapi.

"Mencari Ku?"

Hoseok refleks menoleh, melihat sumber suara yang baru saja menginterupsinya.

Didepannya, terdapat sosok Jungkook yang tengah berjalan santai sembari mengeringkan rambut basahnya dengan hanya mengenakan boxser hitam. Ah, baru selesai mandi rupanya.

"Hobi sekali masuk kamar Ku tidak permisi dulu, huh!"

Mulai lagi, Jungkook hela nafasnya jengah. Pagi-pagi seperti ini kenapa suara Hoseok sudah terdengar nyaring saja.

"Dan Kau sendiri, hobi sekali teriak-teriak setiap pagi." Hoseok mendengus, wajah bantalnya dibuat segarang mungkin. Meski nyatanya, tak berpengaruh apapun bagi Jungkook.

"Terserah!"

Delikan sinis dari Hoseok menjadi pamungkas dari percekcokan rutin dipagi ini. Selalu seperti itu memang, hampir tidak ada pagi yang tenang dan damai untuk mereka.

Sampai genap empat hari Jungkook berada disana, hidup berdampingan dengan Hoseok tak pernah lepas dari percekcokan yang sejujurnya taklah begitu penting.

"Ah ya!" Hoseok berseru tiba-tiba, riak wajah seolah menunjukkan sesuatu hal yang baru saja Ia ingat, "Nanti ikutlah dengan Ku," singkatnya.