15

2.1K 286 39
                                    

Happy reading 🐥






Selesai mandi dan siap-siap, kita semua langsung berangkat ke markas NCT dengan bawa kendaraan masing-masing, tetapi berbeda dengan gue yang harus satu mobil sama bang Mark.

"Kak, mau bawa mobil sendiri huhuhu." Rengek gue ke kak Taeyong yang hanya di balas dengan gelengan.

"Ah kakak mah gak asik. Terserah kakak lah, aku ngambek bodo amat." 

Gue langsung masuk ke dalam mobil bang Mark dengan perasaan kesal.

"Jeno aja boleh bawa mobil sendiri, masa gue gak boleh. Gak adil." Gerutu gue dengan keras yang membuat bang Mark langsung menoleh ke gue.

"Itu semua untuk kebaikan kamu Bianca. Kita gak mau mengulang kesalahan yang sama kayak kemarin. Kamu tau sendiri kan kalau jalan ke arah markas NCT banyak banget musuh kita yang sering nongkrong di sekitar sana kalau malam-malam kayak gini." Jelas bang Mark yang membuat gue langsung tersenyum sinis.

'selalu itu, selalu ini, gue muak kalau harus di kekang terus' - Bianca

Setelah sampai di markas, gue langsung turun tanpa peduli bahwa gue udah ninggalin saudara gue yang lain dan masuk ke dalam rumah dengan membanting pintu yang membuat penghuni rumah langsung melihat ke arah gue.

Markas NCT emang lebih mirip kaya mansion dari pada di sebut sebagai rumah atau markas. Dan markas ini pun kita semua patungan untuk bangunnya, tetapi Chenle dengan baik hatinya melarang kita semua dan langsung membelikan kita sebuah mansion mewah di sekitar perumahan elite di dekat rumah nya sendiri.

Sebenarnya itu bukan di beliin Chenle, tapi di kasih sama Chenle sebagai hadiah kemenangan kita waktu balapan sama Seventeen waktu itu. Bahkan ayah nya Chenle dengan senang hati langsung menambahkan fasilitas mewah yang membuat kita semua langsung menjatuhkan rahang kita waktu liat harganya.

"Lo-"

"Bacot anjing." Gue langsung potong omongan Haechan dan duduk di samping kak Jaehyun yang lagi main hp.

"Kok lu ninggalin gue Ca?" Tanya Jeno yang baru aja masuk bareng bang Mark dan kak Taeyong.

"Suka-suka gue lah." Jawab gue sinis.

"Kenapa dek? Lagi marahan ya?" Tebak kak Jaehyun sambil natap gue dan langsung meletakkan hp nya di atas meja yang ada di depan tempat duduk gue sama kak Jaehyun.

Gue hanya mengangguk dan sibuk main hp tanpa peduli bahwa semua anggota NCT sedang menatap gue.

"Kita cuma gak mau kamu kenapa-napa Bianca. Turuti perkataan kakak." Ucap kak Taeyong dengan suara rendah. Gue yakin sekarang kak Taeyong lagi nahan amarah nya supaya dia gak bentak gue.

"Basi tau gak." Jawab gue yang sekarang menatap kak Taeyong yang ternyata dia juga lagi natap gue.

"Emang nya salah kalau aku mau kebebasan? Aku udah dewasa, seharusnya kakak jangan terlalu mengekang aku. Aku cuma mau jadi diri aku sendiri yang gak punya banyak musuh kayak sekarang, aku capek kak. Harusnya kakak ngertiin perasaan aku juga, kalau aku tau hidup aku di sini kayak begini, lebih baik aku tinggal di Kanada bareng opa sama oma." Jawab gue sambil terisak.

Kak Jaehyun yang ada di samping gue langsung peluk gue sambil usap-usap punggung gue dan mengucapkan kata-kata penenang yang sama sekali gak bisa bikin gue tenang.

Gue juga tau kalau dari tadi anak-anak NCT sedang melihat ke arah gue dengan tatapan khawatir, terutama kak Doyoung.

Bahkan Somi sampai mau ikutan nangis kalau aja Haechan gak peluk dia. Iya Somi juga ada di sini karena dia pacar nya Haechan dan sepupu nya kak Jungkook, mantan nya kak Yeri. Lagi pula hubungan antara NCT sama BTS juga lumayan baik.

Bad Boy ; Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang