teman pertama

27 5 0
                                    

Saat kelas 5 sd aku baru memiliki teman manusia sungguhan namanya fadil dia tetangga ku, umurnya berbeda 1 tahun dengan ku. Dia setahun lebih tua dariku, dan ini adalah awal pertemuan ku dengannya. Saat itu aku sedang berada di teras rumah yaa... Seperti biasa bermain sendiri, tiba tiba fadil datang mengajak ku bermain. "Hai aku boleh ikut main tidak" kata fadil yang menghampiri ku. "Ehhh i~itu..." aku tergagap karena ini pertama kalinya aku bermain dengan manusia sungguhan. "Putt ajak saja dia ini kesempatan mu punya teman kan?" kata yuki. 'Yaa kau benar sih yuki' kata ku dalam hati, yaa... Aku bicara dengan yuki melalui batin. "Hei kok malah melamun boleh tidak aku ikut main?" kata fadil mengagetkan ku. "Ehh ahh yaa tentu saja boleh" kataku dengan senyuman. "Eh iya namaku fadil, namamu siapa?" kata fadil, "aku putri aisya" kataku membalas fadil. "Ahh salam kenal boleh ku panggil kamu aisya?" kata fadil kembali. "Tentu boleh" kataku, kami pun bermain bersama setiap hari, sepulang sekolah. "Akhirnya kamu punya teman juga ya put walaupun hanya satu orang, aku jadi ikut senang" kata yuki tersenyum. "Iya aku senang deh walaupun hanya satu orang tapi dia orang yang baik" kataku. "Yaa walaupun aku sering terlupakan tapi aku tidak masalah, aku akan senang jika kamu senang" kata yuki. "Ahh yaa maaf" kataku sedikit menundukan kepala. Suatu hari ketika disekolah, seperti biasa aku berdiam diri di bangku di depan kelas sambil berbincang bincang dengan yuki. Fadil datang dan mengagetkan ku, "dorr, kamu lagi ngobrol sama yuki ya put" kata fadil, yaa... Fadil sudah mengetahui tentang yuki dan dia mempercayai nya karena dia memang tertarik dengan hal hal mistis. "Ehh kamu dil iya nih hehe" kata ku. "Dih dasar, kayanya seru ya punya temen kaya yuki" kata fadil sambil duduk di tempat yuki. "Hoii fadil kau menduduki aku" kata yuki namun suaranya tak terdengar oleh fadil. Aku berusaha menahan tawa melihat kelakuan yuki yang bangkit dari tempat duduk nya lalu berusaha menghajar fadil namun tak bisa. "Hei put kenapa pertanyaan ku tak di jawab?" kata fadil dengan wajah sedikit kesal. "Ahh iya aku lupa, tidak juga sih terkadang menyebalkan mempunyai teman tak terlihat seperti dia" kata ku. "Ahh iya juga sih kamu bilang dulu sebelum aku datang banyak yang mengejek mu kan" kata fadil tersenyum. "Yaa tapi kupikir sekarang lebih baik daripada dulu aku selalu sendiri, banyak ejekan yang kuterima, tapi sekarang lumayan banyak yang menjadi temanku di sekolah" kataku. "Hai fadil, kamu masih mau aja temenan sama anak aneh ini" kata seseorang sepertinya temannya fadil. Sedangkan aku hanya bisa menundukan kepala ku sampai dia pergi. "Hih masih ada saja orang yang mengejek mu anak aneh put, aku jadi kesal" kata yuki. 'Sudahlah tak apa yuki' kata ku dalam hati. "Temenan itu gak memandang bagaimana orangnya kan, lagipula putri bukannya aneh tapi dia hanya sedikit istimewa pasti kamu cuman iri kan sama dia" kata fadil sinis. "Iri? Ngapain iri sama anak aneh, udah ah aku mau pergi aja serem lama lama kalau deket sama anak aneh itu" kata anak itu. "Yaudah sana kalau memang kamu gak mau disini, lagipula kamu ada disini juga cuman buat ngejek putri jadi buat apa" kata fadil. Sedangkan aku dari tadi terdiam melihat fadil berusaha membela ku. "Ahh aku kesall pengen tendang dia tapi gak bisa" kata yuki semakin geram. 'Udah gak apa apa aku baik baik saja yuki' kata ku berusaha menenangkan yuki lewat batin. Anak itu pergi aku pun menghela nafas sedikit lega. "Put kamu gak apa apa?" kata fadil menyentuh punggung ku, "nggak kok nggak apa apa, udah biasa digituin aku mah" kata ku. "Yaudah nanti pulang sekolah kita pulang bareng ya, aku mau kekelas dulu bentar lagi masuk nih" kata fadil sambil beranjak dari tempat duduk. "Ahh iya aku juga mau masuk" kataku. Saat smp fadil sempat menyukai ku namun aku tak pernah peka terhadap dia. Sehingga aku baru mengetahui nya saat aku kelas 10 sma, namun saat itu aku sedang menyukai orang lain dan tak bisa menerima nya. Fadil tetap terus menyukai ku sampai akhirnya kami harus terpisah karena fadil harus pindah ke Kalimantan. Dan saat itulah aku menyukai nya namun semuanya sudah terlambat, fadil telah di jodohkan oleh seseorang di Kalimantan. Namun meskipun begitu fadil tetaplah sahabatku yang terbaik tak akan pernah aku lupakan. Walaupun sekarang kami harus kehilangan kontak satu sama lain entah bagaimana kabarnya.

Dear Fadil
Bagaimana kabarmu? Aku harap kamu baik baik saja, aku harap kamu tidak melupakan aku sebagai sahabat mu, aku menyayangimu seperti kamu adalah keluarga ku, kamu adalah sahabat terbaik yang pernah aku punya. Aku harap kita dapat bertemu lagi suatu hari nanti dengan kesuksesan masing masing dan kebahagiaan masing masing.

Aku dan KisahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang