Prolog

83 7 1
                                    

Teruntuk kamu, Azka

Lebih banyak memikirkan yang seharusnya tak harus dipikirkan. Entahlah ini rumit. Semuanya masih sama terasa sulit.

Hey, bagaimana kabarmu disana? Kamu pasti menganggapku baik-baik saja. Kenyataannya tidak ada perpisahan yang baik-baik saja. Semua perpisahan itu sama.. it hurts, it's still like that,
at least for me.

Entah sudah berapa lama kita tidak bertemu. Aku rindu saat bersamamu, rindu suaramu, senyummu, semua hal tentang kamu, termasuk bagaimana hebatnya kamu membuatku tersipu, membuatku merasa sangat istimewa.

Walaupun terkadang kamu menyebalkan. Sungguh, aku rindu.

Kamu yang selalu antusias membaca tulisanku, menemaniku menulis cerita yang entah bagaimana kamu sangat menyukainya.

Biasanya setelah membaca kamu akan bilang " mana lagi lanjutan nya?" Seolah-olah kamu benar-benar menunggu lanjutan cerita sederhana itu.
atau kamu mengomentari " harusnya tokoh utamanya kuat seperti kamu" . Kenyataan nya aku tak sekuat yang kamu pikirkan itu, Ka.

Aku ingat saat aku menangis, kamu ada disampingku, merengkuhku dalam pelukanmu dan berkata "Hey, semua baik-baik saja".

Sekarang, semua sudah tak sama lagi.

Kita memang tak tau takdirkan? mungkin kita menemukan jalan kita sendiri yang menghantarkan kita pada kebahagian masing-masing. We believe that happiness will surely come, right?

Ini skenario Tuhan, kita tak ada yang tau dan kita harus berdamai dengan semuanya, termasuk diri sendiri.

Aku jadi membayangkan jika kamu benar-benar membaca ini, seperti apa ekspresimu? Biar kutebak, kamu akan berkata "Keyra, yang kamu tulis ini apa sih?" Aku juga ingin tau kalimat apa lagi yang akan kamu katakan selanjutnya. Hey, yang ini bukan cerita yang sengaja aku tulis, ini tentang kita.

Dan andai kamu bisa membacanya..

Azka, mengingat wajahmu membuatku senang sekaligus sedih.

Kini aku benar-benar merindukanmu.

- Keyra -

Hai, jangan lupa vote & coment yaa:)

See you❤

-May

27 November 2019.

ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang