Teman-teman Keyra mengajaknya untuk pergi ke kantin. Tapi Keyra tau sebentar lagi ia akan diserbu begitu banyak pertanyaan dari teman-temannya. Mereka sepakat memesan Nasi Goreng, terkecuali Aira. Ia beralasan ingin diet.
"Eh Key, ceritain dong". Aira kini kembali membujuk Keyra untuk bercerita sambil sesekali mencomot kerupuk milik Sasa dan langsung saja digetok pemiliknya.
"Belum juga gue makan udah habis sama lo"
"Pelit banget deh Sa"
Aira kini kembali memfokuskan pandangannya kearah Keyra. " Eh Key, jadi gimana?"
"Kan udah gue bilang cuma ngobrol biasa aja" Balas Keyra malas.
"Tapi ini tu kak Azka Key, kak Azka!" Kali ini Nadin yang berujar.
"Ya terus kenapa kalo kak Azka?"
"Yaampun, Key. Gini, pertama siapa sih yang ga kenal dia? Nih ya gue kasih tau, dia itu-"
"Ga penting dia siapa" Potong Keyra yang saat ini benar-benar malas menanggapi celotehan teman-temannya. Memangnya siapa Azka dia harus tau? Lagipula tak ada urusan dengan dirinya. Begitulah pikir Keyra.
"Lu sih Key. Cuek banget sama sekitar jadi ya mana tau" Dinda yang sedari tadi diam kini berujar.
Flashback on
"Dipanggil Keyra, kan?"
"Iya kak"
Cukup lama mereka saling diam sampai akhirnya Keyra memberanikan diri untuk bertanya.
"Ehm.. kakak lulusan tahun berapa?" Ragu-ragu Keyra bertanya karena rasa penasarannya .
"Serius ga tau?"
"Ga tau" Jawab Keyra polos.
"Lulusan tahun lalu sih"
Kembali ia mendengar suara tepukan tangan dan riuhnya penonton menandakan pertunjukan tadi telah selesai. Keyra melihat teman-temannya berjalan kearahnya sambil berbisik. Keyra tak ambil pusing apa yang dibisikan oleh teman-temannya. Tapi ia yakin, pasti tentang dirinya. Mengingat saat ini ia sedang mengobrol dengan salah satu alumni sekolahnya.
"Ya udah kak, aku kesana dulu, temen-temen aku udah pada nungguin".
"See you, Key"
Keyra hanya membalasnya dengan tersenyum singkat.
Flashback off.
Tiba-tiba Keyra memikirkan kakak kelasnya dulu yang bernama Azka itu. Yang sebelumnya ia benar-benar tak tau.
Aksara Razka Pratama
Keyra kembali mengulang nama itu dalam hatinya.
Hai, jangan lupa vote & coment yaa:)
See you❤
-May
KAMU SEDANG MEMBACA
Scenario
Teen FictionPertemuan adalah takdir, dan setiap pertemuan selalu membawa kita ke takdir yang lain. Ketika seorang penulis mencintaimu, kamu tak hanya ada dihati dan pikirannya melainkan juga abadi dalam karyanya. "Key, aku berasa digombalin" "Memang begitu keny...
