chapter 1

6.2K 411 16
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Pria dengan bibir kisable itu akhirnya bisa duduk dengan tenang di kursi kerjanya,ia meregang kan otot-otot nya yang terasa amat kaku setelah seharian ia bekerja keras mengobati pasien-pasien nya yang sejak tadi pagi tak henti hentinya membutuhkan perawatan dari nya.

'tok tok tok'

"Hyung"

Baru saja pria itu memejamkan mata nya sejenak, seseorang dengan tidak sabar nya mengetuk pintu ruang kerjanya.

"Hyung kau didalam?seokjin Hyung?"

'tok tok tok'

Ketukan itu semakin kuat dan seokjin tau betul siapa pelakunya,tentu saja pria manis bergigi kelinci a.k.a Jungkook.

"Yaa,masuklah kook"ucap seokjin malas.

"Hyung kau lelah?" Satu-satunya perawat yang berani bertindak seenaknya diruang kerja seokjin hanya Jungkook,dengan cepat Jungkook merebahkan tubuhnya di sofa panjang dekat meja seokjin.

"Sedikit. Ada apa kook,apa ada pasien lagi yang harus aku tangani?" Tanya seokjin memperhatikan pria manis bergigi kelinci itu yang tengah asyik memainkan game di ponsel pintar nya.

"Tidak ada hyung,aku bosan jadi aku kesini"ucap Jungkook terlihat fokus menatap layar ponselnya.

Seokjin memutar bola matanya malas.
"Hanya itu alasan mu dan kau dengan seenaknya mengganggu ketenangan ku?"

"Hem"jawaban yang begitu singkat dari si maknae. Seokjin membuang nafas panjang pasrah, kebiasaan Jungkook jika sedang fokus dengan dunia game nya maka ia pasti akan mengacuhkan lawan bicara nya.

'tok tok tok'

"Boleh aku masuk?"
Suara dingin yang begitu familiar ditelinga seokjin.

"Yoongi masuk saja pintunya tidak dikunci"

Seokjin mempersilahkan seorang pria bertubuh mungil dengan sifat dingin nya masuk kedalam ruangan nya,yoongi sering sekali datang keruang kerjanya. Bukan sekali dua kali tetapi hampir setiap hari ia menemui seokjin setiap kali namja dengan bibir kisable itu menyelesaikan tugas nya,namja mungil itu seakan tau jam berapa saja seokjin menyelesaikan tugas nya.

Min Yoongi termasuk orang yang sangat penting sehingga kerap kali datang menemui seokjin, pria berkulit putih susu itu bisa dibilang pasien pribadi seokjin.

Kenapa disebut pasien pribadi?
Itu karena setiap kali Yoongi datang menemui seokjin pasti selalu saja ada luka yang harus seokjin obati termasuk luka sekecil apapun.

"Apa lagi sekarang?" Seokjin sudah tidak terkejut lagi dengan penampilan yoongi yang bisa dibilang berantakan,jangan lupakan wajah mainly nya yang babak belur.

"Mungkin Yoongi Hyung membegal preman-preman di dekat gang sempit saat ingin menuju kesini" ucap Jungkook masih fokus dengan game yang sedang ia mainkan.
Yoongi menatap tajam ke arah Jungkook sedangkan seokjin sibuk mencari kotak P3k dilaci mejanya.

"Menyingkir kook,Hyung ingin mengobati Yoongi" dengan sabar seokjin menunggu Jungkook bangkit dari rebahan nya namun Jungkook tak kunjung bangkit dari posisi nya, seokjin sedikit geram, disini ada seorang pasien yang membutuhkan bantuan nya seharusnya sebagai perawat Jungkook mengerti keadaan nya.

"Mau aku bakar ponsel mu?" Seokjin masih menunggu dengan kedua tangan terlipat di depan dada menatap nyalang Jungkook yang masih sibuk dengan benda pipih milik nya itu.

"Aish! Ini semua gara-gara Hyung." Gerutu Jungkook saat game yang ia mainkan game over.

"Cepat lah kook!"

"Iya"dengan malas Jungkook mengubah posisinya menjadi duduk.

"Bisa jelaskan padaku Yoongi kenapa malam ini penampilan mu sangat berantakan? Apa kau membuat ulah atau ada seseorang yang mengganggu mu dan apa kau tidak bosan datang keruangan ku setiap malam dengan luka yang selalu kau bawa?"seokjin itu seperti seorang polisi yang selalu mengintrogasi Yoongi setiap kali pria itu datang dengan keadaan tidak baik-baik saja.

Dapat Yoongi lihat bibir kisable itu mengoceh lucu tanpa henti saat pemilik bibir kisable itu mengobati ujung bibirnya yang sedikit sobek dengan kapas dan alkohol dingin, jantung semakin berpacu cepat membayangkan bagaimana jika dua bibir tebal berwarna pink alami itu bertubrukan dengan bibirnya?
Ah,bisa gila Yoongi.
Pemandangan macam itu lah yang paling Yoongi sukai.

"Dia tidak akan pernah bosan jika dokter nya secantik kau,Hyung"
Lagi-lagi Jungkook bicara tanpa dosa membuat seokjin semakin kesal dengan pria bergigi kelinci itu, masalah nya Seokjin ini kan tampan bukan cantik!

"Aku seorang pria,jungkook! Wajah ku mainly bukan cantik ingat itu"ucap seokjin kembali fokus mengobati Yoongi setelah ia menatap tajam Jungkook yang duduk disamping Yoongi beberapa detik yang lalu,Jungkook dengan acuh mengangkat kedua bahunya acuh. Nyatanya memang Seokjin cantik kok, semua orang mengakui itu.

Yoongi terus menatap lekukan wajah cantik seokjin, apalagi bibir kisable milik seokjin yang paling disukai Yoongi,untuk ucapan Jungkook barusan Yoongi tak menyangkal,wajah seokjin sangat cantik untuk ukuran seorang pria.

"Sudah,sekarang bisa cerita kan padaku apa yang terjadi hingga kau berakhir seperti ini?" Pertanyaan seokjin menyadarkan Yoongi dari lamunannya,sial hampir saja ia tertangkap basah sedang mengamati wajah namja dihadapan nya.

"Aku berusaha menyelamatkan nenek tua,tasnya dijambret"ucap Yoongi sembari memperhatikan seokjin intens yang masih tampak sibuk memasukkan kembali obat dan kapas kedalam kotak P3K.

"Wah daebak!kau pahlawan hyung!apa nenek tua itu mendapat kembali tasnya?" Tanya Jungkook heboh merasa tertarik dengan ucapan Yoongi, terbukti karena saat ini Jungkook tidak lagi memainkan game di ponsel pintar nya.

"Hem"

"Lain kali kau harus berhati-hati,untung saja mereka tidak melukai mu dengan senjata tajam,kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi pada mu besok jika kau tidak hati-hati" Yoongi terkekeh pelan mendengar kekhawatiran seokjin yang terlalu berlebihan,tapi Yoongi suka itu.Boleh kah harapan Yoongi muncul untuk seorang Kim Seokjin?

"Aku tidak akan terluka meski mereka menggunakan senjata tajam" ucap Yoongi percaya diri.

"Tapi tetap saja kau harus berhati-hati Yoongi"

"Hem" Yoongi mengangguk mengiyakan.

"Yoongi Hyung tidak pulang? ini sudah malam" Jungkook menatap arloji ditangan kanannya, waktu tepat menunjukkan jam 11 malam.

"Kau mengusir ku bocah? Aku bahkan baru sampai. Jangan khawatir pada ku jika aku pulang malam, khawatir kan dirimu yang masih bocah masih saja berkeliaran di tengah malam"sengit Yoongi menusuk hati.

"Bukan begitu,aku hanya tanya,jangan memanggil aku bocah Hyung!aku sudah besar" ucap Jungkook mengerucut kan bibir nya kesal,namja dengan kulit putih pucat itu selalu bicara menyakitkan.

"Terserah" Yoongi mengangkat kedua bahunya acuh.

"Saring ucapan mu Yoongi itu menyakiti Jungkook"

"Hem"
Yoongi tersenyum kecil melihat seokjin melotot kearah nya saat pria itu membela Jungkook dari kata-kata mautnya.

🐨

Jangan lupa vote sebelum baca & coment biar author selalu semangat update cerita nya😁

MINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang