01

37 0 0
                                    

Semua siswa siswi SMA Bumi Putra mengadakan pelaksanaan upacara bendera setiap hari senin.

Setiap hari Senin para OSIS dan para guru mulai mengelilingi seisi lapangan upacara memeriksa satu- per satu siswa-siswanya untuk mencari siapa saja yang tidak memakai atribut sekolah dengan lengkap. Semua siswa siswi mengikuti upacara dengan tenang, kecuali tiga seorang siswa yang baris di sebelah barisan gadis cantik itu, Syakila Maharani.

Ketiga siswa biang onar itu Adelio Axel pratama, Abyan Nandana, Abrisyam Renand, Lukman Hisyam. Ketiga Lelaki berparas tampan dengan memiliki kelebihan masing-masing. Mereka sering di perbincangkan oleh warga sekolahnya. Ya, bisa di bilang mereka the most wanted di sekolah ini, namun mereka juga termasuk murid biang onar sekolah ini. Banyak kaum perempuan mulai dari Adik kelas hingga Kakak kelas berlomba-lomba mencari perhatian dari salah satu mereka. Namun, sayangnya mereka hanya menganggap seperti hal yang sangat konyol.

"Hei, Hei kalian jangan ngobrol ya!" Titah seorang Guru lelaki yang memiliki kumis panjang dan lebat. Tubuh yang sangat gempal, apalagi beliau memiliki kantung perut yang besar. Dia, Pak Rendi—Guru BP.

"Kamu!" unjuk Guru BP itu mengarah pada Abyan yang menatapnya dengan datar, "masukkin bajunya yang benar!"

"Hei kamu, kenapa make sepatu warna, kamu maju kedepan!" Akhirnya, Adelio dengan terpaksa berdiri ke depan. Barisan tersebut biasanya di huni bagi siswa siswi yang masih melanggar tata tertib sekolah. Syakilla yang di sebelah hanya meliriknya dan mengikuti arah pandang Adelio berjalan ke depan, sampai mata bertemu saling pandang.
 
Selesai upacara siswa siswa dengan ini kembali memasuki kelas masing masing kecuali Adelio yang harus menerima hukuman dari Guru BP karena ketahuan memakai sepatu berwarna saat upacara bendera telah berlangsung.

                    ~~~~~~~~~~~

"Hay Kila," sapa Cintia sambil tersenyum merekah.

"Hay."

"Lu kenapa sih dari tadi ngeliatin kedepan lapangan melulu sih, atau jangan jangan lu ngeliatin sih adelio ya!" ledeknya sambil menoel pipi Killa

"Ish, Cintia apaan sih." sambil cemberut bibir nya

"Udah enggak usah cemberut kaya gitu nanti jelek loh."

Setelah menjahilin Kila, akhirnya Guru Matematika datang kelas. Cintia dan Kila memutuskan untuk berhenti berbicara dan akan melanjutkannya setelah bel istirahat sudah berbunyi

Berbeda dengan Kila yg sedang mengikuti pelajaran. Adelio kini sedang menjalankan hukumannya dengan membersihkan toilet laki laki.
Setelah selesai dengan tugasnya kini Adelio berjalan ke arah Rooftop.


Maaf ya kalo ceritanya banyak yang salah' hehh tolong dibantu ya oke

Terima kasih

ADELIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang