Work From Home? Part 1

8.1K 45 3
                                    

Hai gais!! Sleepy disini!! Apa kabar kalian? Apa aja kegiatan kalian selama masa karantina di rumah? Kalo sleepy sih kerja di rumah, ngerjain tugas kuliah juga. Sleepy kerja sambil kuliah soalnya, jadi lumayan sibuk juga. Nah itu kan cerita sleepy, kalau yang di bawah ini cerita Reysha dan Alex selama mereka stay di kosan berduaan selama masa karantina. Happy Reading!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari ini hari sabtu, dan sekarang aku berangkat dari rumah menuju kosanku dan Alex. Aku udah gak sabar ketemu Alex, setelah bersusah payah mencari alasan supaya aku bisa pergi, akhirnya aku bisa pergi juga.

Aku sudah pusing dan jenuh di rumah, bukannya aku ga sayang keluargaku. Mereka terlalu berisik, tanteku juga seharusnya nggak tinggal disitu bersama dengan ke 3 anaknya. Tapi karna hubungan rumah tangganya nggak berjalan dengan baik, akhirnya dia menjadi single parent yang mempunyai 3 orang anak.

Aku celingukan mencari bis, udara pagi ini terasa panas. Padahal ini masih jam 10 pagi, tapi berasa seperti panasnya matahari jam 12 siang. Aku berjalan menghampiri satu angkot dan bertanya kepada supirnya.

"Mas, masih ada nggak bis yang lewat sini?"

"Oh udah nggak ada lagi mbak, paling ke bundaran C. Naik angkot ini sekali sampai ke bundaran C, nah nanti disitu ada bis" Jawab si supir angkot.

"Oke mas makasih" Aku naik ke angkot dan memposisikan tasku agar aman dan nyaman.

Semenjak ada himbauan untuk memakai masker saat beraktifitas diluar rumah, aku selalu memakai masker saat bepergian keluar rumah. Efek dari memakai masker terlalu lama adalah, aku kesulitan bernapas, dan karna cuacanya begitu panas membuat keringat mengalir dari pelipisku.

Belum lagi ada proyek pembangunan jalan tol disini. Jalanan terlihat begitu gersang dan debu bertebaran dimana-mana.

.
.
.
.
.

Akhirnya angkot berhenti di bundaran C. Aku turun dan menanyakan berapa ongkos yang harus kubayar.

"Dari terminal berapa mas?" Tanyaku.

"5 ribu mbak,"

Aku buru-buru mengeluarkan uang dari dompetku dan memberikannya pada supir.

"Makasih mbak," Kemudian angkot itu berlalu dari hadapanku.

Aku berdiri di depan halte yang terbengkalai, ada beberapa orang yang duduk di dalam halte itu. Aku gelisah menunggu bis, saat kulihat bis di sebrang, ingin rasanya aku pergi ke sebrang. Tapi kakiku seakan membatu.

Aku terus mengamati bis, ternyata bis itu datang ke arahku. Syukurlah...
Dengan sigap aku menghampiri bis yang sudah berhenti dan langsung masuk ke dalam bis.

Bis menunggu penumpang yang lain sekitar 40 menit. Aku mulai lelah,

TOING!! Notif dari hpku. Chat masuk dari Alex.

Sayang, nanti kamu naik ojol dulu ya sampe kosan? Maaf aku nggak bisa jemput kamu, aku sakit perut soalnya.

Aku menghela nafas panjang. Pasti dia makan yang pedes² lagi. Dasar...

Aku melihat kernet bis sudah masuk kembali ke bis, supir juga masuk dan menutup pintu. Suara mesin bis mulai terdengar. Bis bergerak meninggalkan halte.

.
.
.
.
.

"Pom bensin B!" Teriak kernet bis.

Aku segera berdiri dan berjalan ke bagian depan.

"Saya turun disini pak!" Kataku dengan suara keras.

Bis bergerak ke tepi dan sopir membuka pintu dengan tombol pintu otomatis.

"Makasih pak!" Aku turun dengan cepat dan berjalan sampai depan gedung sekolah SMP. Aku memesan ojol dan langsung mendapatkannya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Maaf digantung lagi ya gais. Sleepy takut ga bisa ngerem jari sleepy buat ngetik 😂 takutnya nanti kebablasan. See ya next part!

Live With My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang