Main Cast 1
Azkia HalwatuzahraMain Cast 2
Aziel Adelio Ivander
BAB I
Tak ada yang tiba-tiba, semua telah terencana dalam skenario terbaiknya.
Hari ini adalah hari yang baik untuk Azkia. Karena, selain dia menerima pengumuman lolos masuk perguruan tinggi yang dia inginkan, dia juga berulang tahun. Dia memang tidak ingin ulang tahunnya dirayakan, karena dia takut saat dirayakan ternyata dia tidak lolos masuk perguruan tinggi. Meski begitu, mamanya masih memberikannya kado yang sudah ada di pangkuannya saat ini.Kado tersebut tidak berukuran besar, justru kecil, yang dia pikir itu kalung yang dia minta beberapa hari lalu. Dia membukanya pelan dengan senyuman. Dan ternyata kosong, justru hanya secarik lipatan kertas, yang dia buka dengan penasaran.
Seketika matanya membulat. "Nikah?" Katanya seperti tak percaya. Wajah Azkia atau yang biasa dipanggil Kia oleh kakaknya berubah menjadi gelap. Kertas itu bertuliskan, "Keinginanmu menikah terpenuhi sebagai Ny. Aziel"
"Tenang aja, mama sudah mempersiapkannya, dan tak lama lagi kamu sudah menikah".
"Memangnya, dia melamarku?"
"Aduh dia juga mau ngasih suprise ke kamu ya? Wah mama duluin!" Jawab mamanya sumringah.
Berbeda dengan mamanya, Azkia kecewa. "Kok bisa mama gini tanpa ngomong dulu ke aku?"
"Kata ayahnya Aziel kalian sudah saling suka, jadi mama pikir disegerakan saja, dan mama pikir ini kado yang paling pas buat kamu"
"Suka? Aku aja nggak pernah ngobrol sama dia, ma!" Katanya yang lebih seperti teriak.
"Beneran? Kata Abian kalian juga udah deket. Lagian kan udah kenal dari lama," kata mamanya dengan yakin.
Kia menghembuskan nafasnya dengan keras, karena kesal. Dia langsung menaiki tangga untuk menuju kamar kakak keduanya itu. "Kakak!!"
Sebelum Azkia sampai, kakaknya sudah keluar kamar, "Kia, ngomong sambil teriak-teriak ke mama itu nggak baik!"
"Ihh kakak, aku nggak teriak, aku kaget aja."
"Yaudah, minta maaf ke mama"
"Oke." Katanya menurut.
Kia menuruni tangga hingga setengahnya, dan teringat lagi tujuan awalnya. Dia berbalik lagi "Kakak jangan mengubah pembicaraan."
Abian malah tertawa tertahan.
"Kak Abi kenapa bilang kalo aku udah deket sama Kak Aziel? Sejak kapan, huh?" Tanya Kia kesal.
"Sudah kan, kak Adam kan udah ngenalin ke kamu sejak puluhan tahun!" katanya dengan tertawa bercanda.
"Kan kenalan biasa!"
"Kalo mau yang luarbiasa ntar kalo udah nikah, Kia.."
"Aku nggak mau nikah!"
"Selamanya?"
"Selamanya!" Katanya pasti.
"Kan sayang kalo imutmu nggak diturunin ke anak cucumu!" Kata Abi sambil memanyunkan mulut mengikuti Azkia.
"Pokoknya, nggak!"
"Kamu pingin bikin mama sama kakak-kakakmu malu? Apalagi Kak Adam udah kerjasama WO milik temannya." Abian mengubah ekspresi sesedih mungkin. Dia tau kelemahan adiknya yang tidak enakkan.
"Ahhhhh! Kenapa harus aku, Kak Abian aja dulu!"
"Kak Abi belum ada jodoh, karena pacar kak Abi udah minta putus setelah kamu bilang Kak Abi pedofil"
"Yaudah kak Adam dulu.."
"Kak Adam lebih parah lagi, karena kamu bilang Kak Adam homo pas di kantor pesiar."
Wajah Kia kaget. Kia merasa dirinya memang salah, dan dia tidak ingin membuat keluarganya malu setelah semua persiapan termasuk undangan disebarkan dan clear.
"Kakak yakin kalian cocok kok, namanya aja udah sama-sama Az, ntar jadi "Az Two Couple"
"Oke, panggil Kak Aziel ke sini, aku mau bicara sama Kak Aziel"
"Sabar dong sayang, Aziel nanti malam kesini kok."
"Nah, pas banget"
"Iya, kalian pas, cocok!" Kata mama tiba-tiba seraya mengacungkan dua jempolnya.
"Ihh mama juga ikut-ikutan!"
AN:
Terimakasih sudah membaca hingga akhir bab 1! Jika anda menyukainya saya akan sangat bersyukur untuk vote dan komentarnya! ^^ Terimakasih..
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahasiswa Baru Sah
Romance"Kakak saja tidak bisa menjawabnya. Apa kakak yakin ingin menikahiku tanpa alasan? Ini untuk selamanya kak, bahkan akan lebih lama dibandingkan saat-saatku bersama keluargaku." "Saya yakin, karena saya bersama Azkia yang mengatakan bahwa pernikahan...