Chapter - 4

31 0 0
                                    

Author POV

Pintu Ruang OSIS terbuka dan menampakkan wajah seseorang, membuat dua orang manusia yang berada di dalam yang tengah sibuk berdebat itu terkejut.

'Hah? Si cewe itu lagi, oh tuhan gue di intimidasi oleh dua Kating kelewat rese, cobaan apalagi ini' Batin Rachel

"Heyy! Lo berdua ngapain disini??" Tanya seseorang itu

Ia terkejut. "Fathan! Dari tadi gue nyariin lo, taunya lo lagi disini sama... bocah tengil ini?" Lanjutnya dengan nada heran matanya melirik ke arah Rachel

"Gue--" Belum selesai Fathan menjawab, seseorang itu memotongnya

"Dan lo bocah tengil, gue tau lo kan yang tadi pagi dateng terlambat dan bikin kegaduhan? Gue inget kalo gue belom ngasih lo hukuman dan kebetulan lo disini jadi gue akan ngasih hukuman nya sekarang" Ucap seseorang itu yang tak lain adalah Putri

"Hey hey putri, biar dia jadi urusan gue, karena semenjak tadi di kelas, dia tidak memperhatikan orang yang ada didepan sedang berbicara" Sahut Fathan memandang sinis pada Rachel

'Ck gue lagi gue lagi' Batin Rachel jengah

"Ada apa lo nyarin gue?" Tanya Fathan pada Putri

"Oh iya tadi gue ketemu sama Pak Nando, beliau ngasih tau gue kalo sepulang sekolah lo ditunggu di ruang Wakasek katanya ada hal penting" Kata Putri

"Dan ini ada tugas dari nya kalo lo harus bikin proposal peringatan hari jadi sekolah kita" Lanjutnya sambil memberikan berkas-berkas penting

Rachel hanya menyimak perbincangan antara Putri dan Fathan. Sesekali ia melirik Fathan

'ni cowo kalo lagi diem cool juga ya, aishh gue ngawur lagi, otak gue lagi gak beres ni emang' Batin Rachel sambil menggidikkan kepalanya

Fathan menyadari kalau sedaritadi ia sedang diperhatikan. "Ngapain lo liatin gue? Naksir lo?" Tanya Fathan

Rachel memutar bola matanya. "Idihh kepedean lo, najis banget dahh gue suka sama mulut mercon kaya lo"

Fathan tidak menjawab namun hanya memandang sinis Rachel

"Put, lo bisa bantu gue sekarang buat ngerjain ini?" Pinta Fathan

"Emm sorry than, gue harus balik lagi kan gue sie acara jadi gue pasti lagi dibutuhin sama anak anak yang lain nya" Tolak Putri secara halus

"Oke" Ucap Fathan dengan dingin

"Sorry ya, nanti deh next time gue bantuin okee" Kata Putri

"Gak usah! Biar gue sendiri" Ketus Fathan berlalu duduk di samping Rachel

Putri terkejut, ia sebal dengan sikap Fathan kepadanya. Lalu ia pergi sambil menghentakkan kakinya dan membanting pintu Ruang Osis.

Sejak dulu sikapnya selalu seperti itu, dingin dan cuek kepadanya, padahal Putri sudah melakukan berbagai cara agar Fathan bisa menyukainya namun tak ada satupun cara yang berhasil.

Begitulah Fathan, meskipun sikap dingin dan cuek menjadi ciri khasnya, akan tetapi yang menjadi idaman semua wanita di sekolah Harapan Bangsa adalah ketampanan nya, terkecuali Rachel yang sedari tadi terus menyimak pembicaraan dua Kating yang sudah membuatnya pusing tujuh keliling.

"Lo jadi cowo gitu amat dah gue binggung, tu si cewe songong itu ehh maksud gue kak Putri udah baik-baik ngomongnya tapi lo nya yang kelewat judes dan sombong, mana so so an bisa nyelesain sendiri mentang mentang lo Wakil Ketua OSIS" Sahut Rachel lagi-lagi membuat Fathan memandang sinis kembali padanya

"Terserah gue, dan itu bukan urusan lo!" Balas Fathan ketus

"Yee dikasih tau malah ngegas, songong amat lo dasar" Balas Rachel tak kalah ketusnya.

THE MISTAKE (HIATUS SEMENTARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang