Chapter - 3

57 3 0
                                    

Author POV

Gerbang telah dibuka, dan saat yang dibenci oleh kebanyakan orang yaitu menerima hukuman dari petugas OSIS karena telah datang terlambat.

"Cepat baris di hadapan saya!!" Sebuah interupsi dari salah satu Dewan Anggota Kating. (Kating itu Kakak Tingkat ya gais, Dewan Anggota itu kaya staf inti pengurus nya)

"Cepat baris!!! dalam hitungan tiga kalian belum baris, akan ku tambah hukumannya menjadi ganda!" Lanjutnya mengintrupsi dengan tegas

Rachel berdecak tak suka. "Menyebalkan!" Ia berjalan sesuai dengan arahan Kating Osis itu

'brukk'

"Aww"

Seorang siswi tiba-tiba menubruk Rachel hingga membuatnya sedikit terhuyung beberapa langkah.

"Ehh punten pisan tadi teh engga sengaja kesenggol ku abi (maaf banget tadi itu gak sengaja kesenggol sama saya)" Ucap seorang siswi itu sedikit ada logat sunda sambil membungkuk.

"Gapapa, ohya gue Rachel, panggil aja Rara, dan lo?" Rachel tersenyum dan mengulurkan tangan.

"Nama saya teh Asri, panggil aja Aci, sanes babaturan na tarigu nya hehe (Nama saya Asri, panggil saja Aci bukan temennya terigu)" Balasnya sambil balik menjabat tangan Rachel.

#Info. Jadi kata Aci itu kalo di sunda namanya tepung, biasa kami membeli tepung terigu di warung atau pun dipasar dengan sebutan aci tarigu (tepung terigu), aci sampeu (tepung tapioka).

Rachel tertawa mendengar penuturannya

'Ternyata dia lucu juga ya, semoga gue satu kelas sama dia'

*makk rara dapet teman baru nihh anak sunda lagih kaya mamak (iya mamak kirimin buat neng rara biar ngerti bahasa sunda teh kumaha hahaha) boleh deh makk

"Lo asli anak sunda, trus tinggal dimana?" Tanya Rachel

"Saya teh asli orang sunda, asal ti Tasikmalaya" (Saya itu asli sunda, saya berasal dari Tasikmalaya)

Mata Rachel berbinar. "Ohya? Berarti lo satu kampung sama pembantu gue dong, nenekku juga sekarang tinggal disana"

"Ohhh gitu nya, sama atuh ya sama saya" Ucap Asri

"Next time kita pulang kampung bareng, nanti akan gue kenalin lo sama nenekku yaa" Seru Rachel

"Iya iyaa saya mauu atuhh" Balas Asri dengan semangat

Mereka asik berbincang sampai melupakan sekeliling nya dan suara seseorang mengintrupsi membuat mereka mengalihkan pandangannya.

"Heyy kamu dan kamu!! Saya menyuruh kalian untuk berbaris, bukan untuk bercerita, dan saya tidak akan segan menghukum kalian membersihkan seluruh toilet yang ada di sekolah ini!" Kata Kating itu sambil menunjuk Asri dan Rachel

Hanya gara gara hal spele seperti itu harus membersihkan toilet? Yang benar saja. Sekilas Rachel melihat nama yang tersemat di jas almamaternya bertuliskan 'Putri'

'Ni kating bawel amat, ampun dahhh' Geram Rachel

Tiba tiba ada suara lain mengintrupsi. "Kalian semua masuk ke kelas kalian masing-masing, lihat nama kalian di mading loby lorong sebelah kiri saya dan cari apakah kalian berada di kelas mana" Seorang laki-laki berjalan dari arah belakang Putri.

'Yessss, hahaa rasakan itu Kating so! Akhirnya gue selamat' Seru Rachel dalam hati

Ia merasa sangat puas melihat mimik muka tak percaya Kating perempuan itu

"Tunggu kenapa lo ngebubarinn mereka? Gue belum selesai berurusan sama mereka, Fathan!" Kesal Putri tak suka, namun hanya dibalas tatapan datar dari sang empunya.

THE MISTAKE (HIATUS SEMENTARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang