LIHAT DIRIMU !

342 44 3
                                    

"Orang bilang makanan di sini enak. Tidak ada ruginya kita mencoba ya, anak-anak?"

Suatu malam Jaebum mengajak kedua puteranya untuk makan di luar. Namun ekspresi wajah mereka biasa saja. Jaebum pikir hal itu normal, mengingat remaja seusia mereka lebih senang menghabiskan waktu bersama teman-temannya.

"Mari kita lihat menunya!", ajak Jaebum setelah duduk di dalam sebuah kafe yang dipilihnya.

"Silakan pak!", ucap seorang pelayan sambil menyerahkan buku daftar menu, " Bapak mau langsung pesan atau ....", pelayan tersebut melanjutkan.

"Oh, kami akan memilih dulu. Terima kasih", mendengar jawaban Jaebum, pelayan tersebut meninggalkan mereka untuk memilih menu.

"Pa, aku ingin minum saja!", ucap Yugyeom pelan.

"Kau tidak lapar?", tanya ayahnya sambil mencari-cari jenis makanan yang ingin dicicipinya.

"Aku pesan es cokelat saja!", jawab Yugyeom.

Ayahnya mengangguk.

"..mmmm....tambah es krim juga deh!", lanjut Yugyeom.

"Di sini mereka sedia kentang goreng juga lho", tawar Jaebum.

"Eh aku mau itu juga!", teriak Yugyeom semangat.

Jackson melirik adiknya sebal,"Ck, menyusahkan!"

Jaebum tersenyum. Ia tahu putera bungsunya menyukai makanan yang ringan-ringan. Ia hanya memastikan perut puteranya terisi walau sedikit. Yugyeom sering menghindari makan karena kelelahan mengikuti ekskul olah raga di sekolahnya. Seringkali jam pulangnya bahkan melebihi jam kerja Jaebum sendiri. Akibatnya, Yugyeom malas makan.

"Jackson?", tanya Jaebum agar Jackson menyebutkan pilihannya.

"Aku mau paket lengkap, pa!"

"Yang mana?"

"Yang ada nasi, sayur, dan ayamnya."

"Paket dua ya?"

Yugyeom tiba-tiba melambaikan tangan kanannya pada salah seorang pelayan.

"Yugi nanti dulu, papa belum pesan!", cegah Jackson kesal.

Pelayan tersebut datang menghampiri mereka, "Selamat malam, silakan mau pesan ap......pak Jaebum!!!!!"

Jaebum terkejut namanya dipanggil, karena ia sibuk sedang memilih menu  makanan.

Jaebum mendongak, melihat sosok yang berdiri di hadapannya.

"Hei", Jaebum tersenyum, "Jinyoung kau sedang apa di sini?", lanjutnya.

Jinyoung, yang tidak menyangka akan bertemu guru dari sekolahnya, hanya berdiri tanpa bisa mengucapkan satu kata pun. Ia tidak pernah berpikir akan jadi seperti ini. Ia yakin, besok akan dipanggil lagi oleh wali kelasnya, karena Jaebum pasti akan mengadukannya ke semua guru di sekolah.

"Pa, sudah pasti dia bekerja di sini!", Jackson menjawab pertanyaan Jaebum.

Jaebum menutup daftar menu lalu meletakkannya di atas meja.

'Mati aku!', ungkap Jinyoung dalam hati.

"Aku pesan ya pa?", tanya Jackson, lalu dibalas dengan anggukan ayahnya.

Jinyoung mencatat pesanan mereka. Ia tahu bila Jaebum tidak berhenti memandanginya. Ia juga tahu pasti Jaebum menyimpan banyak pertanyaan untuknya dan pasti akan ditumpahkan besok saat bertemu di sekolah.

Sementara bagi Jaebum sendiri, ia sudah memastikan bahwa Jinyoung adalah salah satu dari banyak siswa yang bermasalah. Informasi tersebut dia dapatkan dari beberapa rekan di sekolahnya. Mulai dari pak Lee sang wali kelas, pak Wonhoe guru olah raga, dan ibu Irene guru bimbingan konseling.

I DONT WANNA LEAVE AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang