06

1.2K 93 5
                                    

-Sehun pov

Aku bertemu Luhan saat dia sedang selfi di dekat pantai dekat rumahku
Kupikir dia akan menghampiriku tapi ternyata ia melanjutkan selfinya.

"Sehun?Aigo.... Bagaimana kabarmu? Apa kau sudah menikah? Rumahmu dekat sini ya?"

Dia memekik memanggil namaku, Beberapa orang menoleh kearah kami, Lalu dia menutup mulutnya saat menyadari suaranya terlalu lantang.

Luhan tidak berubah sejak zaman SHS.
Dia ceria, pemberian dan tetap masih tetap cantik

"Ya dekat, Belum aku belum menikah Lu"

Dia terkekeh. Aku bertanya bersama siapa dia datang, apa bersama keluarga nya? Dia menggeleng.

"Aku hanya mengantar Baekhyun. Dia masih berjalan jalan ditepi pantai
Sudah dua jam lebih tapi dia tak kembali², Dia menangis dari tadi, Entah kenapa, Baekhyun juga belum bercerita apa². Apa kau berjalan2 juga disini sehun?"

Aku terkejut, bingung. Lalu kuingat pertemuan kami saat di rumah keluarga Park belum lama ini saat aku berkunjung kesana
Waktu itu mata Baekhyun memang merah seperti habis menangis, Kesedihan begitu nyata diwajahnya. Ada apa sebenarnya dengan Byun Baekhyun?

"Kau tak tersesat tadi Lu?"

"Tentu saja tidak,  Eiyyyy kau lupa jaman sekarang aplikasi sudah canggih"

Dia tertawa sambil melihat lihat hasil selfi nya.

Sejujurnya aku tak menyangka Baekhyun bisa sampai sini.
Biasanya dia tidak suka bepergian kecuali saat ada acara. Tapi sekarang dia sampai dipantai jeju

Dulu saat kami masih SHS aku sering meminjaminya buku, sebab kulihat, Dia memiliki gairah yang besar pada pengetahuan. Byun Baekhyun pandai dalam semua mata pelajaran, Dia banyak menghabiskan waktunya hanya untuk belajar dan membaca buku buku.

Tapi diam diam, kulihat wajahnya penuh beban, Jadi kupikir buku2 bisa menghiburnya. Kami jarang bicara tapi dia selalu menerima niat baik ku memberinya bacaan.

Kami tidak akrab, dia bahkan tidak pernah bertanya dari mana asalku.
Dia memang beda dengan siswa siswi manapun. Dia pandai menjaga jarak.

Byun Baekhyun, Dia dikenal semua orang sebagai calon menantu keluarga Park, Dia sangat baik menjalankan peran itu, Sampai semua orang mengatakan bertapa beruntung nya Tuan dan nyonya Park
Akan mempunyai menantu yang cantik dan cerdas.

Aku kenal dengan kluarga Park karna Tuan Park adalah sahabat ayahku.
Aku sering diminta ayahku menemui Tuan park untuk menyampaikan atau menyerahkan sesuatu.

Terkadang aku berpikir betapa beruntungnya Chanyeol mendapatkan calon istri seperti Byun Baekhyun lelaki yang cantik, santun dan pandai. Apalagi orangtua nya pengusaha sukses. Kelurga byun dikenal disebagaian pengusaha2 besar.

.

.

.

Sore ini aku bertemu luhan di pantai
Dan dia mengatakan bahwa Baekhyun sedang menangis ditepi pantai sampai berjam jam. Sementara Chanyeol tak ada disampingnya, aku tau bahwa sesuatu buruk sedang terjadi diantara mereka.

.


.


.

Aku bendak menyusulnya tapi Luhan menahanku untuk mengobrol
Aku ingin menemui Baekhyun tapi Luhan menahan ku lagi menanyakan hal hal yang tidak emm penting.

"Sehun kenapa kau tidak menikah menikah bukan kah mudah lelaki setampan kau mendapatkan wanita atau lelaki manapun?"

Aku terkekeh

"Tidak semudah yang aku pikirkan Xi Luhan"

"Aku mau jika kau mau"

Katanya dengan menerjap²kan matanya

"Huh?" Aku bingung apa maksudnya?
Apa dia menyukiku?

"Kau tidak asik sekali Ohseh" Dia mengerucutkan bibirnya.
Menggemaskan sekali

"Lagipula aku juga belum ingin menikah Lu"

Aku berkata dengan tenang

"Kenapa" Tanyanya

"Hanya belum ingin saja, kenapa bawelmu sama sekali tidak berubah"

"Yakk aku tidak bawel"
Katanya tak terima, Aku hanya terkekeh Xi Luhan memang menggemaskan sama seperti Baekhyun.

Aku pergi begitu saja meninggalnya

Lu kalau saja kau tau, sebelum kupastikan sahabatmu itu bahagia dengan suaminya. Aku tak mungkin bisa membangun sebuah hubungan dengan orang lain.

.

.

.

"Apa kau sudah lama disini Hyung?" Dia bertanya sambil menutupi keterkejutanya.

"Belum" jawabku lirih

Tak mungkin aku mengatakan padanya bahwa aku sudah dari tadi memperhatikannya. Sudah lama, lama sekali  aku dibelakang nya. Melihat tubuhnya terisak isak
Aku hancur melihatnya menangis terisak isak tapi dia di depan ku menampilkan sebuah ketegaran.

Dia tertunduk memikirkan sesuatu yang dalam, Ia menghindari tatapan mataku, Aku tau dia menyimpan sesuatu, Dan itu bukan sesuatu yang manis aku tau itu.

"Rumahku dekat sini baek, Apa kau ingin mampir? Atau kau ingin makan dulu didekat sini?"

Aku tak mungkin menanyakan tentabf air matanya, walaupun aku sangat ingin tau

"Emm tidak, Luhan ada keperluan dan kita harus cepat sampai rumah Hyung"

Padahal aku tadi sudah bertanya dengan Luhan dan dia tidak keberatan, Dia sudah urus semuanya.

Kau butuh makan baekhyun, jangan biarkan tubuhmu tersiksa tapi aku tidak bisa mengatakan itu.

Dia memalingkan wajah, menarik nafas panjang. Aku tau dua sedang menahan perasaannya dan air matanya agar tak tumpah begitu saja didepan ku.

"Aku pergi dulu ya baek"

"Iya, sehun hyung" Dia mengangguk

Bersandar disebelah pohon lalu menangis lagi, Dia butuh tempat bersandar tapi aku tidak bisa apa apa.

Aku tidak jadi pulang, memperhatikan nya dari jauh.

Dari kejauhan, aku melihatnya berjalan lunglai lalu menghambur kepelukan Luhan. Sepertinya dia menceritakan sesuatu yang sangat penting

Dukanya bahkan membuat seorang Xi Luhan menangis tersendu.

Byun Baekhyun aku sangat mengkhawatirkan mu
Tapi kau adalah seorang bintang
Jauh dari jangkauan ku.

Byun Baekhyun aku sangat mengkhawatirkan muTapi kau adalah seorang bintangJauh dari jangkauan ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Husband CHANBAEK [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang