4. last day

5.3K 586 28
                                    

warning for this chapter : adult scene⚠

————————————————————

Hari ini adalah hari terakhir Renjun dirumah. Sedari tadi Jeah, Eren dan Jeno sangat menempel pada Renjun. Bahkan saat di mall tadi, mereka bertiga jalan berdempetan satu sama lain. Membuat Renjun selalu terbahak.

"Yeay sampai rumah!" Jeah melepas seat belt nya dan turun dari baby seat dengan membawa mainan barunya, robot Iron Man. Dia mendapatkan itu karena berhasil menenangkan Eren yang tadi menangis karena tidak sengaja terjatuh saat di mall.

Renjun juga langsung turun dari mobil, mengambil belanjaan yang tadi mereka beli yang dibantu oleh Jeno. Tinggalah Eren di dalam mobil. Dia masih terjebak di baby seat tanpa ada yang membantu turun.

"Eomma~" terlihat Renjun yang dipanggil tidak menyahut karena masih sibuk memilah.

"Appa!" Eren pun berteriak, Jeno yang kebetulan akan masuk ke rumah langsung tertawa melihat Eren yang masih kesusahan melepaskan seat beltnya.

"Hahaha, anak Appa ternyata nggak bisa turun," Jeno tertawa melihat anaknya itu. Dia masih asyik tertawa hingga teriakan menggelegar Eren terdengar.

"EOMMA!!!!!" setelahnya Eren menangis keras. Mungkin Eren kesal karena Jeno mengejeknya. Jadilah dia menangis.

Jeno masih terbahak sambil melepas seat belt Eren. Hingga cubitan di perut ber abs nya terasa, membuat nya mengaduh. Pelaku nya tentu saja Renjun.

"Sini sayang, utututu~" Renjun menggendong anaknya dengan pelan kemudian melirik Jeno sinis.

"Nggak ada jatah nanti malam!" Setelahnya Renjun memasuki rumah meninggalkan Jeno yang sekarang memasang muka masam nya.

"Nasib nasib."

"Jeah, ayo pejamkan matanya, nanti Eomma marah loh kalau kamu nggak buruan tidur," Jeah langsung terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jeah, ayo pejamkan matanya, nanti Eomma marah loh kalau kamu nggak buruan tidur," Jeah langsung terbangun. Mengisyaratkan Renjun agar mendekatinya.

"Kenapa?" Renjun berjalan menuju ranjang anak sulungnya itu. Dia sedikit merapikan selimut Eren dan akhirnya memasang perhatiannya penuh pada Jeah.

"Eomma disini sampai Jeah tidur ya? Jeah ingin ditepuk kepalanya sama Eomma," Jeah menggenggam tangan Renjun. Merayu Mamanya agar mau.

Lalu anggukan yang diterima oleh Jeah, membuatnya langsung tertidur pulas.

"Maafin Eomma ya sayang, Eomma belum bisa menjaga kalian, Maafin Mama," Renjun mengecup bergantian kening anaknya dan keluar.

"Maafin Eomma ya sayang, Eomma belum bisa menjaga kalian, Maafin Mama," Renjun mengecup bergantian kening anaknya dan keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa? Kok murung?" Jeno yang masih membaca buku di sofa seketika menyudahi kegiatannya tersebut. Dia menyingkirkan buku dan beringsut mendekati istrinya yang murung.

"Berat banget mau berangkat besok, masih kangen anak-anak," Jeno menghela nafas, dan mulai memeluk Renjun dari samping. Dia kecupi pelipis istrinya. Mencoba menenangkan.

"Sayang, ada aku yang jagain mereka. Kamu yang semangat dong, istri Lee Jeno harus selalu semangat! Kalau kangen nanti kan bisa Skype, jangan murung lagi ya?" Renjun mengangguk dan tiba-tiba dia mengecup bibir Jeno kemudian tersenyum. Jeno sedikit shock.

"Ayo istirahat," Jeno menggandeng Renjun agar istrinya itu segera istirahat. Agar besok saat flight tidak lelah.

"Mau pakai skin care dulu, sayang," Renjun duduk di depan kaca dan mulai memakai produk-produk yang selalu dia pakai. Hingga selesai memakai skin care, tiba-tiba Jeno memeluknya dari samping. Bahkan dia harus sedikit membungkuk agar bisa mencium pipi Renjun.

"Baby..." Renjun meremang, Jeno berbisik tepat di depan telinganya. Dan ya, setelah itu jilatan mulai dilayangkan Jeno pada telinganya. Bahkan gigitan-gigitan kecil mulai terasa.

"J-jen."

"Sstt, only dry-humping. I promise," Renjun mengangguk dan Jeno meneruskan kegiatannya. Mengajak Renjun ke ranjang.

Saat ini mereka berdua sudah di ranjang dengan Renjun yang duduk dipangkuan Jeno. Mereka saling berhadapan. Saling berpandangan dan tersenyum kecil. Hingga tiba-tiba Jeno menggesekkan kedua kejantanan mereka secara sensual. Renjun pening.

"Enjoy it?" Renjun mengangguk sambil menggigit bibirnya, karena gesekan Jeno semakin menggairahkan. Ditambah saat ini dengan kurang ajarnya jemari Jeno mengelus lubang analnya. Dan tiba-tiba Renjun sedikit memekik saat telunjuk Jeno menusuk lubangnya.

"Nnghh, Jeno," Renjun yang sudah tidak tahan hanya mengemut kedua jarinya untuk menghindari desahan keras yang mendesak keluar. Jari tengah dan telunjuknya saat ini sudah basah oleh air liurnya sendiri. Jeno tersenyum miring. Kemudian dia berbaring. Membuat Renjun duduk tepat di atas kemaluannya. Renjun pun berinisiatif menggerakkan pinggulnya hingga pipi pantatnya yang berisi berhasil menggesek penis Jeno.

Jeno hanya menggeram karena gerakan Renjun yang terkesan amatir. Tetapi berhasil membuat nafsu Jeno meledak-ledak. Istrinya, tengah mengemut kedua jarinya dengan pinggul yang bergerak sexy diatas tubuhnya.

"Kiss me Renjun," Renjun pun menindih tubuh Jeno dan mulai mencium bibir suaminya. Meraup bibir bawah Jeno dengan lihai. Jeno juga begitu, menyesap bibir atas Renjun hingga lenguhan panjang dari Renjun terdengar.

"Mmhhh," Renjun menjulurkan lidahnya, membuat Jeno langsung mengemutnya. Mereka kembali menyatukan bibir, saling berbelit lidah hingga liur berhasil mengotori bibir keduanya.

"Mmnhh, ahh," ciuman keduanya terlepas. Jeno membalikkan posisi mereka. Sehingga Renjun sekarang berada dibawah kuasanya. Nipple istrinya adalah objek pertama yang ia serang. Menjepit, menekan bahkan menjilat nya. Meskipun terhalang piyama, Jeno tetap menikmati keindahan istrinya itu.

"Ahh, Jeno mmhh," Renjun berkali-kali memejamkan matanya karena merasa nikmat.

Mereka terus menggesekkan tubuh satu sama lain hingga tangisan Eren terdengar. Membuat Renjun langsung merapikan piyamanya dan berjalan menghampiri anaknya.

"Sial banget nasibku hari ini," Jeno menyugar rambutnya ke belakang dan mulai memasuki kamar mandi untuk, ya kalian pasti tau sendiri kan?






TBC

ehe🌚👍

ehe🌚👍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Famille [JenoxRenjun] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang