EMPAT

368 41 0
                                    

Diantara hampanya ruang yang kusinggahi selama ini, sepertinya aku baru saja menemukan titik terang.

Titik terang dimana aku dapat menemukan seseorang yang benar-benar memiliki kesukaan serta hobby yang sama.

Sekarang aku sudah berada di polres, tempat seleksi yang seharusnya benar seperti apa yang dibilang kak anja kemarin.

Aku baru saja menyelesaikan ujian tertulis, ujian mengenai kepramukaan dan kebhayangkaraan. Sejujurnya aku sama sekali tidak tahu apa jawabannya, tapi ya untungnya sebelahku baik. Kalian tahukan maksudku?

Kini kami semua dibariskan dan dipandu oleh seorang senior laki-laki bernama kak ahmad. Syukurnya aku mendapat barisan paling depan karena memiliki tinggi yang lebih daripada yang lainnya, sehingga aku dapat melihatnya tanpa harus berjinjit ataupun mendorong.

"Siapa yang tahu bahasa inggrisnya membuang?"ucap kak ahmad dari depan sana

Aku langsung saja mengangkat tanganku dengan spontan,
"Iya kak, apa bahasa inggrisnya?"tanyanya padaku

Semua mata tertuju padaku sekarang, dan aku tidak bosan untuk melempar senyum padanya, hanya pada kak ahmad!

"Mmm, anjir apa ya? Kok lupa otakku?"Aku langsung menggerutu ditempat entah apa yang terjadi denganku

Aku tidak pernah seperti ini sebelumnya

Apa benar yang dibilang orang-orang, jika kita menyukai seseorang  kita akan bertingkah aneh layaknya orang bodoh

Aku benar-benar malu! Harusnya dihari kak ahmad melihatku, aku harus memberikan kesan yang baik, bukan kesan yang memalukan seperti ini.

"Bahasa inggrisnya membuang itu throw ya kak, diinget untuk menambah vocab kamu"terangnya padaku dan tersenyum

Aku langsung saja menganggukkan kepala dan lagi-lagi aku tersenyum

Idiot! Benar-benar idiot!

Sepertinya aku akan menjadi acha dari iqbal, pede memang baik tapi aku sadar juga jika aku terlalu over

***

"Kamu suka senior di polres? Tapi kamu pernah pacaran kan sebelumnya?"tanya sinta dengan sangat penasaran

"Ngga si"

"Ngga apa? Ini jawaban yang mana?"tanyanya kembali

"Si anna tu ga pernah pacaran Sin"jelas vivi yang menyerobot masuk saja

"HAH?!!!"
"Kamu ga pernah pacaran?!"
"Kok bisa? Sok polos ya, haha"
Sial, justru mereka malah meledekku
Tapi, ya aku memang belum pernah merasakan punya pacar.

Aku hanya menyukai pria secara diam-diam tanpa ada perubahan apapun. Hanya sekedar memperhatikannya, memperlakukannya lebih baik dibanding yang lain bahkan tanpa mengetahui nomor hp dan alamat rumahnya.

Jadi, aku hanya mengaguminya saja disekolah.

Tapi, apakah dengan kak ahmad juga seperti itu?

Sepertinya aku memang pemula yang dungu

Bahkan aku sendiri tidak mengerti tentang perasaanku pada kak ahmad

SENDU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang