HOTSPOT : Terbobol

300 29 9
                                    

"Anna!" Sunni menepuk bahu teman sebelahnya.

"Paan?" Anna melengos dengan tampang bloonnya.

"Hotspot gue tadi lo yang nyalain? Lo masih pake?" Ya, Sunni tadi memang sudah menyetujui temannya memakai kuota yang ia baru beli itu kemarin.

"Iya tadi udah, sekarang lagi ga pake, mau tidur gue, thanks btw," ucap Anna sembari menguap karena ia merasakan berat dimatanya.

"Dasar pemalas, makanya jangan begadang," ucap Sunni gatau diri, padahal dirinya juga seperti itu. Bahkan lebih parah. Ckckck.

Sunni kembali menatap layar ponselnya, "ha? Satu koneksi? Kok masih ada yang nyangkut? Perasaan waktu itu gue dah ganti password, masa iya Anna ember si?" Gumam Sunni.

"Hah?!" Alis Sunni berkerut, "Kok kuota gue sekarat?!"

Sunni terkejut saat mendapati sms dari operator ponselnya dibar notif. Karena penasaran sekaligus kesal Sunni langsung mengganggu tidur siang Anna di kelas itu.

"Na, lo doang kan yang tau password hotspot terbaru gue? Lo ga bocorin ke siapa pun kan?" Bisik Sunni padahal kelas sepi, ngapain coba bisik bisik.

"Hemm iye, dah jangan ganggu gue," ucapnya yang mendapatkan jitakan dari Sunni.

Sunni masih penasaran sehingga ia mengecek ponsel Anna yang ada di kolong meja. Saat di cek ternyata memang benar bukan Anna, lalu siapa?

Matanya mengiderkan kesegala arah, tapi kenyataannya di kelas saat ini hanya ada mereka berdua.

Dugh

Ah tidak, ternyata ada satu orang di pojok belakang. Sunni sudah pasti mencurigainya. Perlahan dengan pasti ia melihat seonggok makhluk hidup yang sedang duduk anteng bermain game menghadap dinding. Bagus sekali posisinya sehingga memungkinkan Sunni untuk bisa melihat apakah tuh makhluk menyalakan wifi atau kuota datanya sendiri.

Sunni melototkan matanya, tangannya reflek langsung merebut ponsel tersebut.

"Wah bajingan lo! Bener, ni hotspot gue ngapa lo pake anak setan?! Kuota gue abis pekok!" Ucapnya penuh amarah mengetahui kenyataan.

"Woilah santai kali. Paranoid kali ngomel ngomel terus," ucap seonggok makhluk yang diketahui Dyo itu santai.

"Dyo! Gue lagi marah sama lo!" Ucap Sunni sudah benar benar tidak mengerti lagi kenapa makhluk di depannya itu suka sekali cari ribut dengannya.

"Ya terus? Gue harus bilang wow gitu? Tiap hari juga emang kerjaannya marah marah," ucap Dyo membuat Sunni berdiam memikirkan serangan balik.

"Mana sini hape gue, nanti gue afk, balikin!" Kali ini Sunni bener bener ga ngerti lagi, padahal jelas jelas dia duluan yang buat salah. Dafuq.

"Gak!" Sunni langsung mengeluarkan game itu, membuat akun Dyo terkena afk. Ckck rasain.

"Sunni!" Teriak Dyo tidak membuat Sunni takut.

"Apa?!"

"Gila lo ya?!"

"Lo yang gila! Harusnya gue yang marah pekok! Lo kan yang udah bobol hotspot gue trus pake tanpa izin!" Teriak balik Sunni.

"Yaudah gue minta maaf sekarang balikin hape gue!" Ucap Dyo sembari merebut ponselnya kembali dari tangan Sunni, tapi gagal.

"Gak akan sebelum lo turutin apa kata gue!" Sunni berlari menjauh ke depan kelasnya tersebut sembari membawa ponsel ber-casing hitam merah tersebut, sedangkan Dyo malah berdiam diri ditempatnya, melihat Sunni senyum dengan penuh tantangan membuatnya semakin kesal dan khawatir, pasalnya gadis itu mulai tertarik pada ponselnya, takut diliat galeri gan. Kan gawat.

HOTSPOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang