Bab. 5

19 7 0
                                    

Jangan lupa sebelum baca vote dan komen lebih dulu yaa💕

🌞🌞🌞🌞

"impian yang sangat ingin gua wujudin cuman pengen jalan breng lo dan akhirnya sekarang terkabul"

Arya mahendra

🌞🌞🌞🌞

Radaniel disini tepat nya didalam kamar arya setelah dia mendapatkan kabar dari dipa bahwa sang tuan putri nya pangeran mau diajak jalan bersama sebenarnya radaniel ini punya perasaan kepada dipa tapi sampai saat ini dia belum berani mengatakannya tapi tetap saja perlakuannya beda dia hanya akan bersikap manis dan hangat kepada dipa saja selain itu siap-siap mendapatkan ucapan dan perlakuan yang kasar dari radaniel

"ar jalan" 2 kata yaaa hanya kata itu yang keluar dari mulut el

Arya tidak mengerti apa maksud kata yang diucapkan oleh el dia yang sangat pelit mengeluarkan kata-kata atau memang otak arya yang tidak nyambung "lo ngmong apaan sialan ngmong yang jelas mana gua ngerti lo nyruh gua jalan kemana?" dengan emosi yang memuncak ingin sekali rasanya arya memotong pita suara el biar sekalian tu kesulitan bicara bahkan mungkin tidak akan bisa bicara lagi

"jalan-jalan gua sma dipa lo sma nana" dengan jengah akhirnya el menjelaskan semuanya ya walaupun msih agak singkat si

"lo. Sriusan nana mau diajak jalan?"

Karena malas menjelaskan apapun el langsung saja melempar ponsel nya dan memperlihat kan chating nya dengan dipa

Tanpa pikir panjang langsung saja arya mengganti pakaiannyaa dan mengambil kunci motornya bergegas keluar kamar sebelum semua itu terjadi langsung el menahan dan menarik tangan arya "gagitu tlol lo brngkat sma gua dipa sma nana kita ketmu disana"

"yaudhh ayokk"

Kedua laki-laki tampan ini pergi ketempat yang sudah dijanjikan pastinya dengan kendaraannya masing-masih arya mana mau membonceng laki-laki.

🌞🌞🌞🌞

"ayokk na turun udh belum lama amatt kasian kalo mereka nnti nunggu lama" cerocoss dipa yang sudah tidak sabaran ingin meresakan weekend biasanya kan dia menghabiskan waktu nya hanya dengan rebahan saja seharian di tempat tidurnya

Tanpa menjawab cerocosan dari dipa nana langsung saja menghampiri ibunya yang sedang menonton telivisi sendirian Qolbi mungkin anak itu sudah keluar terlebih dulu ayah, ayah berlibur esok dihari minggu bukan sabtu seperti ini.

"ma aku pergi dulu ya sama dipa"pamit nana sopan menarik tangan mama nya untuk dia salami dan disusul oleh dipa"iya ma dipa pergi ya sma nana"

"iya naak hati-hati kalian berdua jangan kebut-kebut bawa mobil nya" peringatan dari mama agar anak sulungnya dan sahabatnya yang sudah dianggap seperti anak sendiri baik-baik saja

"okee maaa" jawab mereka serempak

Setelah berpamita mereka berjalan beriringan menuju mobil dipa yang sudah di parkirkan di halaman rumah nana, dipa yang akan mengendarai mobil dan nana yang duduk di samping kursi pengemudi

"hmm pa gmna klo gua kabarin ken juga ya siapa tau dia mau ikut, gaenak gua kalo kita jalan tapi gangabarin dia" rasanya beda saja nana pergi keluar rumah tanpa memberi tahu sahabat nya, bukan berarti ini perasaan cinta ya hanya saja semacam seorang kakak dan adik pasti lah seorang kakak harus tau kemana adik perempuannya pergi nah seperti itu ken sudah seperti kakak laki-laki untuk nana

Luka Lalu (slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang