Bab. 7

31 7 0
                                    

Jangan lupa vote dulu sebelum baca yaa💕

"senyuman lo manis selalu membuat candu seperti narkoba yang selalu menenangkan orang yang sedang dilanda masalah"

Arya mahendra🌞

🌞🌞🌞🌞

Angin subuh membuat tubuh semakin mengantuk rasanya masih ingin tertidur pulas sampai sang fajar datang menerangi bumi, tetapi masih ada kewajiban yang harus di laksana kan terlebih dahulu akhirnya dengan malas-malasan nana bangun dari tempat tidurnya

Kaki nya mulai ia langkah kan memasuki kamar mandi yang ada dalam kamar nya mulai melakukan ritual mandinya

Setelah 10 menit mandi langsung saja ia mengambil mukena yang ada di atas nakas melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim

Stelah selesai melakukan semua kewajibannya akhirnya nana pun turun dari kamarnya menuju dapur dimna sudah diisi oleh mama nya yang akan memasak sarapan untuk pagi ini

"morn maa lagi masaak apaan ni"sapa nana di akhiri dengan pertanyaan nya

"masak ayam buat sarapan ni, ayah kamu minta ayam semalam"

Tanpa meminta izin nana langsung saja membantu mama nya memotong cabe, seperti itu la nana sebelum bersiap-siap kesekolah dia selalu menyempatkan waktu membantu mama nya memasak

Setelah semua nya beres nana pun akhirnya pamit kepada mama nya dan pergi memasuki kamarnya untuk mengganti pakaiannya menjadi seragam sekolah, rambutnya yang tadi ia cepol kini sudah rapi terurai bibir nya yang pucat sudah sedikit terlihat lebih segar

Saat ingin melangkahkan kaki nya keluar pintu kamar terdengar suara ponsel nya yang menandakan ada pesan masuk terlihat sebuah pesan dari ken yang mengatakan bahwa dia tidak bisa berangkat kesekolah bersama

Alasannya tidak bisa berangkat bersama karena ken ingin melanjutkan aksi pedekatenya yang kemarin sempat tertunda yaa wanita itu yanti mereka memang sekelas

Setelah mendapat pesan itu nana pun keluar menuju meja makan yang sudah diisi oleh keluarga nya

"sini kak makan, mana ken ko tumben tu anak jam segini belum keliatan biasanya udh dduk aja ikut makan" cerocos mama yang terheran sebab anak lelaki nya belum juga kelihatan padahal matahari sudah terbit dari tadi cahayanya pun sudah terlihat sangat terang

"dia gabsa berangkat bareng ma, ktnya si mau pedekate dulu sma cwe nya" jelas nana

Setelah menjelaskan, nana langsung saja memakan sarapan nya yang sudah disajikan oleh mama nya

"yaudh ma kalo gtu aku berangkat dulu"pamit nana dan langsung menyalimi tangan kedua orang tua nya

"berangkat naek apa kamu"

"Aku nunggu angkot didepan yah yaudh assalamualaikum"

Setelah mengucap kan salam langsung saja nana pergi keluar rumah nya, baru saja berbalik badan setelah menutup pagar rumah nya, nana sudah di kaget kan oleh kedatangan pangeran genius ini

"haii tuan putri yuk berangkat bareng dengan pangeran sebab prajurit mu tidak bisa berangkat bersama bukan?"

"karena gua males ribut okee kita berangkat bareng" keputusan nana yang ini sebenarnya sangat terpaksa tapi mau bagaimana lagi tidak ada pilihan lain, senyumnnya yang sangatt maniss dan membuat candu itu dia berikan kepada arya

Luka Lalu (slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang