habit

545 56 7
                                    

habit, Ten.

Sebuah series dalam series, habit.

.

.

Telling you about their messy business

.

.

.

Mer: "Ahahahahaha hola! Dalam series ini /re: habit sistem(?) nya seperti tanya jawab(?) dan mungkin akan lebih singkat dari pada chapter lainnya! Langsung aja, mangga masuk pak!"

Johnny: "Hola"

Mer: "Hola, kak! Aku panggil kak boleh? Karena di rl pun, kak Johnny lebih tua dari pada aku"

Johnny: "Tidak apa-apa, ini pakai bahasa indonesia yang baik dan benar kan? Karena di script seperti itu"

Mer: "Haha...baik, sebelum itu silahkan memperkenalkan diri"

Johnny: "Hai, Aku Johnny, tahun ketiga jurusan bioteknologi di UTKB. Kamu Mer, sekarang gantian!"

Mer: "Wait, ini gak ada di script"

Johnny: "Buru"

Mer: "Oke, Panggil aja Mer, biomed dept. Salam kenal! Jadi langsung aja ya kak"

Johnny: "Oke"

Mer: "Kalau ada pertanyaan yang memang tidak ingin di jawab, tidak apa-apa"

Johnny: "Kadang aneh sendiri kalau pakai Bahasa Indonesia yang baik dan benar"

Mer: "Bener haha. Lanjut ya?"

Johnny: "Iya"

Mer: "Sudah berapa lama hubungan kalian berdua dan bagaimana hubungan kalian sekarang?"

Johnny: "Kurang lebih sekitar dua tahun, lupa tepat nya. Bagaimana hubungan kita, baik aman dan aku sendiri bersyukur karena Ten mengerti meski aku sendiri tahu bahwa insiden 'mbak pacar' seperti ombak tinggi yang siap menghancurkan namun Ten lebih memilih diam. Diam disini bukan berarti aku menganggap ini sepele dan merasa ada celah. Disisilain aku merasa bahwa Ten memberiku ruang percaya sangat luas dan yah, ia menunggu ku untuk mengatakan nya sendiri meski ini menyakiti diri nya"

Mer: "Ah aku bersyukur mendengar nya"

Johnny: "Aku juga, mengingat kemarin, aku merasa buruk, melihat nya dengan bawaan seberat itu di pasar rakyat, juga mungkin pikiran-pikiran nya penuh atas spekulasi yang tidak berdasar. Itu menyakitkan"

Mer: "Menyakitkan memang. Tapi apa Kak Ten pernah mengutarakan hal ini?"

Johnny: "Kita selalu punya deep talk. Tentang bagaimana hubungan ideal, bersikap, membawa hubungan ini lebih lanjut tetapi selalu bermuara dengan 'ketidakpastian'. Banyak hal yang kami pikirkan untuk hubungan ini"

Mer: "Dari deep talk kalian, apakah Kak Johnny bisa menangkap ketakutan Kak Ten?"

Johnny: "Aku berusaha, dan satu-satu nya ketakutan nya yang juga menjadi ketakutan ku adalah Ten masih ragu akan diri ku. Sikap nya yang ia ambil atas insiden 'mbak pacar' itu membuat ku berpikir, kau tahu, ini pertama kali nya untuk ku memiliki hubungan sesama jenis dan ketika dimana aku mengejar Ten, selalu dibayangi oleh Jaehyun, sepupu Ten yang ucapan nya masih membayangi ku. Ten tahu, bahwa aku masih tenggelam dengan urusan sexuality namun aku sendiri sadar, hal itu tidak semerta-merta diputuskan secara cepat dan di hubungan kami yang kurang lebih dua tahun ini, aku self-proclaimed Tensexual haha"

Mer: "Maaf karena mengatakan hal ini, atas hal ini, Kak Johnny merasa ketakutan ini membuat Kak Ten memberi ruang luas untuk Kak Johnny?"

Johnny: "Benar, juga anggapan-anggapan bahwa Ten, dirinya tidak bisa membuat ku bahagia benar-benar menjadi beban"

backstreet-an; johntenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang