bobby pins

837 108 12
                                    

Yuta menggeleng untuk kesekian kali nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuta menggeleng untuk kesekian kali nya.

Pria kelahiran bumi belahan dataran tinggi itu kembali menenggelamkan kepala nya yang menyisakan Johnny yang merasa tidak mampu mengurusi apa yang sebenarnya teman nya inginkan sedangkan Ten dengan gelagat mengangguk nya berusaha mengerti apa yang yang diinginkan oleh seorang kating jurusan menejemen dengan dandanan hypebeast nya.

Terkadang Ten bingung sendiri dengan dua pria yang bersahabat ini. Johnny yang selalu berpenampilan apa adanya yang sangat berbanding terbalik dengan kawan nya. Ia tidak munafik bahwa ia ingin melihat kekasih nya untuk sedikit lebih rapi.

"Ten~" Ucap Yuta yang mendatangkan helaan napas panjang dari dua makhluk yang ada dihadapan nya.

Ten tak habis pikir juga. Ia sangsi akan Yuta yang menunjukkan sisi lain dirinya yang seperti ini kepada Winwin ketika ia mengingat insiden Yuta yang sedang cemburu parah kepada Kun.

"Gua mau panjangin rambut, Winwin suka ga ya?" Tanya Yuta yang entah kepada siapa.

"Winwin terima kamu apa ada nya kok mas Yuta" ucap Ten yang mendatangkan tatapan tajam dari sosok Johnny.

"Ten kamu ngomong kea gitu sama aku aja"

"Mulai lagi kan, orang bercandaan" jawab Ten enteng pada Johnny yang kemudian Johnny kembali dengan aktifitas nya untuk mencari jurnal.

"Bener apa yang dibilang sama Kak Johnny. Winwin ga keberatan asal bang Yut ngomong ke Winwin. Winwin mikir nya suka kejauhan tapi suka bener juga"

"Gua takut Winwin jijik sama gua. Gua sayang banget sama Winwin"

Ten menghentikan kunyahan nya mendengar ucapan sosok yang ada dihadapan nya.

"Bang Yut ga takut soalan role kan? Ngaku aja" tanya Ten yang membuat Yuta tertawa kemudian.

"Gua bukan homo jaman megalodon ya" Ucapan Yuta membuat ketiga manusia yang ada di bangku itu sontak tertawa keras.

"Anjiran, ngebahas megalodon kalo ngomongin Yuta sama Winwin" celetuk Johnny.

Ketiga nya kemudian terdiam kemudian. Ten menatap sosok Yuta yang kini memandang jauh langit. Ia tahu, dibalik sosok yang terkenal acuh dengan lingkungan terlebih lagi dengan seorang wanita –untuk sebuah hubungan, kata Johnny banyak hal yang dikhawatirkan. Termasuk hal yang terlihat remeh untuk orang lain.

"Kadang gua pengen bat buat make asesoris kea jepitan rambut"

"Bentar ulang-ulang!" teriak Ten yang merasa ucapan Yuta barusan tidak bisa ia anggap angin lalu.

"Gua ga tau nama nya, cuman jepitan cewe kek lidi itu lo, warna item-item. Tapi kalo pake itu takutnya Winwin jijik gitu kalo ga orang lain-" ucap Yuta yang membuat Johnny maupun Ten terdiam dengan pikiran nya masing-masing.

backstreet-an; johntenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang