Loading…
█▒▒▒▒▒▒▒▒▒ 0%
20.07.20
Pemuda berkulit Tan itu berlari kencang, seakan sedang dikejar setan. Ia tak memikirkan sekitarnya lagi, yang ada di otaknya hanya bagaimana caranya ia bisa masuk kelas tepat waktu.
'Nyesel gua mabar sampe jam 3'
Batin si pemuda yang surai nya sudah mulai basah karena keringat, ia berlari menaiki tangga dengan tergesa. Bisa mati jika ia terlambat di pelajaran guru killer yang satu ini!!
BRUK
"Aduh!" Jeritan sakit terdengar di bawahnya, nampaknya si pemuda terlalu bersemangat berlari hingga tak melihat bahwa ada siswa lain yang tengah berjalan dengan buku absen yang sudah tergeletak di lantai.
Pemuda Tan itu membuka mata nya dan langsung disuguhi dengan pemandangan yang membuatnya terdiam, posisi mereka sekarang seperti si Pemuda tengah mengungkung siswa tadi.
'Cantik...'
Sang siswa membuka matanya perlahan dan langsung bertabrakan dengan sepasang mata yang menatapnya dengan lamat, nafasnya tertahan, ia takut.
"K-kak?"
Pemuda Tan itu tersadar dan langsung bangun dari posisi ambigu nya, tangannya dijulurkan untuk membantu siswa yang tadi tak sengaja ditabraknya yang langsung disambut oleh si empunya
"Lu gapapa?" Tanya si pemuda sambil memberikan buku absen yang tadi ia pungut terlebih dahulu
'XI IPS B'
Tangan siswa itu meraih buku yang disodorkan, "Iya gapapa, permisi" ucapnya lalu meninggalkan si pemuda terperangah dan tak ingat tujuan awal ia berlari-lari, sampai matanya menangkap sepasang kaki terbalut sepatu heels berjalan.
'Anjir!'
Pemuda itu kembali berlari memasuki kelas, ia berharap bisa bertemu dengan siswa itu lagi suatu saat.
22.07.20
"Chan lu mau ganti ekskul apa tetep futsal?"
Yang di tanyai menggidikkan bahunya, "mau ganti, tapi bingung mau kemana" jawabnya walaupun matanya masih fokus ke layar handphone
Suasana kelas cukup sunyi karena sebagian besar siswa dan siswi berkeliaran di koridor saat jam istirahat, hanya 5 atau 6 orang yang menghabiskan waktu istirahatnya dikelas.
"Permisi.."
Pemuda Tan itu terhenyak, Suara itu seperti pernah didengarnya, tapi dimana??
"Aisha nya ada?" Tanya suara itu lagi, Pemuda Tan itu lantas menoleh untuk melihat siapa yang berbicara dipintu kelasnya. Ia bersyukur karena memutuskan untuk mengabaikan Game nya dan menoleh ke sumber suara
"Kenapa nyari Aisha jun?" Tanya teman Pemuda Tan yang duduk tepat dibelakangnya
"Mau daftar ekskul Jer"
Orang yang disebut Jer itu mengangguk pelan, "tunggu disini aja dulu jun, Aisha nya tadi lagi beli jajan"
Yang ditawari nampak berpikir ddbentar, "Nanti aja deh pas pulang, bye Jerry~" siswa tadi lalu melengos pergi, Pemuda Tan yang sedari tadi memperhatikan percakapan itu langsung menoleh kebelakang, menghadap Jerry.
"Itu siapa Jer?"
Jerry mengangkat alisnya bingung, "ohhh, tadi itu Renjun, Huang Renjun. Anak baru tuh, import dari China" jawabnya
'Huang Renjun'
"Aisha ngurus ekskul apaan?"
"Theater, kenapa?"
"Kayaknya gua bakal masuk theater aja Jer"
27.07.20
Murid-murid telah berhamburan keluar kelas, beberapa berlarian menuju parkiran untuk segera bergegas pulang. Tapi tidak untuk Pemuda Tan yang kini sudah duduk melingkar bersama dengan beberapa anak Theater lainnya.
Ternyata bocah itu serius dengan perkataannya tempo hari, ia bersama satu temannya yang biasanya ia panggil Jeno itu duduk bersebelahan. Sejak awal masuk ke aula, matanya tidak lepas dari sosok manis yang sejak pertama sudah menangkap atensinya
Siapa lagi kalau bukan Huang renjun.
Aisha melihat anggota ekskulnya sudah berkumpul pun memulai aktifitas club nya, "Kita langsung bagi kelompok ya buat test pertama, kemaren kan udah perkenalan, cari pasangan ya berdua"
Pemuda Tan itu mengarahkan pandangannya pada siswa yang terlihat ling lung,
"Kita berdua kagak chan?" Tanya Jeno melihat pemuda itu tidak mengubrisnya membuatnya mencari tau apa yang diperhatikan si pemuda tanggung itu
"Naksir lu ama dia?"
Pemuda Tan itu mengangguk pelan, pertemuannya dengan Renjun memang singkat, mereka bahkan tidak mengenal satu sama lain kecuali nama masing-masing.
"Waduh chan, mending mundur alon-alon dah"
Pemuda yang disapa Chan itu mengernyit, "kenapa?" Tanya nya yang disahuti dengan tepukan di bahu nya dan ekspresi seakan sedang menguatkan teman yang dilanda musibah.
"Renjun udah punya pawang."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗞𝗹𝗮𝗻𝗱𝗲𝘀𝘁𝗶𝗻 | Hyuckren
FanfictionKetika seorang Habel Chandra naksir sama pacar orang, nyerah atau tikung? "Pacarnya posesif parah, Bel." Warn! bxb Lokal!AU