11 : Officially BestFriends

10.2K 1.8K 472
                                    

Downloading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Downloading...

███████▒▒▒▒▒▒ 65%

Keduanya berjalan beriringan, membiarkan angin malam berhembus meniup surai kedua pemuda tanggung itu. Habel memutuskan untuk menemani Renjun berjalan hingga sampai dirumah, sekalian cari kesempatan :V

"Ren"

"Hmm?"

"Maaf ya, Gua kesannya kayak ikut campur banget sama urusan lu."

Renjun mengangguk pelan, "Gapapa Chan, udah lewat juga kan masalahnya. Makasih juga mau nolongin aku, padahal waktu itu kamu aku tolak mentah-mentah.."

Habel menggaruk tengkuknya canggung, ia lupa bahwa Renjun jarang memperhatikan ucapan yang keluar dari mulutnya, kadang terlampau jujur dan menohok.

"Tapi kita masih bisa jadi temen kan?"

"Iyalah!!"

"Kalau sahabat?"

Renjun mengangguk

"Kalau pacar?"

Plak

Pukulan telak pada lengan kananya menjadi jawaban Renjun pada perkataan nyeleneh Habel, yang dipukul hanya terkekeh geli, seru juga menggoda Renjun.

"Berarti sahabat aja ya?"

Renjun hanya berdeham mengiyakan yang membuat senyum Habel terkembang, haa... senangnya.

keduanya kembali hening, tak ada yang membuka suara di antara mereka berdua namun suasana tak canggung, malah cenderung tenang. Habel sesekali melirik Renjun dan mendapati sang pujaan hati tengah menatap bulan, sorot matanya sendu, entah apa yang dipikirkannya.

Hingga tiba-tiba isakan kecil lolos dari belah bibir si mungil membuat Habel panik seketika

"Eh? Kenapa Ren?!" Tanya Habel menahan Renjun untuk berhenti berjalan, dilihatnya mata Renjun yang masih terhiasi air mata, nafasnya tersendat-sendat.

Dada Habel terasa diremas saat melihat wajah sedih sang Pujaan Hati, ia menarik pelan tangan Renjun dan mendekap tubuh ringkih itu dengan erat membuat Renjun makin meledak dalam tangis.

"Kangen mama.."

Habel terdiam, ia mengelus surai Renjun perlahan, berharap itu bisa menenangkan si mungil.

"A-Aku mau nyusul mama..." Habel makin mengeratkan pelukannya, Habel tak tau apa saja yang Renjun alami, tapi dengan fakta bahwa Renjun hidup dibawah tekanan Hendery saja sudah cukup membuatnya stress

"Habel, aku mau ketemu sama mama.."

"Ren-"

Pemuda Tan itu bergerak menangkup wajah pemuda mungil dihadapannya, ia menghapus jejak air mata diwajah si manis dengan ibu jarinya

𝗞𝗹𝗮𝗻𝗱𝗲𝘀𝘁𝗶𝗻 | HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang