Downloading...
███████▒▒▒ 78%
"Ini mah kalian pake turunan dulu, terus nanti kan dapet X nya, baru di tentuin stasionernya"
Ketiga pemuda itu menghela nafas mendengar penuturan Renjun yang sama sekali tak mereka mengerti.
Renjun, Dean dan Habel kini berada di rumah Jeno, katanya mau belajar bersama. Tapi kalau diamati sedari tadi, yang belajar hanya Jeno dan Renjun, sedangkan duo kardus bernama Dean dan Habel hanya berguling kesana kemari karena tak mengerti bahasa macam apa yang keluar dari mulut Renjun.
Renjun yang melihat kondisi teman-temannya pun cukup prihatin, "Nih aku kasih gampangnya aja." Ucapnya langsung disambut dengan anggukan dari Jeno
Lelaki manis itu kembali membuka suaranya sambil mencoret-coret buku miliknya, Jeno dan Dean nampak serius memperhatikan, sedangkan Habel sibuk memperhatikan si penulis.
"Ngerti?"
Jeno dan Dean tentu mengangguk, sedangkan Habel menggeleng dengan cengiran menyebalkannya.
"Nggak ngerti Ren, coba sini deketan, jelasin pelan-pelan." Ucap Habel sambil menarik Renjun untuk duduk diantara kakinya yang ia lebarkan
Lelaki mungil itu menghela nafas lalu menyamankan duduknya, "sini liat."
Habel meletakkan dagunya di bahu Renjun, mendengarkan dengan seksama penjelasan yang keluar dari mulut si manis. Sesekali ia memberikan kecupan kupu-kupu di tengkuk sang pujaan hati, membuatnya menggeliat kegelian.
"Dunia milik berdua, kita numpang doang Jen."
"Gua yang punya rumah tapi gua yang sungkan sendiri."
Pemuda kelahiran Juni itu nampaknya tak menghiraukan cibiran teman-temannya dan tetap melancarkan kecupan-kecupan kecil pada tengkuk lelaki mungil dihadapannya.
Lain kadusnya dengan Renjun, wajahnya kini sudah sepenuhnya merah padam bagai kepiting rebus, ia memukul lengan Habel yang ternyata sudah melingkar apik di perutnya.
Kayak uler ya si Habel.
"Kamu dengerin aku nggak sih dari tadi!?" Ucap Renjun yang berusaha melepas lilitan lengan Habel ditubuhnya, tapi pemuda tan itu malah mengeratkan pelukannya lalu mengubur wajahnya pada leher Renjun.
"Aku dengerin kok, orang aku udah ngerti."
Mendengar jawaban Habel tentu membuat Renjun mendengus pelan, "Terus kenapa aku harus jelasin lagi coba?!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗞𝗹𝗮𝗻𝗱𝗲𝘀𝘁𝗶𝗻 | Hyuckren
FanficKetika seorang Habel Chandra naksir sama pacar orang, nyerah atau tikung? "Pacarnya posesif parah, Bel." Warn! bxb Lokal!AU