Shirayuki Nene cewe blesteran Jepang yang tak pernah mau membuka dirinya kepada orang lain dan selalu menghindar dari sesuatu yang berbau "sosial"..
Setelah memasuki jenjang pendidikan SMA, ia berpikir akan melewati 3 tahunnya sebagai murid "ghoib"...
Kenapa harus nama gw? Ini gimana.. Gw kagak berani sama sekali buat ngomong didepan orang sebanyak ini..
"Shira-" "Ha! Hadir buk!" jawab gw dengan cepat. Yaa gw akhirnya memberanikan diri buat jawab, gila gw harus di bikin absen.. Kalo mama sama papa tau bisa-bisa gw kena bacotan yang ndak ada tau kapan bakal berakhir.
and .. yes.. all eyes are on me.. "Wah.. Gw pikir di kelas kita kagak ada yang bening-bening" "eh cantik ya diaa.. Tapi kenapa kita ndak tau dia ya? " Yaa begitulah kira-kira setiap bisik-bisik tetangga yang terdengar oleh telinga gw.
"Ah.. Shirayuki Nene kau bisa mengenalkan dirimu di depan" pinta Melati dengan senyum manisnya lagi.
"Ng.. Nggak disini aja buk?" tanya gw lagi dengan tampang tegang kek kanebo kering.
"Nggak.. " jawabnya Melati lagi
Akhirnya dengan kepasrahan gw mulai berjalan kedepan kelas dan semakin ramai juga bisik-bisik mereka.. Bahkan ada yang bersiul.. Bangsad emang.. Umpat gw dalam hati..
"Ha-Haii.. Saya Shirayuki Nene bi.. Bisa kalian panggil Shi.. Shirayuki-"
"Kenapa nama panggilan mu panjang sekali??" potong anak laki-laki berambut coklat keorange itu dan berhasil membuat gw naik darah "oii sabar dikit napa.. Belum masuk sesi tanya jawab juga" umpat gw dalam hati.
"Itu nama keluarga saya, kebiasaan dari kampung selalu menjadikan nama keluarga sebagai nama pang-"
"Aahh.. Terlalu ribett.. Namamu Shirayuki Nenekan?? Ku panggil Nene saja" potong anak laki-laki tadi lagi.
"Terus lu ngapain nanya tadii anak kamvreettt!!" kesal gw yaa masih dalam hati, gw masih belum punya keberanian buat ngomong langsung.
"Baiklah terserah kalian saja, saya tamatan dari SMP Sakura Nihon" jelas gw.. Dan gw pikir ini bakalan berakhir ternyata tidak, masih ada sesi tanya jawab yang harus gw lewatin.
"Nene asli mana?" tanya Melati yang masih setia dengan senyumannya.
"Eh.. Je-Jepang buk.." jawab gw pelan.
"Wahh pantesan cantik.." "Bisa jadi artis J-" "Oi gila lu ya.. Dasar otak bokep" potong cewek tomboy yang tepat di belakang cowo itu.
"Dia senyum!!" teriak cewe rambut coklat terang yang berhasil bikin gw kaget. Yaa.. Seketika semua ngeliat ke gw lagi...
"Jadi Nene blesteran Jepang?? Mama atau papa? Tinggal dimana waktu dijepang?? Kenapa pindah ke Indonesia?" tanya gadis itu lagi.
"Heh Maemunah, lu mau nanya apa nge-introgasi gw sih?!" kesal gw dalam hati. "Hmn.. Mama asli jepang, di Nagasaki, ah itu.. Karna kerjaan.." jawab gw
"Baiklahh untuk pertanyaan lain.. Jam istirahat saja tanya lagi ya.. Berteman baiklah pada Nene" kata Melati.. Yaa dia selalu tersenyum, lama-lama gw yang ngeri liatnya
🌸🌸🌸
Author'sPoV
Angin yang berhembus kencang dan awan mulai mengumpul dan menggelap yang menandakan sebentar lagi akan turun hujan.
"Uwaahh.. Gw.. Gw ngerasa mau mati.. Pertama kali sejak SD gw kenalan kek begitu.. Lagian kenapa bisa minggu sekarang masih pengenalan??" teriak Nene yang melepaskan semua kekeselannya yang terjadi tadi pagi.
"Ah! Nene-chan!" teriak seorang gadis dari arah belakang Nene. "Oh.. Hai.." balas Nene dengan senyum manisnya, "siapa njirr, lu siapa?!" tanya Nene dalam hati.
"Luciyan! Luciyan Elf Ansley, kamu bisa memanggilku Luci" jelasnya yang paham dengan semua pertanyaan yang ada dalam benak Nene.
Tanpa butuh waktu lama Nene ingat siapa dia. Dia gadis yang me-introgasi dia waktu dikelas.
Luciyan Elf Ansley, gadis ceria yang memiliki rambut berwarna coklat muda yang panjangnya sepinggang, kulit yang putih bersih, dan mata berwarna unggu terang yang manampakkan kebahagiaan setiap saat.
"Nene-chan, bertemanlah denganku!" teriak Luci dengan semangat ceria 45nya, sontak membuat Nene terkejut bukan main.
"Hhhaaa?! Kau bercanda??!" teriak Nene dan mata coklatnya berhasil membulat dengan sempurna.
Tbc....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.