Shirayuki Nene cewe blesteran Jepang yang tak pernah mau membuka dirinya kepada orang lain dan selalu menghindar dari sesuatu yang berbau "sosial"..
Setelah memasuki jenjang pendidikan SMA, ia berpikir akan melewati 3 tahunnya sebagai murid "ghoib"...
"Tako, Anata wa totemo urusai! (Kau berisik sekali)" teriak Arata yang terganggu dengan teriakkan adiknya.
"Gomen!" "Dia tau ID chat gw dari siapa? Padahal yang tau cuman keluarga gw dan nama sama fotonya bukan gw. Dia hackers? Atau apa sihh?!" celoteh Nene frustrasi.
*Tin*
"Lagii?!"
Unknown Nene-chan... Kenapa kau diam saja??
Ada apa?
Aku kangen Nene-chan (σ≧▽≦)σ Lagian karna kita sudah berteman, tidak apa-apa kalau kita saling bertukar kabar seperti ini!
"Aku tidak pernah menerimanya sebagai temanku.. Aahh.. Mengganggu sekali.." Keluh Nene dan menutup ruang chatnya dan mulai mencari Anime yang ingin ia download hari ini.
*Tin*
"Apa lagi sihh? Apa dia tidak merasa kalau terlalu mengganggu ku?!" kesal Nene dengan suara yang naik satu oktaf.
*Tin* *Tin* *Ti-
Nene yang muak dan menutup Layar laptopnya, persetanan dengan anime. Kini perasaannya sudah tidak karuan frustrasi, gelisah, dan takut bercanpur menjadi satu seakan-akan dia akan mengingat semuanya lagi...
🌸🌸🌸
"Nene-chan? Ayo turun.. Mama abis bikin mochi loh.." "Nene.. Sayang?" panggil Kazumi. "Apa dia tidur?" tanyanya dalam hati karna sedari tadi Nene, anaknya tak menjawabnya sama sekali.
"Nene-chan.. Mama masuk ya?" Kazumi mendapati Nene yang sudah menangis tersedu-sedu di sudut dinding kamarnya. Kasur, buku-buku bahkan meja rias yang biasanya tak tersentuh sama sekali, kini berserakan dimana-mana.
"Nene-chan! Astaga sayang.. Kamu kenapa nak?" sontak Kazumi langsung memeluk anaknya yang sudah seperti orang gila itu.
"Okaa-san... Ne.. Nene.. Nggak bikin Saki-chan.. " "Sudah.. Sudah Nene.. Mama tau kamu ndak salah sayang.. Semua hanya salah paham.." jelas Kazumi yang berusaha menenangkan Nene.
"Ta-tapi mere.. Mereka.. "
"Nene.. Sudah sayang.."
"Kenapa!? Kenapa mereka terus mengatakan aku penyebabnya?! Kenapa!!" teriak Nene sambil menarik rambutnya sendiri
"Maafkan Mama sayang.." Kazumi yang tidak tahan melihat anaknya mulai menangis dan mengeratkan pelukannya, dia tidak tahu kalau anaknya mendapat luka yang begitu dalam.
Arata yang melihat Nene menangis seperti itu langsung merasa bersalah. Andaikan dia lebih memperhatikan adiknya mungkin dia tidak akan seperti ini, andai waktu itu dia tidak ikut meninggalkannya.
"Gomen Nene.. Gomenasai.. Hontouni Gome.. Na.. Sai.." seketika tangis Arata pecah di depan lemari-lemari kecil sudut rumahnya.
Elfryan, ayahnya hanya bisa memeluk anak laki-lakinya dengan erat, ia sudah tau apa yang terjadi walau tak bertanya pada anaknya.
"Maafkan Ayah Nene, Arata.." bisik Elfryan pelan.
Tbc..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anggap aja itu arata lagi d rumah :"v
Maaf kalo pendek :") Soalnya lagi sibuk ngurus daftar ulang kuliah.. Kira" Nene kenapa yaa :" stay terus yaa gaes.. Jangan lupa vote dan coment yaa.. 💞