8🌸

6 2 0
                                    

"Iyaa.. Ini gw.. Momo.."

Ayahnya yang berasal dari Jepang membuat Manu dan Cia pernah tinggal beberapa tahun di Jepang.
Manu yang dulu pendiam, pemalu, dan tidak bisa bersosialisasi karna ia selalu takut apa yang dia katakan akan menyakiti orang lain.

Ia selalu di bully oleh teman satu kelasnya apalagi kulitnya yang sangat putih sehingga merah pipinya sangat kelihatan.

"Mo.. Mo..?? Lu Manu yang putih.. pu-pucet itu..??" tanya Nene yang masih terbata-bata karena sesegukkannya.

"Iyaa, ini gw.. Jangan tambah pucetnya napa.. Gw udah seganteng ini juga.."

*bruk*

"Nene! Oii.. Lu kenapa?" teriak Manu yang kaget melihat Nene yang tiba-tiba terjatuh ke lantai.

Nene masih sadar, ia masih bisa mendengarkan Manu tapi kepalanya yang sakit luar biasa membuat Nene kehilangan kesadarannya.

🌸🌸🌸

Saki-chan.. Dimana..?  Kenapa tiba-tiba pergi? Disini terlalu gelap dan dingin.. Sa.. "Saki-chan!?" teriak Nene dan langsung bangun dari tidurnya.

"Calm down baby.. Calm down.. Aku di-" "Bacot baby-baby" potong Cia yang kesal melihat playboy abangnya kambuh lagi

"Huuwaaa... Ne-Neeenee-chaann.. Akhirnya dirimu bangun.. Nene.. Maafkan akuu.." tangis Luci dan memeluk Nene, ia ingin menepisnya tapi ia tidak enak melakukannya.

"Luci jangan memeluk Nene, dia baru saja bangun" ucap Cia dan menarik Luci untuk duduk kembali di sampingnya, Cia memang wanita yang sangat peka terhadap ekspresi seseorang.

"Jadi.. Kenapa kau lari tadi? Waktu murid baru tadi menyebut dirimu dan sepertinya dia memiliki panggilan lain untukmu" tanya Cia

"Mungkin bukan urusan gw sih tapi lu nggak mungkin kek gini ter-"

"Nene!, Nene-chan, Yuki!" panggil 3 orang itu serentak ketika Nene tiba-tiba pergi dari hadapan mereka.

"Udah biarin aj kita tung-" "Nene-chan!!" teriak Luci dan ikut meninggalkan ruang UKS tersebut.

"Ini cewe pada kenapa sih.. Hobi banget potong omongan orang!"

"Sabar bang.. Kalo anak cewe emang begitu.. Gw paham perasaan lu" ucap Cia yang seakan-akan paham perasaan Manu

"Oi lu cewe juga bego"

"Eh?!"

🌸🌸🌸

"Nene! Tunggu.. Tung.. Tunggu dulu.. Dengarkan aku dulu.." ucap Luci dengan nafas tersengal-sengal, akhirnya ia dapat mengejar Nene yang tidak mau mendengarkannya dari tadi.

"Apa"

"Ne..ne.. Aku.. Tidak ped.. Peduli kau mau menceritakan.. Atau tidak tentang masalahmu.. Tapi setidaknya biarkan Aku, Ciaa dan Manu menemanimu mulai sekarang..
Biarkan kami berteman denganmu.. Aku tau kamu sangat merasa ke-"

"Kalau aku tidak mau?"

"Aku akan membuatmu mau, karna aku tidak ingin kau menderita seperti ini terus!" teriak Luci yang mulai kesal dengan sikap Nene

"Terserah kau saja" ucap Nene dan pergi meninggalkan Luci yang sudah menahan air mata dari tadi.

Sejak pertama kali Luci melihat Nene, ia sudah tau akan kesedihan Nene karna matanya sangat mirip dengan dirinya ketika ditinggal ayahnya.

Tbc...

Mohon maaf lahir dan bathin bagi kalian yang melaksanakan ibadah puasaa 💕💕

Pendek bgt yaa.. Maapkeun diri ku msh sibuk daftar kuliah 😭
Jangan lupa vote sama coment yaa 💞

Introvert X Ekstrovert ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang