17

753 36 0
                                    

"Nduk sinih sebentar ayah mau bicara." Sebenarnya arga tidak tega mengatakan kenyataan pahit ini kepada sang menantunya

"Oh njih ada apa yah." Febi heran bukan main bisa di lihat dari raut ayah mertuanya beliau sedang serius

"Ini mengenai suamimu nduk,bayu di kabarkan,,,,,"

"Mas bayu kenapa yah."  Raut kehawatiran terpancar seketika dimuka febi, bukan hanya itu saja  dadanya juga merasa sesak

"Bayu kritis kekarang dia ada di RST"

"Yaallah mas bayu." Runtuh sudah pertahanan nya selamaini cairan bening pun turun tanpa di panggilpun sudah membasahi pipinya,

Rst

Bayu tergeletak lemah di sebuah ruangan yang bertulisan ICU dengan alat yang menempel di tubuhnya

Ceklek pintu di buka dari luar oleh febi, di elusnya pipi bayu sambil terisak

"Mas." Suaranya terdengar parau akibat isakanya itu, di elusnya pipi suaminya kemudian di kecupnya kening bayu "mas harus kuat yah, febi akan selalu ada di sisi mas sampai kapanpun."

Tiiiittttittt tiba tiba suara dari alat yang berbentuk seperti kubus berbunyi dan sentak membuat febi panik tanpa babibu dia meminta pertolongan, dan seorang dokter dan perawat datang

"dengan keluarga pasien." Kata seorang tentara yang memakai jas dokter

"Saya istrinya dok." Kata febi sambil terisak.

"Bisa saya bicara dengan anada sebentar."

"Yah ssilahkan."

"Jadi begini keadaan pasien semakin melemah akibat luka tembak di bagian dadanya dan di pungung yang lumayan dalam kemungkinan untuk sembuh hanya sedikit tapi kami akan melalukan yang terbaik dan selebihnya hanya tuhan yang tau cukup berdoa saja kepada tuhan."

*****

"Dek kamu istirahat saja dulu sebentar  kasihan ares di rumah, nanti biar abang aja sama papa dan om bagas yang jagain suamimu disini." Satya menatap adik kesayanganya yang sudah seperti mayat hidup itu, bagai mana tidak kantung mata yang menghitam muka agak pucat dan penampilanya yang acak acakan

"Tapii,,,."

"ayolah dek kamu gak sayang sama badanmu sendiri coba lihat keadaanmu dan juga anakmu, kalau suamimu tau pasti dia akan sedih dan kecewa sama kamu, mending kamu pulang istirahat dirumah nanti kalau ada apa apa pasti abang kabari kamu."  Febi menuruti kakak pertamanya itu untuk pulang dan rehat sejenak

Rumah dinas bayu

"Ayo dimakan nduk nasinya jangan di aduk aduk aja, mau mama suapi." Kata tri mama febi dengan tatapan sendu sebenarnya dia tidak pernah melihat anak bontotnya itu bersedih sampai tidak mau makan sama sekali dari kemarin

"Febi gak laper mam."

"Huzz kamu harus makan nanti kamu sakit gimana, kasihan anak kamu si ares dia juga butuh kamu lagian di rumah sakit ada abang kamu sama papa dan ayah jadi kamu nduk gakusah khawatir."

"Maaaamaaamaaa." Kata ares saat melihat febi

"Halo jagoan mama." Ujar febi dengan senyuman

"Mending kamu istirahat saja biar ares sama bunda aja." Kata aruni

"Gak papa bun febi kangen sama ares." 

Febi memandangi anaknya itu yang sedang terlelap sebuah senyuma terlukis di bibir febi

"Kamu kalau tidur  mirip banget sama papah mu." Saat sedang memandangi ares tiba hpnya berdering

"Wa'alaikumsalam."

"......"

"Yang bener bang."

"......"

Febi mendapat kabar dari sang kakaknya kalau keadaan bayu sudah agak membaik dari sebelumnya tapi sayang dia belum sadarkan diri

.
.
.
.

LOVE at THE first SINGHT✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang