Hari itu Nayeon hanya mengisi list kerjanya sebagai kasir pada salah satu toko di pinggiran jalan Seoul bersama Jisoo,entah kenapa mereka serass sulit dipisahkan bahkan bekerja saja mereka sama,
Tepat saat ia akan memberikan kembalian kepada pembeli,ketika itu tidak sengaja telapak tangannya menyentuh punggung tangan pembeli,entah kenapa malam dimana ia dipermainkan pria tak dikenal itu terlintas kembali,saat ia menyentuh bagian vurlgar nya dan sampai sekarang rasanya Nayeon mengingat sensi itu
Menggelikan? Menjijikkan? Atau,,,,,, akhh Nayeon tidak tahu, ingin rasanya ia membuang diri ke jurang
Ia bahkan belum menceritakannya pada Jisoo, jadi wanita itu tidak mengetahui apapun ketika ia dipergoki baru sampai rumah dipagi hari, suatu keberuntungan ia hanya mengatakan jika ia tertidur pada warung lesehan pinggiran karna terlalu banyak minum
Karna terlalu lama melamun, Jisoo menegor " Kau sakit?" tanya nya
"Oeh?" Nayeon terperanjat,menatap canggung Jisoo dengan ringisan
"kau pucat Nay, kau sakit?" ulang Jisoo sambil meletakkan barang
" tidak, aku baik baik saja" berusaha meyakinkan
Bukan apa apa,hanya saja kejadian malam itu Nayeon benar benar belum bisa lupa sama sekali,justru semakin hari semakin jelas rekaman kejadiannya,tetapi wajah pria cabul itu hanya teringat samar namun terkadang jelas,yang pasti ia tampan, ralat sangat tampan maksudnya.
Nayeon meringis ketika ia mengakui ketampanan pria cabul itu, sudah dilecehkan masih saja mengakui ketampanannya, bahkan setelah itu ia menangis dan ditinggal pergi begitu saja. Miris sekali nasib nya,seperti wanita yang sedang jual diri
" kupastikan aku tidak bertemu pria itu lagi" tegas nya bermonolog, Nayeon hanya yakin saja jika pertemuan itu untuk pertama dan terakhir kalinya, ia sangat yakin
••••
Jeon Jungkook,mempermainkan potongan rokok yang terselip antara jari telunjuk dan jari tengah, pandangan mata nya hanya tertuju pada bingkai foto yang terpajang besar dihadapannya, menatap tajam tanpa kedipan,
Hanya dengan memandang amarah Jungkook seketika tidak terkontrol,hingga nafasnya tersenggal
Tampak pada foto, sebuah gambaran keluarga kecil nan bahagia yang terlihat jelas pada senyum mereka, 2 anak laki laki yang tampak seumuran namun berbeda jauh, 1 pria dewasa dan 1 wanita dewasa yang dikenal dengan ayah dan ibu
Senyum begitu mengembang,seperti dunia hanya mereka penghuninya,senyum bangga ditorehkan oleh satu pria dewasa, senyum anggun oleh wanita dewasa dan senyum manis serta ceria untuk kedua anak laki laki itu
Itu dulu, ya dulu tidak dengan sekarang.
Sekarang berbeda sangat berbeda, sekarang hanya ada seringai dari kedua anak laki laki yang tumbuh dewasa dan gagah, seringai saling membenci sangat membenci. Dendam sangat dendam, hidup terlalu kejam untuk nya yang masih menginginkan kebahagiaan. Atau memang ia yang terlalu polos dan bodoh" kau tidak akan menemukan kebahagiaan lagi setelah ini Kim Taehyung " ah kedua nya sungguh bermusuhan, atau hanya Jungkook yang merasa tersaingi dan atau memang selama ini ia tidak pernah dipandang
Bukan ia bermaksud untuk benci, Jungkook hanya tidak terima. Apa bedanya ia dengan anak sialan itu hingga ia seperti dicampakkan seperti sekarang,bahkan hingga sekarang nama Kim Taehyung masih tetap bertengger pada tempat tertinggi dan ia benci, Jungkook sangat tidak suka
"tunggu kematianmu" desis nya menginjak putungan rokok
•••
Nayeon terus menoleh kebelakang sedari tadi, perasaan tidak enak sejak kepulangan nya bekerja dan kali ini ia menolak ajakan Jisoo lagi untuk ikut dengan nya dan Bobby, bukan tidak mau ia hanya tidak enak hati menganggu mereka dan juga risih ketika ia menjadi nyamuk menemani pasangan yang sedang berkencan
Ia was was, takut jika sedang diikuti orang yang punya niat jahat cukup pria cabul itu saja yang melecehkannya tidak untuk kali ini lagi, Nayeon tidak mau ia trauma,
Terus berjalan,menggenggam tas slempangan nya kuat,Nayeon tidak mau menoleh lagi yang ia fokusnya hanya sampai rumah dengan segera, masalahnya adalah ini sudah larut malam dan gang tempat ia berjalan hanya dilewati sedikit orang dengan penerangan lampu yang jaraknya lumayan jauh
"Tuhan selamatkan aku kali ini saja kumohon" rapal Nayeon
Tidak terlalu memperhatikan langkah juga jalan,tepat dari arah sebrang sebuah motor melaju dengan kecapatan yang cukup tinggi, bahkan Nayeon tidak menyadari
Hanya beberapa centi dari tempat Nayeon berjalan, sorot lampu nya tepat mengenai wajah Nayeon hingga netranya samar menangkap objek,jelas Nayeon terhenti dan justru menyaksikan
Mungkin kali ini Tuhan memilih untuk ia hidup tidak lama,pikir Nayeon. Baiklah kini Nayeon hanya pasrah jika esoknya ia sudah berbalut gaun putih dan tidur di peti mati
Tapi tidak sebelum sebuah tangan menarik pinggangnya untuk menepi sangkin terkejut nya ia hingga memeluk tubuh seseorang yang berusaha mengasihani nyawa sia sia itu
Ketika motor itu cukup jauh baru Nayeon sadari ia sedang diposisi tidak strategis, ya ia sedang memeluk tubuh seseorang
Ketika kesadaran gadis itu terkumpul baru ia berani untuk melihat siapa gerangan yang telah kasihan terhadapnya
Persekon kemudian,
Wait! Ia tidak buta seketika bukan hanya karna tidak jadi memakai gaun putih dan tidur di dalam peti mati? Otaknya tidak keluar bukan hanya karna tarikan mendadak ? Ia masih utuhkan.
Ia ingan,wajahnya tidak asing, ah seringai itu! Ia ingat ia tahu, bola mata Nayeon bergerak gusar meneliti setiap rinci wajah yang begitu dekat dengan wajahnya
Ia sadar ketika orang itu bersuara " Hai !"
Sapaan?
Sebuah kecupan mendarat tanpa aba aba pada bibir lembab Nayeon yang membuat ia lebih tercengang
"jangan ke surga dulu sebelum aku yang mengantarmu kesana"
" Pria cabul itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐁𝐮𝐭 𝐏𝐬𝐡𝐲𝐜𝐨 🔞
Fanfiction𝐇𝐞 𝐈𝐬 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐁𝐮𝐭 𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨 "𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨 𝐈𝐬 𝐇𝐞𝐫𝐞 , 𝐁𝐚𝐛𝐲" 𝐌𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞 🔞