Aku revisi sedikit ya, semoga suka
" hai " pria itu masih menahan tubuh nya yang hampir terjatuh ke aspal. Menyapa dengan seulas senyum manis menghiasi wajah tampan yang terhalang gelap gulitanya jalan malam itu. Pria yang sama ketika sepulang kerja minggu lalu, pria yang membawa dirinya ke sebuah rumah mewah bak istana raja yang gelapnya hampir sama seperti jalanan kali ini
Tersadar dengan posisi mereka yang terlalu intim, reflek membenarkan dan langsung berdiri tegak seketika ia diserang dengan kecanggungan yang bukan main dinginnya, maka ia hanya berucap kalimat " terimakasih " atas bantuan yang baru saja diberikan. Karena terlalu canggung, Nayeon ingin pergi begitu saja namun terhalang ketika sebuah benda dingin menyentuh pergelangan tangannya menghentikan langkahnya yang hendak menjauh.
" Hanya ucapan terimakasih? " Pria itu bertanya dengan air muka hendak menghakimi. Hal itu membuat jantung nya jadi seperti ingin meledak, apa apaan maksud nya yang menanyakan hal itu. Ia ingin melakukan kejadian waktu itu lagi? Tidak, Nayeon tidak mau, ia merasa trauma. Jadi Nayeon hanya mengangguk lalu berkata pelan dengan takut takut " aku mau pulang ini sudah larut " ia mencoba melepaskan genggaman pria itu namun kenapa genggaman nya justru semakin kuat ketika hendak melepas
" Biar aku antar " dan cepat saja Nayeon mencegah " Tidak ! " Pria itu menoleh seakan meminta penjelasan " kenapa ? Katamu ini sudah larut kan dan kau seorang wanita sendiri lagi. Kau yakin akan selamat sampai rumah ? " Kenapa jadi ia menakuti Nayeon sekarang. Justru yang Nayeon takuti adalah pria ini sekarang, lebih baik ia pulang sendiri daripada harus pria itu
" Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa pulang sendiri, jadi- "
" Jadi biar aku yang antar. Sudah biasa pulang sendiri dan sekarang biar aku yang antar " ia memaksa Nayeon agar masuk kedalam mobil tapi Nayeon masih saja diam bak patung berdiri disana, menatap Taehyung lekat dengan tatapan was was seakan tidak percaya
" Aku akan antar kerumah dengan selamat. Tidak usah takut " jadi ketika Taehyung mengatakan tidak usah takut, Nayeon menurut saja seperti bocah polos dan masuk mobil dengan damai, jangan lupakan jika rasa canggungnya masih terselip
Saat dimobil waktunya hanya mereka habiskan dengan berdiam satu sama lain sampai akhirnya Taehyung menghentikan mobil yang ia kendarai didepan sebuah pagar tembok tinggi berwarna cream jika matanya tidak salah lihat, " ini rumahmu? " Taehyung bertanya sembari melihat-lihat sekeliling, Nayeon lagi-lagi mengangguk saja. Gang perumahan yang lumayan ramai ternyata dengan beberapa rumah yang menyatu
" Aku boleh masuk " ia bertanya seperti itu hanya untuk memastikan saja jika Taehyung sudah akan pergi tapi pria itu malah balik bertanya dengan mengikis jarak antara mereka " aku boleh menjemputmu besok ? " tentu saja Nayeon terkejut, untuk apa besok dirinya dijemput oleh pria yang sama sekali belum ia kenal. Ia berkedip-kedip memastikan bahwa Taehyung bohong dalam ucapannya
" Diam berarti iya " Taehyung berjalan menuju mobil dengan senyum puas seusai mengusap rambut Nayeon singkat
" Paman " tiba-tiba saja ia memanggil " tidak perlu repot-repot, kau tidak perlu menjemputku. Aku tidak mengenalmu tuan , ibu ku berkata jika jangan terlalu percaya pada orang asing "
Taehyung kembali menghampiri Nayeon yang masih ditempat " Kim Taehyung " ia mengulurkan tangan seperti seseorang yang baru dan ingin mengajak berkenalan, tadinya Nayeon heran tapi ia terima juga uluran tangannya " Im Nayeon " ucapnya polos
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐁𝐮𝐭 𝐏𝐬𝐡𝐲𝐜𝐨 🔞
Fanfiction𝐇𝐞 𝐈𝐬 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐁𝐮𝐭 𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨 "𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨 𝐈𝐬 𝐇𝐞𝐫𝐞 , 𝐁𝐚𝐛𝐲" 𝐌𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞 🔞