Hari Dimana Aku Jatuh Cinta Padamu

3.3K 258 19
                                    

Side story of Nanon

.
.
.






PLAK !!!!
 
Tamparan itu begitu kerasnya sampai kepala Nanon terlempar ke belakang, Lelaki itu berdiri di depan mobil merahnya dan menatap dingin pada wanita cantik yang baru saja menamparnya,

"Kalau itu bisa membuatmu puas... "

"Puas katamu ?? Aku mempercayaimu !! semua teman-temanku mengatakan bahwa kau playboy yang hanya memacari wanita selama tiga bulan !! tapi aku tidak percaya kepada mereka !! aku mempercayaimu, bahwa kau akan mencintaiku sepenuh hati, persis sama seperti apa yang aku rasakan", air mata mulai mengalir di wajah wanita itu, dan Nanon memalingkan mukanya, tidak ingin melihat kepedihan yang diakibatkan olehnya.

"Kau kan cantik, kau bisa mencari penggantiku dengan segera", gumamnya tenang, menjaga agar suaranya tetap dingin dan berharap semua ini cepat berlalu.

Bagian yang paling tidak disukainya, ketika melakukan kebiasaannya --- Nanon tersenyum mengingat Chimon selalu mengatakan kebiasaannya untuk berganti-ganti pacar, tidak pernah dengan wanita yang sama lebih dari tiga bulan sebagai 'Hobby mengkoleksi karma buruk' --- adalah ketika dia harus memutuskan hubungannya dengan wanita-wanita itu. Mereka biasanya histeris, marah besar, menjerit-jerit dan melampiaskannya dengan menyumpahinya, yang paling tidak Nanon sukai adalah jika wanita-wanita itu menggunakan senjata terahkirnya : menangis.

"Kauu memang tidak berperasaan!!", wanita cantik itu mulai terisak-isak mengibakan

"Memang", jawab Nanon sambil mengangkat bahu, "Karena itu kupikir akan lebih baik jika kau mencoba dengan yang lain"

"Apakah.....", wanita itu menatap dengan pandangan sedih yang nanar, "Apakah ada wanita lain ?"

Nanon memasang senyumannya yang paling mempesona,

Pertanyaan yang ditunggu-tunggunya.

"Selalu ada wanita lain sayang", katanya kejam, "Kau pikir demi apa aku memutuskan hubungan denganmu ?"

PLAKK !!!

Tamparan kedua mendarat di pipi Nanon. Wanita itu lalu pergi meninggalkannya sambil melemparkan tatapan penuh sakit hati sebelum pergi.

Nanon berdiri diam sambil mengelus pipinya yang terasa pedih.

Bertambah lagi satu koleksi karma burukku, pikirnya sarkatis.

Dengan tenang ia memasuki mobilnya. Tapi terdiam cukup lama sambil memegang roda kemudi.

Chimon pasti akan memarahinya. Lelaki itu selalu memarahinya jika dia menyakiti hati perempuan lain

Mata Nanon terpejam membayangkan sosok lelaki yang satu itu. Lelaki istimewa, istimewa karena hanya Chimon yang Nanon perbolehkan berbagi hati dengannya.

Meskipun Chimon tidak mau berbagi hati denganmu bung !

Mata Nanon terpejam mengingat kenangan itu, kenangan akan hari yang sangat berarti baginya,

Hari dimana dia jatuh cinta kepada Chimon

Nanon, 3 Tahun yang lalu

"Aku belum pernah merasa benar-benar pulang ke rumah, aku belum pernah merasakan makna rumah yang sebenarnya", Nanon mengisap rokoknya dalam-dalam, menghembuskan asapnya jauh-jauh, karena ia tahu Chimon benci perokok, tapi mau menoleransi Nanon.

ia duduk bersandar di kursi teras belakang rumah Chimon, tempat ia biasanya melewatkan sorenya.

Sejak mengenal Chimon satu tahun yang lalu, Nanon sering menghabiskan waktu untuk mengunjungi Chimon. Meskipun berasal dari derajat yang berbeda -- di mata orang2 -- sedang dimata Nanon, Chimon adalah manusia dengan nilai yang lebih berharga dari dirinya, Nanon dan Chimon bisa bersahabat dengan sangat akrab. Mereka mempunyai kesamaan yang sama dalam melihat dunia, mereka menyukai musik yang sama, mereka sama-sama menyukai keheningan. Hanya ada dua perbedaan di antara mereka,

Soulmate {NaMon/Nanon Chimon} ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang