Happy Reading
Chapter 4
.
.
.Ohm terdiam setelah menyelesaikan ceritanya, menatap Chimon yang duduk di sofa sambil memeluk kedua lututnya,
"Dan dia benar, aku benar-benar mencintaimu"
Mata Chimon berkaca-kaca,
"Maafkan aku", Chimon menutup mukanya dengan kedua tangannya, "aku tidak bisa memikirkan masalah itu, pikiranku dipenuhi oleh P'Nanon"
Ohm mengernyit, perasaannya terusik.
Apakah Chimon jangan-jangan mencintai Nanon?
apakah jangan-jangan mereka berdua saling mencintai,
Lalu sama-sama menunggu di sudut yang saling membelakangi. Mereka terpisah, meski tak sadar, dihujam perasaan yang menggilakan.************
Pagi itu Chimon terbangun dengan kepala pening, tapi dia memaksakan diri,
Dia harus berbicara dengan Nanon.
Baru saja dia selesai mandi dan berpakaian ketika ponselnya berdering.
"Chimon...?", suara Ohm menyiratkan kecemasan yang membuat jantung Chimon serasa diremas.
Nanon !!!!
"Nanon tidak apa-apa?"
"Pagi tadi kondisinya turun drastis, aku melarikannya ke rumah sakit, kondisinya kritis Chimon !!"
Telephone itu terbanting tanpa sempat ditutup, Chimon menghambur ke rumah sakit.
Dikoridor menuju ke ruang perawatan Nanon, Chimon melangkah setengah berlari, setiap langkah jantungnya serasa main sakit, makin nyeri, napasnya makin sesak,
Jangan Tuhan !! Jangan sampai terjadi apa-apa pada Nanon, buat dia baik-baik saja!! Aku mohon, aku mohon....
Chimon memegang dadanya yang makin terasa nyeri,
Ohm berdiri di depan pintu ruang iccu menunggunya, masih mengenakan jas putihnya.
"Bagaimana kondisi Nanon ?", napasnya terengah.
Ohm menyentuh lengan Chimon menenangkan,
"Masa kritisnya sudah lewat, dia sudah sadar, apakah kau ingin menemuinya ?", tanyanya lembut.
"Aku mau", Chimon merasa lega bukan kepalang, Tuhan masih memberinya kesempatan.
Dadanya berdegup kencang lagi. Kali ini penuh dengan ketidaksabaran untuk menemui Nanon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate {NaMon/Nanon Chimon} ✔️
Cerita Pendek{COMPLETED} Bahwa sesuatu yang biasanya ada bisa menjadi berarti karena ketiadaannya. Seperti kenanganku tentangmu yang kusyukuri ditengah-tengah mereka yang tak sempat mengenangmu waktu malam kelam membungkusku dalam pilu. Dan kehadiranmu yang kui...