Chapter 2

3.4K 334 28
                                    




Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chapter 2
.
.
.



"Dia menolakku lagi", Ohm melempar kunci mobil ke meja dan membanting tubuhnya ke ranjang Nanon.

Nanon yang sedang menghadap layar monitor memutar kursinya dan menatap Ohm serius.

"Kupikir malam ini dia akan menerimamu"

Ohm menata bantal di belakang punggungnya agar nyaman, lalu berselonjor menghadap Nanon,

"Karena itukah kau tadi sengaja menghilang ke kamar dan meminta aku makan malam hanya berdua dengan Chimon?"

"Kau tahu aku tidak dengan sengaja melakukan itu, kau tahu kenapa aku tidak bisa ikut makan malam tadi."

Ohm tercenung mendengar nada tajam dalam suara Nanon, lalu menatap penuh perhatian,

"Kamu tidak apa-apa? Apakah perlu aku...."

"Aku tidak apa-apa", Nanon langsung menyela dengan cepat, "Cukup tentang aku, bagaimana tadi?"

"Sudah kubilang dia menolak aku, dia masih mencari belahan jiwanya, aku sekuat tenaga berusaha meyakinkannya, tapi dia masih ragu untuk menerimaku"

"Kau kurang berusaha mungkin?"

Ohm melempar bantal dengan jengkel ke arah Nanon yang segera menangkapnya dengan sigap,

"Aku kurang berusaha apa ? Aku mencintainya sepenuh hati, aku bersedia menunggunya, tapi dia belum yakin padaku, aku bisa melihat di matanya, dia masih belum yakin kalau aku adalah soulmatenya"

Nanon terdiam, bingung.

"Aku ingin dia berhenti mencari, dia sudah terlalu lama mencari"

"Kenapa bukan kau sendiri yang berusaha membuatnya berhenti mencari Ai'Non?" Tanya Ohm hati-hati.

Nanon menatap Ohm dalam,

"Kau yang harus membuatnya berhenti mencari, bukan aku"

"Bagaimana kalau memang bukan aku yang dicarinya? Bagaimana kalau memang bukan aku yang ditakdirkan menjadi soulmatenya? Tuhan punya takdir sendiri Ai'Non, kita tidak bisa memaksakan kehendakNya"

Nanon menggelengkan kepalanya keras kepala,

"Seharusnya dia yakin bahwa kau adalah sosok yang ditunggunya selama ini, kau tidak pernah menjawab keluh kesahnya dengan pertanyaan 'kenapa', kau selalu menghargai pilihan-pilihannya, kau selalu bersedia ada untuknya"

"Karena kau yang memberitahukan hal itu padaku", sela Ohm cepat, "Aku muncul, menjadi sosok seperti yang diinginkannya bukan karena aku seperti itu tetapi karena kau yang membentukku seperti itu", Ohm mengacak rambutnya frustasi, "... Aku masih saja merasa sudah bertindak curang terhadap Chimon "

Soulmate {NaMon/Nanon Chimon} ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang