40 - troublemaker is back

1.3K 134 8
                                    


"mas, novel yang karangan Ikka Natasha yang sequelnya seblah mana?" tanyaku kepada penjaga perpus yang hitungannya masih muda sehingga aku memanggilnya dengan mas

"itu dikumpulan fiksi, rak kedua. Cari aja" kata mas-mas penjaga perpus itu yang membuatku berjalan kearah sana dan segera mencari buku yang kumaksut. Begitu menemukannya aku segera mengambilnya dan berjalan menuju meja tengah untuk membacanya, dan kulihat seseorang yang kukenal sedang mengerjakan sesuatu disana.

"kak Dino?" sapaku kepada orang yang daritadi sibuk menunduk fokus pada pekerjaannya, dia mendongak dan tersenyum ketika melihatku

"eh Alea, sini duduk" katanya melirik tempat duduk kosong didepannya. Aku segera menempatkan diriku disana

"lagi ngapain kak?" tanyaku basa-basi

"ini, ada tugas biologi disuruh analisis" ucapnya sambil melanjutkan lagi pekerjaannya yang tertunda karenaku "kamu sendiri ngapain?"

"mau baca ini" kataku sambil menunjukkan novel yang ingin kubaca

"oh, yaudah dibaca aja"ucapnya yang akhirnya menghentikan percakapan kami. Aku membuka novel yang kubawa dan mulai membacanya, sedikit demi sedikit novel ini kembali membawaku terbawa suasana, tapi kadang fokusku terpecah akibar kak Dino yang duduk didepanku. Walaupun dia hanya diam dan fokus mengerjakan tapi dia terlihat tampan, ya kuakui itu. Tapi aku tetap konsisten, aku tak akan menyukainya, hatikupun juga menolak karena masih dihuni oleh makhluk kurangajar yang bisa-bisanya tak mau pergi dari hatiku.

Sekitar 15 menit kemudian bel tanda bel istirahat berakhir menggema dipenjuru ruangan. Aku menutup novel yang baru kubaca beberapa lembar itu dan hendak beranjak daei tempatku untuk kembali kekelas. Namun aku menunda sejenak untuk berpamitan kepada kak Dino yang masih fokus mengerjakan tugasnya.

"kak" panggilku yang membuat dia menoleh "udah bel, gamau masuk?"

"duluan aja, ini masih banyak" katanya diakhiri dengan senyuman manisnya. Jika boleh jujur aku hampir terhipnotis oleh senyumnya yang menawan itu

"oh yaudah, duluan ya kak" kataku kemudian berdiri dari tempat duduk dan menuju meja penjaga perpus untuk meminjam novel ini










-










"Mal, Jendra berangkat?" tanyaku pada Maliq ketika dia baru saja masuk kedalam kelas entah dari mana karena ini jam istirahat

"ciee nyariin mantan cieee" ledek Maliq yang membuatku melempar tempat pensil yang tepat ada didepanku yang langsung mengenai lengannya "aduh al sakitlah" protes Maliq

"lah lo ngapain nyariin Jendra?"

"gue mau ngembaliin sepatunya" kataku sambil mengeluarkan sepatu milik Jendra dari laci

"Jendra diskors tuh didepan kantor"

"hah?"

"dia ketauan ngerokok di toilet deket kantin, yaudah diskors" cerita Maliq setelah mengambil tempat pensil yang kulemparkan dan menempatkan dirinya didepanku

"kok bisa sih? Kok dia tumben ngerokok disekolah? Biasanya ga pernah" aku tau persis, Jendra ga pernah sekalipun ngerokok di area sekolahan. Lalu kenapa bisa dia membuat ulah seperti itu?

"dia ngajakin gue kemarin, tapi gue nolak. Gue pikir dia ga bakal lakuin eh ternyata dilakuin beneran, ketawan sama Pak Dean yaudah langsung diskors"

"berapa lama?" jujur walaupun sudah tak ada hubungan apa-apa aku masih khawatir dengannya

"satu minggu, kalo dia ngulangin lagi dia bakal dikeluarin"

bad liar | na jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang