Dan akhirnya... akhirnya apa? Sok dibaca sendiri :3
*Vika’s POV*
“Harry, semuanya baik-baik saja?” tanyaku.
“Ya, tidak ada apa-apa,” Harry tersenyum manis.
“Kau bertengkar dengan Amy?” tanyaku.
“Tidak, kami baik-baik saja...,” kata Harry lagi. Aku tersenyum manis.
“Oke,” kataku lalu mencium bunga pemberian Justin. “Aku tidak percaya ini, Haz. Sebulan setelah kami mendaftar itu sangat gila! Kami berlatih terus-terusan dan sekarang, aku dan Justin cuma punya waktu 1 minggu sebelum kompetisi!” kataku bersemangat.
“Aku percaya kau pasti menang,” kata Harry lalu mengelus kepalaku.
Seperti biasa, Harry menjemputku sehabis latihan dance. Seperti biasa juga, Harry selalu mendengarkan cerita cintaku dengan Justin dengan sabar. Tapi sekarang kami sudah sampai di depan rumah, dan aku merasa sangat lelah hari ini.
Aku baru membuka mulutku untuk bercerita lagi ke Harry ketika aku sadar diruang tamu sudah ada Mom dan Dad. Aku terdiam dan sadar aku belum menyembunyikan bunga pemberian Justin.
“Hai,” kata Dad lalu berjalan ke arahku.
“Kalian pulang cepat,” kataku sambil menatap Mom juga.
“Dad kira kau akan senang kalau kita pulang cepat. Dad memutuskan untuk melakukan pengamatan,” kata Dad lalu mengelus bunga di tanganku.
“Pengamatan?” tanyaku sambil menatap Harry yang terlihat sedih. Perasaanku langsung tidak enak.
“Tentang guru dance-mu,” kata Dad lalu memegang bunga yang kugenggam. Tanganku yang bergetar melepas bunga itu dan Dad menciumnya. “Kau menyukainya?” tanya Dad pelan. Mom menatapku tajam dan melipat tangannya didepan dada. Aku terdiam dan membuang mukaku. Aku tidak seharusnya berada disini dan menjawab pertanyaan konyol ini.
“Ya Tuhan, kau tidak pantas memegang bunga seperti ini. Dad yakin dia menanamnya sendiri karena tidak punya uang untuk membelikanmu buket bunga yang besar,” kata Dad lalu mengelus rambutku.
“Dia menanamnya sendiri dan aku lebih menghargai hal itu,” kataku pelan.
“Kau pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik, Baby,” kata Dad.
“Maksud Dad seseorang yang lebih KAYA?” aku menepis tangan Dad. Aku sudah sangat marah kali ini. “Dad sudah melewati batas! Dad tidak bisa mengontrol hidupku seperti Dad mengontrol hidup Harry! Itu tidak akan berguna untukku!” teriakku kesal.
“Vika! Sopan santunmu!” teriak Mom kesal.
“AKU TIDAK PEDULI DE,”
Dad menarik tanganku dan menatapku serius. “Dad serius, Vi. Sebelum semuanya terlambat, tinggalkan dia. Atau kau pasti tau apa yang bisa Dad lakukan, kan?” tanya Dad.
Aku terhenyak. Aku tidak menyangka Dad bisa berkata seperti itu. Dad meremas bunga dari Justin dan airmataku menetes. “D... Dad, jangan...,” kataku pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
As Long As You Love Me
FanficKau tau, bagiku cinta bukan hanya sekedar seks denganmu. Aku tidak peduli dengan tatomu, juga senyum nakalmu. Aku cuma peduli pada perjuangan dan pengorbananmu, Justin. Aku rasa... as long as you love me, Babe... we will be just fine...