Masalah Baru

107 14 5
                                    

“Yaa makanlah! Kau dari tadi belum makan!” panggil eonni Somi dari balik pintu kamar Somi. Benar, Somi telah mengurung diri dikamarnya sehabis kejadian itu.

“Sudah aku bilang eonni, aku tidak ingin makan” ucap Somi dari dalam kamar yang seperti tempat pembuangan sampah karena banyak tisu tergeletak sebarangan.

“Ck… baiklah – baiklah aku tidak akan memaksamu lagi. Aku rasa aku akan memberitahu Chan mengenai ini untuk….”

“YAA EONNI ANIYO!” teriak Somi dari dalam kamar.

“Makanya kau keluar” balas eonninya sambil tersenyum kemenangan.

Dengan terpaksa Somi kemudian keluar dari kamar, berjalan menuju meja makan bersama eonninya.

“Hanya karena lelaki itu kau mogok makan? Cih jinja” sindir eonninya.

“Yaa eonni, aku tidak suka caramu memanggil dia dengan sebutan ‘lelaki itu!’ namanya adalah BANG CHAN” jelas Somi sambil melipat kedua tangannya. “Dan dia adalah calon suamiku” ucap Somi sambil mengebrakan meja mebuat eonninya terkejut. “Namun hanya sebuah wacana saja” ucap Somi murung kemudian menengelamkan kepalanya di lipatan tangannya.

“Omo, itu kau tahu. Kenapa kau masih saja mengejarnya? Sudahlah jangan kau pikirkan lagi. Kau mengerti?” ucap eonninya sambil memakan makanan.

“Sudah aku coba tapi aku tidak bisa. Semakin aku mencoba melupakannya semakin aku rindu dengannya. Bagaimana ini eonni? Apa aku harus konsultasi dengan psikolog? Atau aku harus…” kesal mendengarkan ocehan Somi, eonni Somi kemudian menyuapkan makanan agar Somi tidak banyak bicara lagi.

“Aish, sudahlah cepat makan sebelum dingin” ucap eonninya. Somi kemudan menurut dan makan.

Jam telah menunjuk 01.00 KST, Somi belum tertidur dan kini ia malah sedang duduk di samping jendela apartemennya teringat kejadian tadi sore.

“Aish bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan jika bertemu dengannya esok?” ucap frustasi Somi. Tidak lama kemudian, Somi bangkit dari tempat duduknya sambil menghela nafasnya.

“Biasanya orang – orang jika sedang frustasi akan membeli minum minuman. Baiklah aku akan membelinya” ucap Somi kemudian mengambil jaketnya.

Somi kemudian menutup pintu kamarnya dengan pelan kemudian berjalan keluar apartemennya secara mengendap – endap agar eonninya tidak terbangun.

“Sekarang akan aku cari supermarket yang menjualnya” ucap Somi dari baik pintu apartemennya kemudian berjalan menuju supermarket yang ia tuju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Sekarang akan aku cari supermarket yang menjualnya” ucap Somi dari baik pintu apartemennya kemudian berjalan menuju supermarket yang ia tuju.

Somi akhirnya sampai di supermarket yang menjual minuman itu. Sesampainya disana, Somi langsung menelusuri setiap blok dalam supermarket itu untuk mencari yang ia cari. Tidak lama kemudian ia menemukannya.

“Akhirnya” ucap semangat Somi.

Sesampainya di kasir, Somi menyerahkan kartu cardnya untuk membayar. Tidak lama kemudian ada 2 orang laki – laki mengantri di kasir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's You, It's Always You ( Bang Chan x Jeon Somi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang