A/N:
Aku gak tau tentang kuliah, gimana perkenalannya atau yg lainnya. Jdi, anggap aja awal ini diawali dengan Gilsara udah resmi jadi mahasiswa. Oghyy 🙏🙏😭HappyReading!
Gilsara sedikit berlari menuruni undakan tangga, menimbulkan suara membuat Kendrick dan Ratna menolehkan kepalanya. Kendrick tersenyum, tangannya terulur yang langsung disambut hangat oleh Gilsara. Gilsara duduk disisi kursi Kendrick setelah mengecup pipinya. Dia tersenyum, menatap sebuah roti dan selai ditengah meja. Baru kali ini, Gilsara bisa duduk dan makan bersama dengan keluarganya.
"Kamu mau ayah antar?"
Gilsara mengangguk. "Iya ayah, aku canggung kalau kesana sendiri."
Tangan Kendrick terangkat mengelus rambutnya seraya tersenyum kecil. "Yaudah nanti ayah antar."
Gilsara berseru, tersenyum lebar. Tak lama setelahnya, bel rumah tampak berdering sampai seseorang dari luar membuka pintu. Sarah, wanita itu tampak berjalan menuju keduanya.
"Selamat pagi!" sapa Sarah seraya berjalan semakin mendekat. Gilsara membalasnya begitupun dengan Kendrick. Namun, Sarah tampak melewati Kendrick dan Gilsara yang sedang duduk dan mendekati Ratna yang sibuk dengan alat dapur. "Mau aku bantu?" tanyanya.
"Ah?" Ratna terkesiap. Lalu dia sedikit tersenyum, menggeleng kepala. "Gak usah, kamu duduk aja. Sebentar lagi juga selesai."
Sarah mengangguk, dan berlalu mendekati Gilsara. Mengecup puncak kepalanya, Sarah tersenyum hangat. "Udah rapi, mau kemana?"
"Mau kuliah dong, kan hari ini aku resmi jadi mahasiswa."
"Bunda lupa." Sarah menepuk jidatnya. Gilsara sedikit merengut. "Kuliah pagi?"
"Iya," balas Gilsara.
"Udah siapin semuanya? Gak ada yang lupa?" Sarah bertanya kembali. "Mana tas kamu?"
"Udah kok, gak perlu khawatir. Aku udah siapin semuanya semalem," jawab Gilsara. Lalu dia menyuruh Sarah duduk disisinya. Tak lama, Ratna tampak membawa piring berisi nasi goreng keatas meja.
"Wangi, baunya enak," ujar Gilsara dengan Ratna yang tersenyum. Ratna tampak menyimpan piring didepan Kendrick dan Gilsara. Lalu dia kembali dan membawa dua piring lagi, untuknya, dan Sarah.
"Habisin ya." Ratna tersenyum menatap Gilsara. Gilsara mengangguk dan melahap nasinya begitu khidmat.
"Pagi!" Samudra serta Ze terlihat berjalan bersamaan. Mendekati meja makan, bergabung dengan mereka. Senyum lebar menghiasi wajah keduanya. Keduanya sudah siap dengan seragam sekolah masing-masing. Ze yang memakai baju sekolah dasar dengan Samudra yang memakai baju sekolah menengah atas.
"Ambil bagian kalian disana, terus makan." Ratna menunjuk arah dapur. "Sam, ambilin punya Ze."
Samudra berdehem pelan. Menyuruh Ze untuk duduk lalu dia berjalan mengambil dua piring untuk Ze dan untuknya.
"Pagi, kak Ara!" sapa Ze menatapnya.
"Pagi!!" Gilsara mengelus rambut Ze sejenak itu membuatnya tersenyum. Ze tumbuh dewasa, dia tinggi sekarang. Tidak seperti dulu yang selalu merengek ingin dekat dengannya.
"Sam, kemana dasi kamu?" tanya Gilsara saat melihat Samudra dengan penampilan acak-acakan, seragamnya tidak rapi.
Samudra nyengir, lalu menyimpan piring yang telah ia bawa didepan Ze dan duduk di sisinya. "Dasinya kabur."
"Kok bisa?!"
"Katanya pemiliknya terlalu tampan, jadi kabur takut semakin klepek-klepek sama aku." Samudra mendapatkan geplakan sayang dari Gilsara setelah mengatakan itu. Kendrick, Ratna serta Sarah terkekeh, begitupun dengan Ze yang menertawakannya keras.

KAMU SEDANG MEMBACA
GILSARA 2
Ficção Adolescente[S Q U E L G I L S A R A] Akhir kisahku telah usai, dan awal kisahku yang baru akan dimulai. --- Dimulai karena kesalahannya yang tak sengaja, Langit harus merelakan Gilsara pergi dari pelukannya. Disini, kisah tentang sebuah rasa. Ketika dia berju...