05.

20 3 2
                                    

Saat ini Rendy membawa Kesya ke ruangan khusus untuk keluarga nya. Agar tidak ada orang yang mendengar percakapan mereka.

Sesampainya di ruangan, Rendy segera mengunci pintu nya dan duduk di sebelah kesya yang sudah duduk di sofa.

"kamu gak papah kan key? Apa yang sakit?" Pertanyaan itu terus di lontarkan oleh Rendy Abang nya Kesya.

"Maafin Abang tadi gak sempet nolong kamu key." Lirih Rendy.

"Gak papah ko bang, justru key terima kasih karena Abang gak nyemperin key. Coba kalau Abang nyamperin key pasti semuanya bakal curiga. Kaya tadi di kantin." Jelas key namun di akhir kalimat nya Kesya berbicara dengan nada kesel kepada Abang nya. Karna Rendy sudah menarik lengan key begitu saja.

"Hehehe maaf key." Ucap Rendy dengan cengiran nya.

"Abang sayang sama key, kalau ada apa-apa langsung kasih tau Abang yah." Rendy memeluk key yang ada di samping nya. Dan di balas oleh key.

"Iya Abang ku tersayang." Ucap key yang masih di pelukan Rendy.

Di lain tempat seorang  laki-laki sedang duduk di sofa yang ada di rooftoop Sekolah dengan pandangan lurus kedepan.

"Kamu kemana, kenapa kamu belum pulang sampai sekarang." Batin Aksa

Yup, yang sekarang sedang ada di rooftoop adalah Aksa.

"Sampai kapan aku harus menunggu." Gumam Aksa dengan pandangan yang masih lurus ke depan.

Saat ini Aksa yang teringat akan masa lalu nya yang telah mengubah kehidupan nya saat dia pergi. Jadilah Aksa yang tak tersentuh oleh perempuan manapun. Bahkan kadang Sifat nya cuek, dingin.

"Apa aku harus berhenti untuk menunggu kamu." Gumam Aksa.

"Lo gak perlu berhenti." Ucapan seseorang membuat Aksa mengalihkan pandangannya ke sumber suara tersebut.

"Raka." Kaget Aksa. Namun Aksa Langsung mengubah kekagetan itu dengan eskpresi biasa.

Orang itu adalah Raka. Yang sekarang berdiri di ujung sofa. Lalu mendudukkan badan nya di samping Aksa.

"Kalau Lo beneran sayang sama dia. Lo gak akan pernah berhenti buat nunggu dia kembali." Ucap Raka.

"Gua yakin pasti dia sekarang juga lagi nunggu Lo dan gua juga yakin pasti dia juga Rindu sama lo. Namun, waktu nya aja yang belum tepat buat dia nemuin lo." Jelas Raka.

Yah, Raka sudah tau semuanya tentang masa lalu Aksa sampai Aksa kadang bersikap dingin pun Raka tau alasannya.

Karna mereka sudah Sahabat semenjak mereka TK. Begitupun Aksa yang mengetahui segala tentang Raka. Di tambah mereka tetanggaan. Dan keluarga mereka pun bersahabat dengan baik.

"Lo harus yakin Sa." Lanjut Raka sambil menepuk pundak Aksa. Setelah itu pergi dari rooftoop.

"Kau seperti senja, yang datang dengan keindahan dan pergi dengan sejuta kerinduan." Batin Aksa.

________________

Tring.... Tring.....

Bel istirahat sudah berbunyi, semua murid berhamburan keluar kelas dan menuju kantin untuk mengisi perut nya.

"Sya, ikut gua."  Ucap Oliv dan langsung menarik Kesya dari kelas nya setelah memasukkan buku nya ke dalam tas.

Kesya heran dengan sikap Oliv yang seperti ini. Dari pertama Kesya masuk kelas Oliv tidak bicara apapun kepada Kesya.

Dan ternyata Oliv membawa Kesya ke taman belakang sekolah yang jarang sekali murid ke Taman itu dan taman ini pula pernah menjadi tempat di bully nya Kesya.

KesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang