Tristan menengadahkan kepalanya, merasakan tetesan air hujan sore itu.
'Anjirr hujan' batin dia sambil sesekali melirik jam yang bertengger di tangannya.
Ia mengambil ponsel di saku celananya, dan mengetikkan kata per kata.
Tristan
Mon.... Lu dimana sih?
Masih lama?
Gue udah di depan fakultas lu nih.Baru saja ia mengirim teksnya, sosok yang ia tunggu sudah berlari kearahnya sambil menutupi bagian kepalanya menggunakan tas.
"Tan..." Panggil dia dari kejauhan.
"Sorry ya nunggu lama, gue tadi ada urusan sama dosen pembimbing gue." Jelas Monic sambil mengibaskan rambut setengah basahnya.
"Yaudah naik gih, udah gerimis nih. Gue lupa nggak bawa jas hujan"
Monic mengikuti saran Tristan, ia menaiki jok belakang motornya setelah memakai helm pemberian Tristan.
"Mampir Gramedia bentar ya, gue ada yang mau di beli" kata Tristan yang di jawab dengan anggukan oleh Monic.
Setiba di Gramedia, Monic dan Tristan sudah berpencar.
Tristan di bagian buku science, sedangkan Monic di bagian novel.
Gadis itu terus mengintari area Novel, tanpa tau apa yang harus dia beli.
Iyalah, diakan niatnya cuma nemenin Tristan.
Hingga matanya menangkap Tristan yang sedang berbicara sama seorang cewek diujung sana.Monic tampaknya tertarik, ia berjalan kearah Tristan guna mencuri dengar pembicaraan kedua makhluk tersebut.
"Hahahaha... Bisa aja lu Tris" terdengar suara cewek di depan Tristan sedang tertawa pelan.
"Tan.. udah nemu bukunya?"
Monic sudah berada tepat di belakang cewek yang sedang berbicara dengan Tristan."Eh.. udah kok, oh ya kenalin. Ini manda temen jurusan gue, Man ini Monic temen SMA gue" ucap Tristan memperkenalkan Monic dan Manda.
Kedua cewek itu saling bertukar senyum dan jabatan.
"Mon... Manda tuh cantik kan?"
Monic yang sedang menggulung mie ayamnya dengan garpu seketika menatap kearah Tristan di depannya.
"Iya cantik. Kenapa?"
"Hmm.. nggak papa, nanya aja."
Monic menghentikan aktivitasnya, ia sekarang menatap tajam kearah Tristan sambil menopang dagunya.
"Lu suka sama dia? Udah sejak kapan?"
Tristan tersenyum, "iya gue suka, sejak Dony ngenalin gue sama dia. Awalnya gue ngira dia gebetannya si Dony, ternyata temen SMAnya dulu"
Monic mengangguk paham, bau-bau dia bakalan patah hati lagi.
"Tan.. ntar turunin gue di rumah mbak Lia ya."
"Lah.. nggak pulang ke kosan?"
Monic menggelengkan kepalanya, "ada sesuatu yang mau gue omongin sama mbak Lia, jadi ntar lu turunin gue disana aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Terbalik
Ficção AdolescenteTidak ada deskripsi dalam cerita ini. kalau penasaran baca aja.