Part 3- pertemuan

33 3 9
                                    


Author pov

Saat sedang asik dengan dunia mimpinya feli di bangunkan oleh salah satu temannya

"Fel..bangun..gawat" ucap Mia

"Eughhh..napa mi..gue masih ngantuk" ucap feli sambil berusaha mengumpulkan seluruh nyawa nya dan akhirnya duduk

"Bu weni nyari in elu...buruan..kayanya elu dalam masalah deh" ucap Mia panik

"Ohhh..Bu weni doang mah gampang..ya udh gue samperin dulu" ucap feli santai lalu segera berdiri dan berjalan meninggalkan Mia sebelumnya ia menepuk pelan pundak Mia sebagai ucapan terima kasih

Sementara yang di tinggal hanya terbengong. Padahal Bu weni adalah guru yang dikenal paling killer 1 sekolah dan kabar buruknya dia adalah guru BP juga tapi sepertinya hanya seorang felicya yang dengan berani selalu mencari ulah dengan guru killer itu bahkan seperti tak kapok-kapok dengan hukuman yang di berikan.

Sesampainya di depan ruang BP feli segera mengetuk pintu dan tak lama terdengar suara yang mempersilahkan dirinya masuk

"Ada apa ya..Bu..kangen ya ama saya ampe manggil saya lagi baru juga Kemaren manggil" goda feli sedangkan yang di goda hanya memasang wajah datarnya

"Duduk kamu" ucap Bu weni tegas

"Sipp lah Bu.." ucap feli lalu duduk di salah satu bangku yang ada disana

Brakkkk...

"Aruna felicya angelista kamu gak kapok apa..selalu cari masalah mulu..sekarang apa lagi ini..berantem di tengah lingkungan sekolah" ucap Bu weni marah dan menatap tajam feli sedangkan yang ditatap hanya santai saja

"Gak Bu..klo gak buat masalah rasanya tuh hampa Bu..lagian bukan saya yang cari masalah duluan" jawab feli enteng

"Kamu tau gak sihhh ? Adrian itu siapa feli" tanya Bu weni frustrasi

"Tau..murid kelas 12 IPA-3" jawab feli santai

"Dia anak dari kepala sekolah feliiii..kamu bisa dikeluarin dari sekolah apalagi tadi Adrian hingga babak belur" jawab Bu weni

"Ohh" sementara feli hanya ber-o ria pertanda ia tak mau tau sebenarnya

"Ibu udah gak tau lagi deh mesti hukum kamu gimana lagi.. sekarang kamu ikut ibu" ucap Bu weni lalu berdiri dari kursi nya diikuti feli yang cekikikan dibelakang guru bp nya itu.

Sepanjang perjalanan ia menatap kelas-kelas yang ia lewati sambil sesekali bersiul mencari masalah dengan guru bp nya adalah kebahagiaan tersendiri baginya

"Bu..kita mau ke gedung IPS" tanya feli begitu menyadari ia melewati gedung IPA dan melewati connecting koridor

"Iya..kali ini hukuman kamu adalah membersihkan toilet di belakang gedung IPS ini hingga bersih. Ingat ibu kasih waktu kamu 2 jam untuk membersihkannya setelah itu segera temui ibu di ruangan ibu" ucap Bu weni

"Bentar Bu..bukannya tuh toilet udah gak dipake ya.." tanya feli penasaran

"Ya..memang..udah sana cepetan inget 2 jam kemudian ibu tunggu di ruangan ibu" ucap Bu weni lalu segera meninggalkan feli sendiri

"Gila tuh guru..tuh kan toilet gak kepake.. tapi seru juga bisa ngehajar anak Kepsek.." ucap feli tersenyum sendiri dan segera meminta peralatan bersih-bersih dan membersihkan toilet tersebut

Seandainya ada yang tau jika ia adalah anak dari ketua yayasan dari sekolah ini sekaligus pemiliknya. Yup..tidak ada yang tau jika felicya adalah anak dari ketua yayasan sekaligus pemilik dari sekolah ini sengaja ia meminta ayahnya untuk tak memberi tahu karna ia tak mau orang segan dengan dia karna ia adalah anak ketua yayasan. Ia ingin orang mengenal dirinya hasil dari kerja kerasnya sendiri dan untuk masalah kejailannya itu ia lakukan agar tak jenuh di sekolah.

Just friendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang