Ketika rombongan senior memasuki aula, sontak seluruh peserta terdiam seribu bahasa, termasuk Jaemin dan Chenle yang sebelumnya berbisik-bisik selama menunggu.
9org berkaus hitam dgn jas almamater hijau army berjalan masuk ke aula membentuk formasi seperti Bodyguard. Wajah mereka sangar, membuat peserta merasa tegang. Langkah kaki para senior diatas lantai aula menjadi satu-satunya backsound di ruangan.
9 senior itu berjualan melewati sekitar 300 peserta. Mereka berjalan penuh Patriotisme menuju panggung. Namun, mereka bukan rombongan utama. Tidak lama kemudian, 10senior lain dgn setelan yang sama memasuki aula dan berdiri disetiap sudutnya.
Chenle dan puluhan cewe lainnya memekik kecil seperti tikus, ketika melihat salah seorang cowo dari rombongan itu menaiki panggung dgn gagah. Cowo itu langsung bergabung dgn 9 panitia lainnya yang sudah terlebih dahulu berdiri diatas sana.
"Waaah" pekik Chenle tertahan.
"Itu Ketua OSIS-nya?" Bisik cewe lain lagi , di belakang Jaemin.
"Gila! Gue enggak kuat kalau ketuanya kayak dia." Tambah cewek lain. "Masuk aula aja udah kek presiden. Mana ganteng banget, pula."
Tidak ketinggalan seperti cewe cewe lain. Jaemin pun bergumam "heuh bisa gila gw denger ocehan mereka," ketika melihat cowo di tengah panggung.Jelas Jaemin bukan terkesima oleh ketampanan cowo, melainkan oleh alasan lain. Jaemin menelan ludah seraya mengamati cowo itu mengedarkan pandangan kesetiap sudut aula dgn ekspresi yang tdk berbeda dari kali pertama Jaemin menemuinya.
Itu kan cowo yang tadi batin Jaemin
"Aduh, Na, gw deg-degan parah, nih!" Bisik Chenle seraya memegang dadanya sendiri ekspresi wajah mau pingsan. "Gue semakin yakin, dia Emang Jodoh gue."
Jaemin menoyorkan kepala Chenle. "Urusan jisung dulu sono, heuh." Chenle menatap Jaemin. "Ihh loh mah gak seru."Jika diperhatikan terus menerus, cowo itu memang terlihat sangat tampan. Bahkan, terlalu tampan untuk ukuran org Bandung. Namun, Jaemin teringat sikapnya yang kasar tadi sehingga dia urung mengagumi cowo itu. Andai Jeno bersikap sedikit lebih ramah, mungkin Jaemin saat ini sedang meleleh kagum seperti Chenle.
Sampai akhirnya, Jaemin menyadari 1 hal.
Ya, ampun! Dia tahu, dong, kalo gue telat?
"Peserta dipersilahkan duduk," ucap seorang protokoler menggunakan mikrofon
Serempak semua peserta yang sadari tadi berdiri menunggu, duduk kembali dan mengatur posisi dgn rapi.
Kecuali 1 org. Yang entah mengapa, ketika semua org sudah duduk dgn tenang, dia masih saja membeku berdiri menatap Ketua OSIS diatas panggung. Orang itu Jaemin.
"Na!" Chenle menyiku Jaemin. Dia bahkan menarik tangan sahabat nya.
Namun, Jaemin masih saja terpana dan terhipnotis. Seisi aula kini menoleh menatap Jaemin.
"Kamu yang disana! Kenapa enggak duduk?" Tanya protokoler dgn tegas.Hal tsb membuat Ketua OSIS ikut menoleh ke satunya peserta yang berdiri sekarang .
Mata Jaemin membesar saat menyadari Jeno membalas tatapannya. Dia memasang ekspresi kikuk saat menyadari bahwa dirinya satu-satunya peserta yang masih berdiri."Kenapa enggak ngasih tau kalo kita Sudah duduk." Pekik Jaemin malu seraya duduk dgn salah tingkah.
"Dari tadi udah gw panggil kali." Chenle membulatkan bola matanya.Beberapa saat kemudian, ketua OSIS mengangkat kepala dan mulai bicara
"Selamat pagi adik-adik." Sapanya datar, tetapi lantang.
"Pagi." Balas seluruh peserta.
"Selamat datang di SMA Sevit Bandung! Perkenalkan nama saya Lee Jeno. Saya senior angkatan ketiga, sekaligus ketua OSIS tahun ini."
"Saya tidak akan bertele-tele," tegas Jeno seraya berdiri tegap. "Yang akan saya sampaikan kepada kalian adalah tahun ini kita menerapkan Metode MOS berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Saya menghapus peraturan yang menyatakan 'senior tdk pernah salah' dan 'jika senior salah kembali ke peraturan satu'. Kalian pasti tahu itu ketika di SMP, betul?"
Sebagian peserta mengangguk kecil untuk menanggapi."Sistem yang saya buat untuk kalian...," lanjut Jeno. "...adalah Sistem DBC."
"DBC singkatan dari Direst-Be-Creatness. Jika kalian melanggar Sistem DBC atau tidak menerapkannya selama mengikuti kegiatan ini, maka seluruh peserta akan dihukum."
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Cold• {NoMin} [JaemJen] 𝗘𝗡𝗗✅
AcakJeno yang bersifat dingin telah berubah karena seseorang yang membuatnya terkesan