Chapter 3 - Stepping Off

82 16 0
                                    

24 Desember, 2014

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

24 Desember, 2014

Jane berlari tergesa-gesa di lorong rumah sakit. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan untuk mencari lelaki yang memenuhi pikirannya seharian ini. Salah satu kerabat lelaki itu mengatakan ia sedang menenangkan diri di taman rumah sakit saat Jane datang. Jadi ia berniat untuk menyusulnya dan mengecek keadaannya saat ini.

Salah satu adik perempuan Noah ditemukan overdosis tadi pagi di rumah temannya saat menginap. Adiknya bernama Felicia dan gadis belia itu memang pernah kecanduan menyalahgunakan narkoba semenjak perceraian orang tuanya. Kondisinya saat ini masih kritis. Ibu Noah hanya bisa menangis menunggu anak perempuannya itu sadar. Padahal hari ini adalah hari ulang tahun Noah.

Jane menghentikan langkahnya ketika menemukan sosok tak asing yang sedang duduk di bangku taman. Ia akhirnya menemukan Noah. Lelaki itu sedang menangis. Sudah lama sekali ia tak melihat Noah menangis semenjak perceraian orang tuanya dulu sekali di bangku sekolah.

Gadis itu hendak menghampirinya untuk menenangkannya ketika ia mendapati Noah sedang menangis di bahu Mona.

Mona membelai kepala Noah dengan halus sambil berucap sesuatu yang ia yakin untuk menenangkannya. Gadis pirang itu berkali-kali memasang wajah ceria agar Noah ikut semangat. Tangannya menyentuh kedua sudut bibir Noah dan menariknya ke atas memaksanya untuk tersenyum. Saat itu lah senyum Noah kembali di tengah wajahnya yang sembab.

Jane mengurungkan niatnya. Ia melihat Noah sudah memiliki bahu untuk bersandar dan tangan untuk digenggam.

Orang itu adalah kekasihnya—kekasih yang selalu datang ke kampusnya di tengah jadwal yang padat, kekasih yang ia genggam erat di keramaian, kekasih yang menghabiskan waktu akhir pekan bersama, dan yang selalu Noah bicarakan setiap bersama dengan Jane.

Orang itu adalah Ramona Hall, bukan Jane Wilson.

Sementara Jane sendiri sudah menjadi kekasih yang disebutkan di atas bagi Leonardo Shaw, rekan model Mona yang gadis itu kenalkan.

"It's okay not to be okay."

Suara lelaki remaja mengagetkan Jane yang tengah memerhatikan pemandangan sepasang kekasih itu dari kejauhan. Ia menoleh, mendapati adik laki-laki Noah yang masih remaja sudah berada di sampingnya.

Jacob melipat tangannya di depan dada, ikut melihat kakak laki-lakinya yang sedang bersama dengan kekasihnya itu. Lelaki berusia 14 tahun itu kemudian melirik Jane. "I can see it in your eyes, Jane. I'm not stupid like Noah."

Jacob memang tahu perasaan Jane terhadap Noah. Padahal gadis itu tak pernah mengatakannya pada siapapun—hell, bahkan mengakui itu pada dirinya sendiri saja tak pernah.

"Apa yang kau bicarakan? I'm alright."

"Lalu kenapa kau tak menghampiri mereka?"

Soul ExchangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang